Efek Komunikasi Massa pada Perkembangan Pola Pikir Masyarakat Indonesia

sebagai mana kita ketahui, bahwa komunikasi merupakan yang paling penting dalam kehidupan kita. Kita pun dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk berkomunikasi. Yaitu seperti membaca, berbicara, membaca dan mendengarkan, keempat aktivitas tersebut merupakan empat bentuk pola dasar komunikasi.

Pengertian lain dari kata komunikasi yaitu suatu proses penyampaian pesan seperti ide atau gagasan dari satu pihak kepada pihak yang lainnya supaya saling terhubung nya komunikasi dan agar terjadinya saling mempengaruhi dari kedua belah pihak tersebut. 

pada umumnya komunikasi massa pada perkembangan pola pikir masyarakat Indonesia dilakukan dengan kata-kata yang ada hubungan dari kedua belah pihak atau lebih yang kemudian dapat mempengaruhi dari kedua belah pihak tersebut. 

Apabila tidak ada bahasa verbal di antara kedua belah pihak tersebut maka komunikasi dapat tetap melakukan gerak tubuh, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggoyangkan kepala. cara seperti ini dapat disebut dengan komunikasi dengan bahasa non verbal atau bahasa isyarat.

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengalaman serta pengetahuan. Bentuk umum komunikasi yaitu bahasa sinyal, bicara, tulisan, gesture, dan broadcasting. 

Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan  tetapi, komunikasi dapat efektif apabila pesan yang disampaikan dapat dipahami orang si penerima pesan tersebut. 

Dari penjelasan tersebut, komunikasi juga terdapat tiga dimensi efek komunikasi massa yaitu : kofnitif, afektif, dan konatif. Efek kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar, dan tambahan pengetahuan. Efek afektif berhubungan dengan emosi, perasaan, dan attitude (sikap) seseorang dan konatif yaitu akibat yang muncul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya.

Dari penjelasan berikut terdapat tiga dimensi efek komunikasi massa pala pola pikir masyarakat Indonesia, yaitu diantaranya :

1. Efek kognitif dalam komunikasi massa memberikan manfaat yang membuat masyarakat memperlajari hal baru dan memperoleh pengetahuan baru mengenai sesuatu yang awalnya tidak diketahuinya. Sehingga membuat pola pikir masyarakat berkembang karena penambahan informasi tersebut. Seperti komunikan melihat jenis varian covid-19 terbaru, yaitu omicron, yang mana belum komunikan ketahui sebelumnya dan dengan melihat berita tersebut dapat menambah pengetahuan baru dan mengembangkan pola pikirnya.

2. Efek afeksi merupakan efek komunikasi massa yang berkaitan dengan emosi atau perasaan, yang mana dalam efek ini dapat memberikan komunikan rasa yang disampaikan melalui media massa, seperti saat komunikan timbul perasaan khsawatir tertular akan adanya varian covid-19 terbaru yaitu umicron

3. Efek konatif merupakan efek komunikasi massa yang berkaitan dengan tindakan atau perilaku yang mana dalam hal ini komunikan tidak hanya merasakan tapi komunikan dapat memberikan tindakan nyata atas informasi tindakan agar lebih menjaga protokol kesehatan  seperti memakai masker double, rajin mencici tangan apalagi sehabis keluar rumah, tidak keluar rumah apabila tidak terlalu penting atau mendesak dan berjaga jarak agar terhindarnya covid-19 imocron.

Dan ketika efek komunikasi massa tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa sangatlah penting untuk membangun suatu hubungan masyarakat serta sesama orang lain, serta mengubah pola pikir masyarakat dari yang sebelumnya tidak tahu menahudan tidak peduli menjadi tahu informasi terbaru, menimbulkan rasa empati dan tindakan untuk apa yang baru dia ketahui informasi yang didapatkannya dari komunika massa, jadi komunikasi massa memang dapat memberi efek yang besar bagi masyarakat terutama pada pola pikir masyarakat, sehingga sangat perlu dijaga dan dikembangkan komunikasi massa dalam kehidupan sehari-hari agar bermanfaat selalu.

Sumber :

https://stiepena.ac.id/wp-content/uploads/2012/11/pena-fokus-vol-3-no-2-44-551.pdf

Penulis :

Yudi Abdul Aziz (2006015068)