Mohon tunggu...
Yudi Rahmatullah
Yudi Rahmatullah Mohon Tunggu... Freelancer - Travel Writer

Reading for writing, Traveling for sharing

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hobi yang Menghabiskan Kuota Internet, tapi Banyak Manfaat yang Didapat

4 Mei 2020   23:52 Diperbarui: 4 Mei 2020   23:45 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Youtube Traveling Channel, edited, dok. pribadi

Saat imbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah, akhirnya saya mulai mencari beberapa kegiatan tambahan agar saya tidak terlalu merasa bosan saat harus menghabiskan waktu di rumah.  

Kegiatan tambahan  yang saya pilih adalah kegiatan yang masih berhubungan dengan pekerjaan inti yang saya lakukan, yaitu menulis artikel dan blog traveling. Dan, kegiatan tersebut juga harus dapat meningkatkan kemampuan saya dalam menulis dan menambah ilmu pengetahuan saya juga.  

Saya sekarang jadi sering "bertemu" dengan Lost LeBlanc, Divertliving, Drew Binsky, Conner Sullivan, Steve Yalo, Daneger and Stacey, Brett Conti, dan beberapa lainnya.

Ya, saya jadi lebih sering bertemu mereka saat sedang menonton Youtube Traveling Channel. Kegiatan tambahan ini akhirnya berlanjut sampai bulan Ramadan ini. Saat sedang berpuasa dan harus berdiam diri di rumah, saya sering menonton channel mereka sambil ngabuburit untuk menunggu waktu berbuka puasa. Mungkin kegiatan ini juga bisa menjadi ide ngabuburit yang pas untuk  kompasianer dengan hobi dan pekerjaan yang sama seperti saya.

Awalnya, saya juga tidak terlalu suka menonton Youtube. Karena, saya takut pemakaian kuota internet-nya terlalu boros. Tapi, setelah dicoba-coba, akhirnya saya mendapatkan banyak manfaat dari menontonnya. Selain cukup seru, banyak juga manfaat yang sesuai dengan kebutuhan saya.

Lebih Nyata

Karena channel yang saya tonton adalah Youtube Channel tentang traveling, jadi banyak tempat wisata yang tidak saya ketahui sebelumnya. Ternyata, Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang bisa dijadikan sebagai tempat wisata populer, seperti air terjun, sawah, danau, dan sungai. Kalau pantai sudah tentu tidak usah ditanya lagi.

Tempat-tempat wisata alam yang saya sebutkan tadi, secara visual menjadi lebih menarik jika diramu oleh para Youtuber yang saya sebutkan tadi di atas. Jika saya tidak membaca judul video-nya, mungkin saya tidak akan tahu kalau tempat wisata tersebut ternyata berada di Indonesia.

Mereka sangat piawai dalam men-shoot dan meng-edit video-nya dengan berbagai aplikasi atau software yang modern, dengan backsound yang enak didengar,  dan dengan preset warna yang menarik. Saya jadi bisa lebih "masuk" dan  merasakan seakan-akan saya sedang berada di tempat wisata tersebut.

Kebanyakan dari mereka memang Youtuber dan sekaligus traveler yang berasal dari luar negeri. Walaupun begitu, banyak dari video mereka yang menampilkan destinasi wisata yang berasal dari Indonesia, seperti  Pulau Bali, Lombok, Banyuwangi, Jakarta, dan destinasi wisata popular lainnya.

Lebih Rileks

Asyiknya juga, saat menonton Youtube,  posisi duduk atau rebahan bisa dilakukan dengan lebih rileks, di kursi atau di tempat tidur. Jadi, mata saya juga tidak terlalu sakit jika sedang memerhatikan setiap detil keindahan dari video traveling  tersebut. 

Kebanyakan video-nya juga ditampilkan dengan preset yang bagus dengan warna yang jelas. Jadi level pencahayaan untuk layar smartphone tidak harus diatur dengan pencahayaan yang maksimal. Hanya tinggal disesuaikan saja dengan pencahayaan ruangan agar mata tidak terlalu silau. 

Dan, kalau saya akan melakukan kegiatan lain, seperti  akan melaksanakan salat Ashar atau ke kamar mandi, ya tinggal di-pause saja video-nya. Dan, dilanjutkan lagi setelah selesai melakukannya.

Bahasa Inggris

Kebanyakan bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Inggris. Hal ini yang menjadi alasan utama kenapa saya menonton video-video mereka yang berasal dari luar negeri tersebut. Jadi, hal ini sangat berguna bagi saya yang sedang belajar Bahasa Inggris dan sedang belajar menulis blog dan artikel yang berbahasa Inggris juga.

Bahasa yang mereka gunakan, menurut saya adalah bahasa keseharian yang mudah dimengerti. Jadi, saya cukup bisa mengikuti penjelasan dari setiap video mereka. Malah, beberapa diantaranya ada yang menggunakan subtitle. Jadi, ketika ada satu atau dua kata Bahasa Inggris yang baru saya ketahui, ya saya bisa membacanya melaui subtitle tersebut.  

Gaya Bahasa dan Kosakata

Dengan menonton Youtube Traveling Channel, saya juga mempelajari setiap gaya bahasa dari para Youtuber tersebut. Kebanyakan dari mereka lebih menggunakan gaya bahasa informal atau yang lebih santai. Terkadang mereka juga menyelipkan bahas Inggris "slang" saat dalam situasi yang sangat seru atau mengobrol bersama teman-temannya yang seumuran. Tapi, satu atau dua dari mereka juga terlihat menggunakan gaya bahas yang formal. 

Akhirnya, dalam menulis suatu artikel atau blog traveling, saya lebih menyesuaikan lagi gaya bahasa mana yang pantas saya tulis untuk  tempat wisata tersebut. 

Begitu juga dengan kosakata yang mereka gunakan. Sepertinya, kosakata saya jadi semakin bertambah. Banyak kosakata dari mereka yang saya pakai dalam menulis. Jadi, artikel atau blog traveling saya kalimatnya menjadi lebih variatif.

Kompasianer, dengan menonton Youtube Traveling Channel ini, penggunaan kuota internet di smartphone saya mungkin lebih banyak terpakai, tapi, menurut saya, hal ini cukup sebanding dengan banyaknya manfaat yang saya dapatkan. Terutama, membantu saya dalam menulis artikel dan blog traveling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun