Mohon tunggu...
Yudi Rahmatullah
Yudi Rahmatullah Mohon Tunggu... Freelancer - Travel Writer

Reading for writing, Traveling for sharing

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita Ngetrip di Kampung Ibu

21 April 2020   17:03 Diperbarui: 21 April 2020   17:13 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bubur Sop khas Labuan (dokpri)

Ibu saya lahir di kecamatan Labuan, Provinsi Banten. Kecamatan ini adalah daerah pesisir pantai. Tapi, ibu saya bilang kalau sewaktu kecil beliau tidak terlalu sering main ke pantai, seperlunya saja. Berbeda dengan saya yang sampai sekarang masih hobi main dan nge-trip ke pantai. 

Dulu waktu kami sekeluarga masih tinggal di Bandung, mudik atau liburan sekolah adalah momen yang paling menyenangkan buat saya. Karena kami sekeluarga sering menghabiskannya dengan pergi ke Labuan. Jadi, saya bisa sepuasnya main ke pantai.

Sekarang, kami sekeluarga sudah pindah ke kampung Ibu. Dan, saya pastinya lebih sering lagi main ke pantai. Apalagi saat saya punya motor. Saya sering mengeksplor pantai-pantai lebih jauh lagi. Pantai-pantai yang sewaktu kecil belum pernah saya datangi.

Sebenarnya di kecamatan Labuan ini tidak ada pantai yang dijadikan sebagai tempat wisata, hanya sebagai tempat main saja. Karena, sebagian besar pantainya merupakan kampung-kampung nelayan. Kampung yang selalu sibuk, karena selain menjadi tempat tinggal juga sebagai tempat mereka mencari nafkah.

Bermain di kampung-kampung nelayan menurut saya sangat seru. Saya bisa bermain di atas perahu nelayan, melihat mereka menjemur ikan, memperbaiki jala, dan mencuci perahu. Lebih asyik lagi, ikan di kampung nelayan atau di pelelangannnya lebih murah dan segar daripada di pasar ikan. Beberapa kali saya dan teman-teman membelinya untuk dipanggang. 

Saya juga bisa jajan makanan yang tidak pernah saya cicipi ketika tinggal di Bandung, seperti bubur sop, kerang lamis, dan rumput laut.  

Bubur Sop khas Labuan (dokpri)
Bubur Sop khas Labuan (dokpri)
Memang di kampung nelayan ini ada beberapa pantai yang terlihat kotor dan berbau amis. Tapi, saya merasa asyik-asyik saja tuh bermain di sini. Bau amis menjadi hal yang biasa buat saya, ya memang begitu adanya. Tempat menjemur ikan ya pasti bau ikan. Pelelangan ikan ya pasti aromanya lebih menusuk aroma ikannya. Mau gimana lagi?!

Nah, di kampung Ibu saya, ada satu pantai yang sering dijadikan tempat wisata dan sudah terkenal sampai ke daerah lain, yaitu Pantai Carita. Bahkan, ketika saya di Bandung, selain Pantai Pangandaran sepertinya Pantai Carita ini pantai yang cukup dikenal.

Sebenarnya pantai ini bukan berada di kampung Ibu saya, tapi di kecamatan tetangga. Jaraknya cukup dekat, hanya sekitar 8 kilometer dari kampung Ibu saya. 

Dari semenjak saya kecil sampai sekarang pantai ini sering dijadikan tempat wisata bagi keluarga dan Study Tour bagi anak-anak sekolah. Pantainya berpasir putih dan banyak pepohonan, jadi cukup nyaman dan teduh.

Note:

  1. Carita adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
  2. Ada banyak pilihan pantai di daerah ini, mulai dari Pantai Lombok Carita sampai Pantai Pasir Putih Carita. Hanya saja, agar lebih mudah, orang-orang sering menyebutnya dengan "Pantai Carita" saja.

Menurut saya, pantai di Kecamatan Carita ini karakteristik-nya hampir sama dengan pantai yang ada di Bali, yaitu Pantai Kuta. Ini menurut saya saja, ya. Pantainya berpasir putih, landai, berombak bagus, dan garis pantainya cukup panjang. 

Di sepanjang pantai ini juga banyak pohon sebagai tempat peneduh, bahkan banyak juga pohon yang tumbuh sampai menjorok ke area pantai. Jadi, sebagian dari area pantainya dipenuhi oleh pepohonan yang rimbun.

Pantai favorit untuk keluarga saya adalah Pantai Karang Sari Carita, tapi sekarang  saya lebih sering main ke Pantai Lippo Carita. Pantai ini berada tepat di sebelah Kondominium Lippo Carita. Kalau dari arah Labuan pantai ini sebelum bangunan kondominiumnya.  

Kenapa saya lebih suka main ke Pantai Lippo Carita?

Pantai Lippo Carita (dokpri)
Pantai Lippo Carita (dokpri)
Karena di Pantai ini, saya bisa melihat panjangnya garis pantai dari barat sampai ke arah selatan dengan jelas. Pantai ini, bisa dibilang posisinya berada di tengah-tengah. Jadi, luasnya pemandangan di sepanjang pesisir pantai ini bisa terlihat dengan seimbang.

Selain itu, di sini pengunjungnya tidak terlalu ramai. Apalagi saat weekdays, saya bisa dengan tenang nongkrong di pantai ini. Ditambah lagi, saat bermain bodyboarding, saya tidak terlalu khawatir untuk bertabrakan dengan pengunjung lain.

Bermain bodyboarding ini sangat seru. Hanya cukup menyewa papannya seharga 10-15 ribu rupiah saja. Sebenarnya saya juga suka bermain surfing atau selancar ombak. Sekedar seru-seruan saja nyoba. Ombak di pantai ini cukup bagus, jadi aman untuk para surfer atau peselancar ombak pemula yang sedang belajar surfing.

Hanya saja, untuk penyewaan papan surfing atau selancar ombak kayanya agak jarang di sini, harus bertanya sana-sini dan harga sewanya juga tidak pasti, tergantung dari nego kita saja. Oh ya, karena di pantai ini ombaknya bagus dan tersedia sepanjang tahun, jadi sering diadakan kompetisi surfing.

Karena saya memakai motor jadi biaya parkir dan tiket masuknya hanya sebesar 20 ribu rupiah saja - untuk mobil kalau gak salah sebesar 50 ribu rupiah. Dengan harga segitu, saya bisa berlama-lama di pantai, bahkan sampai petang. Pantai ini menjadi best spot untuk melihat sunset

Pantai Lippo Carita (dokpri)
Pantai Lippo Carita (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun