Permainan rakyat atau tradisional  adalah sebagai wujud ekspresi budaya lokal dan cara hidup yang memberikan sumbangsih terhadap identitas umum kemanusiaan saat ini telah banyak yang menghilang dan yang masih bertahan juga terancam punah karena pengaruh globalisasi yang saat ini semakin banyak membuat orang lebih menyukai gadget sebagai sarana dan media untuk bermain secara daring (dalam jaringan) sehingga ini membuat aktivitas di luar rumah semakin sedikit dan permainan tradisional yang semakin ditinggalkan oleh anak-anak bahkan tidak sedikit anak-anak yang tidak tahu apa itu permainan tradisional.
Salah satu permainan rakyat yang berasal dari Kalimantan Timur tepatnya di Kabupaten Paser adalah permainan Belogo. Permainan ini merupakan permainan rakyat  yang dibawa dari Sulawesi ke wilayah Kabupaten Paser ketika masa Kesultanan Paser.Â
Saat ini permainan belogo sering dimainkan pada beberapa kesempatan seperti Festival Kebudayaan di Kabupaten Paser yang berpusat di Museum Sadurengas yang terletak di Jalan Keraton Pasir Belengkong, Kecamatan Pasir Belengkong.Â
Tidak hanya dari wilayah Kabupaten Paser saja bahkan juga dipertandingkan di seluruh Kalimantan seperti Festival Budaya Erau Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.Â
Wilayah Kerajaan Sadurengas meliputi Kabupaten Pasir yang ada sekarang ditambah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Provinsi Kalimatan Selatan.
Gambar 1. Kemeriahan Acara Perlombaan Permainan Rakyat "Belogo" Pada Acara Gebyar Museum 2 di Pelataran Museum Sadurengan Kecamatan Pasir Belengkong, Kalimantan Timur
Ada beberapa daerah yang memainkan permainan rakyat ini seperti dari Kalimantan Selatan dan juga dari Kalimantan Timur. Namun pada dasarnya aturan, proses permainan, tempat dan peralatan permainan sama saja tidak ada yang berbeda antara daerah satu dengan daerah lainnya.Â
Ada dua alat yang digunakan untuk bermain belogo, yaitu campak dan logo. Bentuk logo yang umumnya dipakai saat ini dan sesuai kesepakatan adalah segi lima berbentuk seperti layangan.Â
Cara memainkan belogo cukup mudah walaupun ada beberapa versi dari permainan ini. Ada versi yang dimainkan secara beregu terdiri dari 2 - 5 orang dan ada juga versi yang saat ini mulai sering digunakan yaitu perorangan.Â
Tidak ada aturan baku untuk ukuran lapangan, namun jarak antara start dengan logo pertama jaraknya lebih jauh dibandingkan jarak logo kedua dan seterusnya.Â
Namun jika seorang pemain mampu mengenai langsung logo lawan di posisi paling terakhir, maka permainan pada ronde tersebut selesai dan regu tersebut mendapatkan poin maksimal.Â
Terdapat lima putaran, dimana masing-masing putaran peserta diberi kesempatan untuk memukul logo mulai dari garis start ke arah logo yang sudah berdiri pada posisinya masing-masing.Â
Jika peserta berhasil menjatuhkan logo baik dari logo posisi satu, dua atau tiga maka akan mendapatkan poin setiap kali berhasil menjatuhkan logo dan peserta kembali memukul ke arah logo yang posisinya lebih dekat. Apabila tidak mengenai sasaran maka peserta tersebut tidak bisa melanjutkan dan masuk pada peserta berikutnya yang mulai memukul dari posisi start semula.
Gambar 2. Peserta Lomba "Belogo" Mencoba Memukul Logo ke Arah Sasaran Logo Yang Terdekat Menggunakan "Campak"
Permainan rakyat Belogo ini dibawa dari Sulawesi Selatan pada masa Kesultanan Paser sehingga banyak istilah yang menggunakan bahasa Bugis. Namun lambat laun permainan ini disesuaikan dengan budaya dan bahasa Paser sehingga permainan Belogo ini bisa berbaur dengan masyarakat lokal di Kabupaten Paser.Â
Disela-sela menungu waktu sholat Magrib permainan Balogo ini dimainkan sehingga pakaian yang digunakan ketika bermain adalah pakaian sholat lengkap dengan peci dan sarung yang melekat di badan pemain.
Permainan rakyat Belogo yang dimainkan oleh segala lapisan masyarakat tanpa mengenal umur, kasta dan agama membangun ikatan kebersamaan. Setiap orang merasa menjadi bagian dari yang lain di tengah masyarakat yang menghayati satu tradisi yang sama sehingga harapannya permainan tradisional ini tetap lestari dan tak akan lekang oleh zaman.
Permainan rakyat belogo juga digunakan untuk menularkan kecakapan sosial, mengajarkan dan mewariskan nilai-nilai keutamaan dari generasi ke generasi selanjutnya.Â
Harapannya agar kalangan masyarakat khususnya anak-anak hingga remaja bisa tertarik untuk memainkan permainan ini dan bisa mengalihkan perhatian mereka dari kecenderungan bermain gadget.Â
Sehingga semangat mereka bisa ditularkan ke generasi-generasi berikutnya dengan kata lain ada regenerasi dan permainan ini tidak akan punah walaupun zaman terus berubah dan teknologi digital semakin semakin canggih.
Melalui pemainan ini jika dimainkan beregu , setiap tim akan mengenal kekompakan dan kerja sama untuk meraih satu tujuan bersama, yaitu menjadi pemenang dalam permainan.Â
Namun jika dimainkan perorangan, nilai yang dapat diambil adalah bagaimana setiap orang itu bisa memiliki semangat yang tinggi agar dapat bersaing dengan orang lain dan harapanya bisa memenangkan kompetisi.
Permainan ini juga menanamkan nilai-nilai budaya bagi memainkan permainan rakyat Belogo misal kejujuran, tidak egois, kerjasama, sikap kerja keras dan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan persoalan.
Manfaat permainan rakyat Belogo secara individu memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan kejiwaan, sifat dan kehidupan sosial seperti mengembangkan sikap empati serta menghargai orang lain dan juga untuk mengembangkan karakter salah satunya adalaha kerja keras.Â
Sedangkan manfaatnya dalam masyarakat adalah bagaimana menumbuhkan rasa kepedulian kita sebagai warga lokal dari Kabupaten Paser agar bisa terus mempertahankan permainan ini bisa tetap lestari dan menjadi permainan yang digandrungi semua kalangan baik anak-anak, remaja bahkan ke tingkat dewasa.
Upaya pelestarian permainan rakyat Belogo adalah tetap rutin memainkan permainan ini bersama, memperkenalkan permainan ini dengan cara menarik, dan mengadakan workshop alias pelatihan dan sosialisi tentang bagaimana dalam peraturan dalam permainan Baeogo dan cara memainkannya.Â
Perlu sekali agar permainan rakyat Belogo ini tetap lestari dan tidak tergerus oleh zaman dibentuklah sebuah komunitas. Komunitas dalam hal ini adalah wadah bagi orang-orang yang tertarik dengan permainan Belogo sehingga harapannya dari komunitas ini bisa saling mengasah bakat dan hobi, saling berbagi cerita dan berbagai macam teknik yang bisa diterapkan dalam permainan balogo dan bisa juga sebagai sarana untuk menjalin silaturahmi yang erat antar pemain Belogo maupun  dengan masyarakat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H