Namun jika seorang pemain mampu mengenai langsung logo lawan di posisi paling terakhir, maka permainan pada ronde tersebut selesai dan regu tersebut mendapatkan poin maksimal.Â
Terdapat lima putaran, dimana masing-masing putaran peserta diberi kesempatan untuk memukul logo mulai dari garis start ke arah logo yang sudah berdiri pada posisinya masing-masing.Â
Jika peserta berhasil menjatuhkan logo baik dari logo posisi satu, dua atau tiga maka akan mendapatkan poin setiap kali berhasil menjatuhkan logo dan peserta kembali memukul ke arah logo yang posisinya lebih dekat. Apabila tidak mengenai sasaran maka peserta tersebut tidak bisa melanjutkan dan masuk pada peserta berikutnya yang mulai memukul dari posisi start semula.
Gambar 2. Peserta Lomba "Belogo" Mencoba Memukul Logo ke Arah Sasaran Logo Yang Terdekat Menggunakan "Campak"
Permainan rakyat Belogo ini dibawa dari Sulawesi Selatan pada masa Kesultanan Paser sehingga banyak istilah yang menggunakan bahasa Bugis. Namun lambat laun permainan ini disesuaikan dengan budaya dan bahasa Paser sehingga permainan Belogo ini bisa berbaur dengan masyarakat lokal di Kabupaten Paser.Â
Disela-sela menungu waktu sholat Magrib permainan Balogo ini dimainkan sehingga pakaian yang digunakan ketika bermain adalah pakaian sholat lengkap dengan peci dan sarung yang melekat di badan pemain.
Permainan rakyat Belogo yang dimainkan oleh segala lapisan masyarakat tanpa mengenal umur, kasta dan agama membangun ikatan kebersamaan. Setiap orang merasa menjadi bagian dari yang lain di tengah masyarakat yang menghayati satu tradisi yang sama sehingga harapannya permainan tradisional ini tetap lestari dan tak akan lekang oleh zaman.
Permainan rakyat belogo juga digunakan untuk menularkan kecakapan sosial, mengajarkan dan mewariskan nilai-nilai keutamaan dari generasi ke generasi selanjutnya.Â
Harapannya agar kalangan masyarakat khususnya anak-anak hingga remaja bisa tertarik untuk memainkan permainan ini dan bisa mengalihkan perhatian mereka dari kecenderungan bermain gadget.Â
Sehingga semangat mereka bisa ditularkan ke generasi-generasi berikutnya dengan kata lain ada regenerasi dan permainan ini tidak akan punah walaupun zaman terus berubah dan teknologi digital semakin semakin canggih.
Melalui pemainan ini jika dimainkan beregu , setiap tim akan mengenal kekompakan dan kerja sama untuk meraih satu tujuan bersama, yaitu menjadi pemenang dalam permainan.Â