Mohon tunggu...
Yudhi Sutopo
Yudhi Sutopo Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga 2013 Prodi Ilmu Komunikasi \r\nNIM 13730065

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Disaat Hilangnya Konsistensi Televisi

7 Januari 2014   20:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:03 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini acara televisi banyak beredar khususnya reality show. Hal ini seperti jamur di musim hujan saja. Rata rata film reality show untuk memberikan hiburan kepada warga masyarakat luas. Acara reality show menggambarkan seakan akan adegan yang benar benar berlangsung tanpa adanya skenario dan biasanya menggunakan pemain khalayak umum. Semakin berkembangnya acara televisi banyak pihak pihak yang tidak lagi memikirkan lagi kualitas dari acara yang dibuat, tak jarang pihak televisi sekarang hanya mencari keuntungan saja tanpa memandang apakah tayangan televisi tersebut cocok atau tidak untuk di tayangkan, misalnya acara yang di tayangkan mengandung unsur sara dan pornografi. Tayangan seperti ini sebenarnya tidak layak untuk di tayangkan karena di khawatirkan banyak anak anak di bawah umur yang melihat dan mencoba meniru adegan adegan dalam acara tersebut. Tak jarang ada beberapa acara televisi yang hanya sandiwara belaka yg tujuanya mencari untung yang banyak dan rating yang tinggi.

Acara di televis khususnya reality show dapat dengan mudah masuk ke dalam fikiran masyarakat dan tertanam di dalamnya. Di khawatirkan jika acara televisi yang kurang bisa diambil pelajaranya itu di tonton oleh anak anak, maka pikiran anak anak tersebut dapat tertanam hal hal yang sebenarnya tidak baik bagi perkembangan diri mereka sendiri.

Dipandang dari sudut Etika acara televisi memang ada dampak baik dan dampak buruknya, nah dari sini kita harus dapat memilah dan memilih manakah acara yang betul betul baik atau yang kurang baik. Contoh kecil dari acara reality show yang baik adalah Indonesia mencari bakat yang di tayangkan oleh TransTv. Acara tersebut bagus karena memberikan inspirasi terhadap orang orang yang ingin menjadi penyanyi atau sebagai entertain. Acara tersebut juga dapat menjadi hiburan bagi warga masyarakat secara luas. Contoh lain dari acara reality show yang kurang baik dan tidak sesuai dengan etika misalnya Termehek-mehek dari Trans Tv yang sekarang tidak di siarkan lagi. Isi dari tayangan termehek mehek banyak terdapat sesi kekerasan dan kata kata kotor yang sebenarnya tidak layak untuk di konsumsi oleh publik. Maka dari itu sebagai penikmat acara televisi kita juga harus bisa mengfilter manakah acara yang sesuai dan baik untuk di tonton oleh semua anggota keluarga.

Jika di pandang dari sisi estetika memang acara reality show sangat bagus. Banyak acara yang bagus dan indah. Desain acara dalam relity show selalu mengedepankan keindahan,dalam pemainya taupun tata acara itu sendiri.

Ada baiknya juga anggota keluarga mestinya harus selalu mengawasi keluarganya agar tetap menonton acara yang cocok untuk terutama untuk anak anak hingga remaja. Fase anak anak yang menjelang remaja ini sangat rentan akan pengaruh media pertelevisian. Pada fase ini rata rata anak sedang mengalami proses pencarian jati dirinya, dan melalui televisi biasanya anak berusaha untuk mencontoh dan meniru apa yang di tonton dengan harapan akan mendapatkan jati dirinya. Jika orang tua tidak dapat mengawasi apa yang di tonton oleh anaknya maka bukan tidak mungkin anak tersebut akan terpengaruh oleh acara televisi yang kurang baik. Misalnya saja saat anak melihat acara smack down,anak tersebut akan berusaha untuk meniru apa yang ada di televisi itu dengan teman sebayanya. Hal itu hanya sebagian kecil saja. Masih banyak acara acara yang sebenarnya perlu dikaji lebih dalam lagi.

Dari pemerintah khususnya KPI (komisi penyiaran indonesia) sendiri seharusnya lebih selektif lagi dalam mensensor dan melarang tayangan tayangan yang tidak sesuai ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun