Mohon tunggu...
YUDHITA PRATAMA
YUDHITA PRATAMA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Cukupkan yang ada yang ada itu Cukup Jangan mencari yang Tiada.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengapa Diary Masih Penting di Zaman Sosial Media?

18 Januari 2024   23:21 Diperbarui: 18 Januari 2024   23:27 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era yang didominasi oleh media sosial, banyak orang yang lebih memilih untuk berbagi pengalaman, perasaan, dan pemikiran mereka secara online. Media sosial menjadi sarana untuk mengekspresikan diri, berinteraksi dengan orang lain, dan mendapatkan informasi terkini. Namun, di balik kemudahan dan kepopuleran media sosial, ada kebiasaan yang seringkali terabaikan, yaitu menulis diary.

Diary adalah catatan harian yang berisi tentang apa yang dialami, dirasakan, dan dipikirkan oleh seseorang. Diary biasanya ditulis secara pribadi dan rahasia, tanpa perlu memperhatikan aturan penulisan, ejaan, atau tata bahasa. Diary merupakan salah satu bentuk ekspresi diri yang tertua dan paling sederhana, namun juga paling efektif.

Meskipun demikian, pertanyaan mendasar muncul: apakah diary masih memiliki relevansi di tengah gempuran informasi dari platform-platform online? Apakah ada manfaat yang bisa didapatkan dari menulis diary di zaman di mana segalanya terdokumentasi secara digital? 

Artikel ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menguraikan beberapa alasan mengapa diary masih penting dan bagaimana kehadirannya dapat memberikan nilai tambah di era digital.

Diary VS Media Sosial

Diary dan media sosial adalah dua cara yang berbeda untuk mencatat dan membagikan pengalaman hidup. Diary memberikan ruang yang lebih intim untuk berekspresi tanpa batasan seperti pada media sosial. 

Dengan menulis diary, seseorang dapat mengeksplorasi dan merefleksikan dirinya secara lebih jujur dan mendalam, tanpa khawatir dengan penilaian atau komentar dari orang lain. Hal ini dapat menciptakan pengalaman yang lebih mendalam dalam menciptakan dan mempertahankan identitas pribadi. 

Selain itu, diary juga menawarkan privasi yang sulit ditemukan di dunia digital, menjaga pengguna dari risiko pembagian informasi yang tidak diinginkan. Pembandingan ini akan menggarisbawahi keamanan emosional yang ditawarkan oleh diary di era di mana privasi semakin sulit dijaga.

Sebaliknya, media sosial cenderung membuat seseorang lebih terpapar dan terpengaruh oleh opini dan tren yang ada, sehingga mengurangi ruang untuk mengekspresikan diri secara otentik dan unik. 

Media sosial juga membuka peluang bagi orang lain untuk mengintip, mengomentari, atau bahkan menyebarkan informasi pribadi yang seharusnya bersifat rahasia. Hal ini dapat menimbulkan rasa cemas, tidak nyaman, atau bahkan tertekan bagi pengguna media sosial. Oleh karena itu, media sosial memiliki kelemahan yang dapat merugikan pengembangan kepribadian dan perlindungan privasi.

Keuntungan Menulis Diary di Era Digital

Menulis diary di era digital adalah salah satu kegiatan yang bermanfaat bagi kesehatan mental dan fisik. Dengan menulis diary, seseorang dapat melakukan refleksi dan evaluasi diri, yang dapat mendukung pertumbuhan pribadi dan pengembangan diri. 

Refleksi dan evaluasi diri adalah proses yang penting untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan diri, menetapkan tujuan dan rencana, serta mengukur kemajuan dan pencapaian. Dengan demikian, diary dapat membantu seseorang untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi diri.

Selain itu, menulis diary juga dapat mengatasi ketegangan digital yang sering dialami oleh banyak orang di zaman media sosial. Media sosial dapat membawa tekanan dan stres bagi penggunanya, karena mereka harus berhadapan dengan berbagai informasi, opini, dan komentar yang tidak selalu positif. 

Media sosial juga dapat mengganggu keseimbangan hidup, karena membuat orang menjadi terlalu fokus pada dunia maya dan mengabaikan dunia nyata. 

Di sinilah diary memainkan peran kunci dalam memberikan peluang untuk melepaskan beban emosional dan menemukan keseimbangan di tengah-tengah kesibukan teknologi. 

Dengan menulis diary, seseorang dapat mengekspresikan perasaan dan emosi yang dialaminya secara jujur dan bebas, tanpa khawatir dengan penilaian atau komentar dari orang lain. Dengan demikian, diary dapat membantu seseorang untuk mengurangi stres, meningkatkan kesehatan mental, dan menjaga keseimbangan hidup.

Di era digital, menulis diary juga memiliki keuntungan lain, yaitu meningkatkan keterampilan menulis. Menulis adalah salah satu keterampilan yang sangat dibutuhkan di era digital, karena banyak pekerjaan dan aktivitas yang memerlukan kemampuan menulis yang baik. 

Dengan menulis diary secara teratur, seseorang dapat mengasah keterampilan menulisnya, seperti memilih kata-kata, menyusun kalimat, mengembangkan ide, dan menyesuaikan gaya penulisan. 

Dengan demikian, diary dapat membantu seseorang untuk menjadi penulis yang lebih baik, yang dapat memberikan manfaat bagi karir dan kehidupan profesionalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun