Mohon tunggu...
Yudhistira Susilo
Yudhistira Susilo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Pelajar

Hai, perkenalkan nama Saya Yudhistira, tetapi sering di panggil Yuris. Saya adalah seorang pelajar di Sekolah Dian Harapan dan sekarang duduk di bangku SMA kelas 1.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia 2045 Antara Mimpi atau Realita

13 November 2024   10:06 Diperbarui: 13 November 2024   10:11 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://ekonomi.bisnis.com/

Apakah kalian pernah berfikir di dalam benak kalian apa cita-cita Indonesia kedepannya dan apakah akan terjadi tepat pada waktunya? Mimpi Indonesia emas pertama kali dicetuskan dan dijadikan urgensi pada awal masa pemerintahan Pres. Jokowi. 

Dia dengan tegas meminta kepada kabinetnya untuk fokus mempersiapkan Indonesia. Terlihat juga dari fokus Pres. Jokowi selama menjabat, dia banyak sekali membangun infrastruktur yang akan menjadi batu tumpuhan sebelum berangkat ke fase berikutnya. Beliau mengerahkan semua sumber daya yang dimiliki untuk membangun Indonesia.

Kenapa harus 2045? 

Mungkin ini seringkali menjadi pertanyaan yang keluar di pikiran kalian. Presiden Jokowi selalu menegaskan untuk Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045. Kalian tahu ga pada tahun 2045 Indonesia akan mengalami sebuah keuntungan demografi. Keuntungan demografi ini adalah sebuah fenomena yang sangat jarang terjadi, sehingga harus dimaksimalkan dengan sebaik mungkin. 

Bonus demografi adalah kondisi dimana mayoritas penduduk Indonesia, berada pada masa produktif, yaitu pada usia 25-65 tahun. Pada saat ini, jumlah sumber daya manusia yang Indonesia miliki akan berada di puncaknya.

 Nah, tentunya harus ada banyak hal yang dipersiapkan untuk mencapai mimpi Indonesia emas, tidak hanya dalam segi jumlah yang harus baik, tetapi kualitas dari sumber daya manusia tersebut juga harus dalam kondisi yang baik, agar bisa membangun Indonesia dari dalam maupun dari mancanegara.

Indonesia harus belajar dari negara tirai bambu, mereka berhasil memanfaatkan bonus demografi yang terjadi pada tahun 1982. China berhasil meningkatkan sumber daya manusianya, sehingga penduduk disana dapat belajar dan bekerja di luar negeri. Sekarang kita dapat melihat bahwa China adalah negara dengan perekonomian terkuat di dunia setelah Amerika Serikat. 

Bonus Demografi

Terdapat banyak sekali dampak positif dari bonus demografi dan tentunya hal ini membawa banyak dampak positif dalam berbagai sektor di dalam negeri maupun luar negeri. Dapat dilihat bahwa salah satu dampak positif dari bonus demografi adalah pertumbuhan pada sektor industri, dikarenakan jumlah sumber manusia yang banyak, maka tentunya perusahaan dapat mengembangkan perusahaan mereka dan juga meningkatkan kualitas pribadi dari pekerja mereka. 

Jika kita tarik jauh kedepan, hal ini akan berdampak domino kedepannya, jika dari sektor industri berkembang, maka sektor ekonomi juga akan berkembang dan sektor pendidikan juga akan meningkat.

 Dari satu sektor saja kita sudah dapat melihat bagaimana dampaknya untuk Indonesia. Maka dari itu, ini adalah sebuah urgensitas yang harus ditanggapi secara serius oleh pemerintah dan masyarakat, agar bangsa Indonesia dapat menuju ke gerbang negara maju.  

https://pelakubisnis.com/
https://pelakubisnis.com/


Persiapan Semua Pihak

Tapi disini, bukan hanya pemerintah yang harus berjuang, tetapi dari masyarakat juga harus mengambil peran dalam Indonesia emas. Terutamanya adalah generasi muda bangsa. Kita inilah yang akan menjadi penerus dari bangsa Indonesia, tanpa kita Indonesia tidak akan bisa meraih mimpinya menjadi Indonesia emas. 

Terdapat beberapa cara untuk generasi muda terlibat dalam cita-cita generasi emas ini, pertama tingkatkanlah kualitas dirimu, bisa dari segi akademik atau pun skill seperti multimedia, public speaking, menulis dll. Dari hal sekecil ini, generasi muda Indonesia sudah bisa memiliki nilai tambah untuk berkompetisi di dalam sektor global.  

"Pemerintah menyiapkan anggaran perlindungan sosial total kalau dijumlah semua dari 2015 sampai 2023 sebesar Rp3.212 triliun, termasuk di dalamnya Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar [KIP], KIP Kuliah, PKH [Program Keluarga Harapan], Kartu Sembako, serta perlindungan kepada lansia, penyandang disabilitas, dan kelompok-kelompok rentan lainnya, serta reskilling dan upskilling tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja dan Program Kartu Prakerja," kata presiden. 

Pemerintah sudah mengambil tindakan dari 2014 untuk meningkatkan dan mempersiapkan masyarakat Indonesia menghadapi bonus demografi. Menurut saya, Indonesia, terkhususnya pada pemerintahan presiden Jokowi, beliau menanggapi hal ini dengan serius dan sangat ingin untuk mencapai cita-cita Indonesia emas. 

https://www.kompas.com/
https://www.kompas.com/

"Menggambarkan cita-cita bangsa Indonesia untuk mewujudkan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur." Ini adalah isi dari Alinea kedua di dalam UUD 45, yang menjadi dasar dari bangsa Indonesia dan dapat dilihat bahwa dari awal, para pendiri bangsa memiliki kemauan untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang makmur.

 Kata makmur disini berdiri sebagai kata yang menggambarkan bahwa bangsa Indonesia makmur di semua aspek. Maka dari itu, mari kita mewujudkan cita-cita Indonesia emas.

Sumber

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun