Mohon tunggu...
Yudhistira Rahardjo
Yudhistira Rahardjo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya adalah Seorang Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Angkatan 2009. Saya Masih Tergabung Dalam Management DI3VA. Saya Mempunyai Hobi Bermain Piano, Menyanyi, dan Main Komputer. Saya Selalu Ingat Tulisan Ini *Kita tidak tahu bagaimana hari esok, yang bisa kita lakukan ialah berbuat sebaik- baiknya dan berbahagia pada hari ini.* Official Website : www.yudhistiraamransaleh.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Banjir,Anggota Dewan,FPI,FBR, dan HKBP

8 Januari 2011   08:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:50 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya rasa sampai saat ini belum ada penuntasan dari berbagai macam Peristiwa Tanah Air. Mulai sebelum Saya lahir hingga sekarang Saya beranjak ke 20 tahun ( 2011 ini ). Contohnya saja Tragedi Bintaro dan Tragedi-Tragedi Kereta Api Indonesia lainnya. Apakah cukup dengan memenjarakan Masinisnya dan tidak di berikan uang pensiun lantas masalah itu kelar ? Apakah cukup dengan mengganti Kepala Kereta Api, memperbaiki jalur rel yang sering di ambilin besi-besinya oleh Oknum tak berperi kemanusiaan ? Atau dengan mengganti Menteri Perhubungan yang tak becus ? Sepertinya tidak. Namun yang Saya heran dari Pemerintah saat itu tentang Tragedi Bintaro yaitu kok malah Masinisnya yang selamat yang di tangkap ? Kenapa tidak yang membawa rambu-rambu warna hijau atau sang pemberi informasi yang di tangkap ? Setahu Sayakan, Masinis menjalankan Kereta Apinya kalau sudah di beri rambu hijau dan di pluit oleh Orang Stasiun. Kenapa bukan Mereka yang memberi informasi yang di tangkap ? Hayo ? Ternyata setelah Tragedi Bintaro, tragedi-tragedi lainnya di wilayah perkereta apian terus berlanjut hingga tahun 2010. Kenapa Indonesia sering banget Keretanya kecelakaan ? Apakah mungkin karena Keretanya sudah pada sepuh sehingga gak kuat lagi berjalan dan mesin-mesinnya rusak-rusak ketika di pakai ? Ataukan Masinis/pemberi tahu Masinis yang salah mendengar dan memberitahu informasi yang salah ? Atau anggaran untuk perkereta apian yang kurang dari Pemerintah ? Kasian Saya kalau melihat berita mengenai kecelakaan kereta api. Ada yang kejepit, meninggal berdarah-darah, dsb. Pemerintah dari tahun ke tahun selalu bilang mengevaluasi-mengevaluasi. Tapinya ? Kecelakaan terus saja berlanjut. Ini bukan saja dari Pemerintahan SBY-Boediono. Tapi seluruhnya. Baik SBY-JK, Megawati-Hamzah Haz, Gus Dur-Megawati,sampai Soeharto. Sekarang malah Saya dengar Pemerintah mau buat monorellah atau Kereta bawah tanahlah. Menurut Saya, seharusnya Pemerintah fokus dulu dengan yang ada. Benahi dulu Kereta-Kereta dan rel-rel yang ada dari Sabang sampai Merauke. Setelah itu semua beres, baru deh buat ini dan itu. Mubazirkan uangnya kalau beli-beli tapi yang ada tidak di rawat malah di diamkan. Yang paling membuat Saya heran Tahun lalu adalah mendekati HUT PJKA malah ada kecelakaan kereta api. Sebenarnya sih bukan salah Pemerintah juga. Harusnya Kita sebagai Masyarakat dan WNI yang baik ikut membantu mengatasi ini semua. Paling tidak dengan tidak mencorat-coret Kereta Api atau dengan tidak merusak pintu Kereta Api. Itu saja Saya rasa membantu Pemerintah. Kalau di lihat-lihat, Kereta Api Kita (Indonesia) paling kumuh sendri di banding Negara-Negara tetangga. Apalagi Dunia. Coretan di mana-mana, sampah dsb. Kemudian masalah Banjir. Saya merasa heran,lucu,dan memastikan. Pasti musim hujan Indonesia ada yang banjir. Apalagi Jakarta yang tiap Tahun banjir. Alhamdulillah tahun 2011 Saya belum mendengar ada banjir di Jakarta. Kenapa sih ? Ini yang perlu di salahkan siapa ? Pemerintah atau Masyarakatnya yang buang sampah di kali ? Saya bukan Orang kaya atau tapi Saya berkecukupan. Saya selalu sedih bila di daerah Saya ada yang mandi di kali. Kenapa ? Kali atau Sungai di Indonesia itu gak ada yang jernih. Pasti butek. Tapi kok ya ada aja Orang yang mandi, sikat gigi, nyuci piring, baju,dsb. Apalagi yang Rumahnya di pinggir kali. Padahalkan Kali atau Sungai itu bekas buang kotoran atau apalah yang kotor-kotor. Tapi mungkin menurut Mereka yang pada menggunakan Kali atau Sungai yang seperti itu berpikir. Kamar mandinya cuma di Kali atau Sungai. Lalu kalau tidak di situ pada mau mandi atau buang air besar/kecil di mana ? Pantas saja Masyarakat Kita banyak yang kena Penyakit "unik-unik". Lah wong hidupnya seperti itu. Pemerintah Nasional dan Daerah sebagai Orang yang punya kuasa besar harusnya memperhatikan hal ini. Buatlah MCK sebanyak-banyaknya agar Masyarakat dapat mandi dan buang segala kotorannya di tempat yang layak. Tapi terkadang, Pemerintah sudah buat. Eh, di rusak. Di corat-coret. Gak di rawat. Lah piye jal ?

12944720501178334374
12944720501178334374
Terus Kali atau Sungai jadi tempat favoritnya Orang-Orang jahat buang korbannya. Jadilah Kali atau Sungainya ada Mayat dan jadi angker. Terus di Kali atau Sungai banyak sekali sampah-sampahnya. Aduh Sungai dan Kali Indonesia di tempat mana sih yang bersih ? Apakah harus di terapin seperti di Negara lain ? Bila buang sampah sembarangan nanti di dendanya pas bayar pajak ? Orang Pajaknya yang kesenengan ( bagi yang demen Korup ). Bagi yang gak sih gak apa-apa. Kadang Saya mikirin Indonesia pusing. Walau Kuliah juga ada pusingnya. Banjir juga gak di sebabkan oleh sampah. Oleh Villa-Villanya Orang kaya juga banjir bisa terjadi. Puncak sekarang gak indah lagi. Gak dingin lagi. Gak asri lagi. Puncak sekaraaaaang ???? Jadi panas, banyak Villanya dsb. Pohon-Pohon yang dulu tumbuh di sana sini. Sudah tidak ada lagi. Adalah tapi sedikit. Jadi Orang miskin ya gak mau. Jadi Orang kaya kadang malah buat malapetaka. Gak semuanya sih. Ada Perda tapi di langgar. Lah mau gimana lagi coba ? Banjir tetep jadi ciri khas Indonesia selain Korupsi dan Prostitusi yang makin banyak karena perekonomian Indonesia yang ( tak bisa di ungkapkan dengan apa pun ).
12944724731024076247
12944724731024076247
Selain itu, 2011 ini harga cabainya Masya Allah. Melonjak tinggi. Kasihan yang ekonominya pas-pasan. Padahal Wakil Rakyatnya yang 2009 lalu Kita coblos pada asyik-asyikkan studi banding. Gak yang Pro Pemerintah atau pun Oposisi. Indonesia tuh sebenarnya indah loh. Tapi kok gara-gara ini itu jadi gak indah ya ? Saya kadang bertanya ke Teman, kenapa sih Kamu suka Korea dan ini itu bla bla bla. Jawaban Teman yang satu dan lainnya sama. Yaitu karena lebih baik dari Indonesia. Lebih baik ? Padahal Mereka saja masih tinggal di Indonesia masih makan, tidur, mungkin sampai wafat di Indonesia. Kok bisa-bisanya bilang kayak gitu ? Bila Indonesia mau lebih baik. Harusnya jangan mengkritik. Kita Gotong Royong bersama untuk Indonesia yang lebih baik. Mungkin saatnya Kita jangan saling mengandalkan. Saatnya Kita saling bahu-membahu. Saatnya bersama-sama. Perbedaan memang unik. Namun perbedaan yang kayak gimana ? Saya juga heran, katanya Islam mengakui 5 Agama. Tapi banyak Kaum minoritas yang tertahan untuk beribadah. Kayak HKPB di (lupa) itu Natalan gak bisa merayakan. Gara-gara Gerejanya di blokir. Gimana sih ? Kasihankan. Mau ketemu Tuhan aja susahnya setengah mati. Sebenarnya Saya sebagai Umat Islam juga tidak menyukai Islam garis keras. Kayak FPI dan FBR yang sepertinya Islamnya dominan. Yang merusak ini itu dengan dalil Agama. Jangan ISLAM di coreng dengan perilaku biadab kayak merusak diskotik kalau Ramadhan dsb. Diskotikkan ada aturannya. Kenapa harus di rusak dengan mengatasnamakan Islam ?  Harsnya tugas FPI itu mengatasi masalah dengan cara Islam juga. Cara yang baik dan di ridhoi Allah. Jangan anarkis. Forum Betawi Rempuk juga. Kenapa sih hobi banget brutal ? Apa bedanya coba brutal sama halus. Kan maksudnya sama aja kalau dengan cara halus.
12944742301231598219
12944742301231598219
Harusnya Pemerintah jangan segan-segan menindak yang seperti itu. Organisasi-Organisasi yang tak menguntungkan. Setahu Saya, Islam tidak mengajarkan kekerasan. Tapi Saya berharap, Front Pembela Islam dan Forum Betawi Rempuk memperbaiki pola kerjanya demi Islam dan Indonesia tercinta. Janganlah Islam di anggap Agama buruk oleh yang lain. Islam adalah Rahmatan Lil Alamin. Harusnya Kita sebagai Pemeluk seperti itu. Mungkin Segini dulu deh. Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun