Masyarakat dengan pemikiran kontra memiliki beberapa argumentasi salah satunya yaitu terkait urgensi pemindahan ibukota yang mana tingkat kemiskinan di Indonesia masih tinggi.Â
Adapun yang berpendapat bahwa pemindahan ibukota bukan prioritas utama untuk menjawab permasalahan-permasalahan strategis nasional, selain itu banyak juga masyarakat yang menduga bahwa pemindahan ibukota hanya sekedar untuk menjalankan proyek infrastruktur dan kepentingan politik.
Adapun masyarakat yang berpihak pada pemerintah dengan beberapa argumen salah satunya yang menyatakan bahwa beban demografi pulau Jawa telah menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan yang sangat parah dan berujung pada krisis air bersih, banjir, kemacetan, dan tanah longsor.Â
Selain itu mereka menganggap bahwa produktivitas kerja sudah tidak kondusif karena banyak dari ASN maupun non-ASN yang tinggal di daerah penyangga Jakarta semakin banyak dan tak terkendali sehingga menimbulkan kemacetan dan urban sprawl.Â
Adapun masyarakat dengan pendapat pro menganggap bahwa dengan adanya ibukota baru yang mengadopsi konsep smart city akan sangat efisien contohnya dalam bidang transportasi yang mengusung konsep electric vehicle.Â
Dan yang terakhir sebagian masyarakat menganggap bahwa pulau Jawa rawan bencana yang dapat terjadi kapan saja seperti gempa bumi dan tsunami serta gunung meletus, maka dari itu pemindahan ibukota dirasa merupakan keputusan yang tepat untuk mengantisipasi masalah-masalah yang terjadi di Jakarta saat ini.
Melihat adanya banyak pro dan kontra yang terjadi di tengah masyarakat, pasti muncul dibenak kita sebuah pertanyaan "Akankah Ibukota Baru Dapat Menggantikan Jakarta sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi?" Terlepas dari geografis demografi dan faktor lingkungan, pemindahan ibukota tentu dapat meningkatkan perekonomian nasional karena adanya pemanfaatan potensi lokal yang selama ini belum terekspos sehingga dapat meminimalisir kesenjangan sosial dan pembangunan yang tidak merata.
Dilihat dari jendela ekonomi pemindahan ibukota Jakarta ke Kalimantan tidak akan merubah karakter Jakarta sebagai pusat bisnis dan pelayanan di Indonesia. Karena Jakarta memiliki keunggulan yang menjadi magnet yang dapat menarik minat investor dari dalam negeri maupun luar negeri. Dengan adanya pemindahan ibukota, Jakarta sebagai pusat ekonomi tidak akan tergantikan begitu saja ditinjau dari lokasinya yang strategis kualitas sumber daya manusia yang unggul penyumbang pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan juga sarana prasarana penunjang yang sangat lengkap Serta adanya sejarah panjang yang pernah terjadi yang mana Jakarta telah sekian lama menjadi pusat perdagangan sejak zaman kependudukan Belanda.Â
Selain itu sudah banyak industri serta perdagangan dan jasa yang menempati sebagian besar wilayah Jakarta, sehingga sampai kapanpun harga tanah di Jakarta akan tetap tinggi bahkan bisa menjadi lebih tinggi setelah menjadi pusat bisnis kedepannya. Terlepasnya Jakarta sebagai ibukota Indonesia, tetap mengharuskan pemerintah pusat untuk selalu memberikan perhatian khusus terhadap Jakarta agar pengembangan pusat bisnis dan ekonomi dapat terkoneksi secara efisien dengan wilayah lainnya di Indonesia.
Dari uraian di atas terkait pro dan kontra yang ada di balik isu pemindahan ibukota, keputusan ini diharapkan dapat memberikan lebih banyak dampak positif daripada dampak negatif yang akan ditimbulkan sehingga dapat meminimalisir kesenjangan sosial dan tidak meratanya pembangunan yang selama ini menjadi permasalahan di Indonesia.
Jadi, Agenda pemindahan ibu kota ke daerah Kalimantan merupakan agenda kunci untuk menata Indonesia, sejauh ia diiringi dengan agenda-agenda strategis lainnya, yang di dalamnya termasuk agenda menata Kota Jakarta dan kotakota besar lainnya.Â