Bismillahirrahmanirrahim.
Setelah lulus dari Universitas Widyatama, saya saat ini sedang berjuang mencari kantor. Namun, saat ini saya sedang menikmati kehidupan saya sebagai seorang desainer grafis dan editor video lepas. Atau dalam bahasa Inggris, freelance.
Apa artinya freelance? Pekerja freelance artinya seorang pekerja yang bekerja secara lepas dan tidak terkait perusahaan mana pun. Biasanya, jam kerja pekerja freelance lebih fleksibel dan bisa bekerja kapan saja.
Dan itu yang akan kita bahas saat ini: keuntungan menjadi pekerja lepas atau freelance. Apa sajakah?
Melansir topkarir.com, keuntungan bekerja lepas adalah sebagai berikut:
1. Waktu yang fleksibel
Ini alasan yang sudah saya sebutkan di atas. Waktu pekerja freelance biasanya lebih fleksibel daripada pekerja kantoran. Pekerja kantoran biasanya harus masuk kantor jam 9 pagi dan pulang jam 6 sore, sedangkan pekerja lepas tidak terikat waktu. Pekerjaan mereka bisa dikerjakan kapan saja.
Dan tidak hanya desainer atau editor saja, ada beberapa pekerjaan yang bisa dilakukan secara lepas, misalnya aktor atau penyanyi. Lebih-lebih lagi di industri K-pop dan K-drama, ada beberapa aktor dan penyanyi yang berstatus free agent setelah putus kontrak dengan agensi mereka. Artinya, mereka bekerja lepas sampai menemukan agensi baru.
Contohnya Yves dari Loona. Setelah semua anggota Loona putus kontrak dengan Blockberry Creative dan 11 anggota sudah punya rumah baru, hanya Yves yang belum punya agensi lagi. Saat ini dia tinggal dengan kakak perempuannya dan mantap bekerja sebagai aktris dan penyanyi lepas. FYI, Yves akan kembali mengulang perannya di "A Musical Revolution 2" sebagai Marina, ibu tercinta Jaehee yang menggantikan Daniel, kakeknya, sebagai kepala Asone Academy setelah beliau meninggal. Marina adalah putri sulung Daniel.
2. Bekerja di mana saja
Berbeda dengan pekerja kantoran yang hanya bekerja di satu tempat, pekerja lepas bisa bekerja di mana saja, bahkan di rumah. Seperti saya, desainer grafis dan editor video lepas yang bekerja di rumah. Saya juga saat ini sedang menekuni videomaking. Videomaking bisa dikerjakan di mana saja, kapan saja.
3. Sumber penghasilan lebih dari satu
Kata papa saya, setelah saya lulus kuliah harus bisa mencari penghasilan sambil menunggu panggilan kerja. Dan itulah enaknya menjadi pekerja lepas. Bisa mencari lebih dari satu sumber penghasilan, tak kira desain grafis atau video editing. Kalau bisa dua-duanya, mengapa tidak? Lumayan sambil menabung untuk membeli ponsel atau Nintendo Switch.
4. Lebih hemat
Saya dididik sejak kecil untuk belajar berhemat. Tidak menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak perlu.
Jika saya sudah bekerja kantoran nanti, saya harus pintar mengelola uang, karena ditakutkan boros. Karena nanti termasuk makan siang dan biaya transportasi. Sebenarnya saya bisa saja mengakali dengan makan siang semurah mie instan yang kira-kira hanya Rp3.000,00, tetapi jika harus makan lebih berat, pasti pengeluarannya akan lebih besar lagi.
Belum lagi biaya transportasi. Biaya naik bus atau angkot dari rumah ke kantor dan sebaliknya bisa sangat besar.
Maka ini enaknya menjadi pekerja lepas: lebih hemat karena pekerjaan sebagian besar dapat dilakukan di rumah.
5. Bekal membuat portofolio
Saya tahu, jika mau melamar ke sebuah perusahaan harus menyertakan portofolio. Dan itulah yang dilakukan pekerja lepas; sambil menunggu lowongan kerja dibuka, mereka mempersiapkan diri dengan membuat portofolio. Jadi mereka tidak perlu panik saat ada kantor yang membuka lowongan kerja untuk posisi tertentu. Jika kita sudah punya portofolio, kita tinggal masukkan portofolio tersebut beserta CV dan kelengkapan data lainnya. Cring! Langsung menunggu panggilan wawancara.
Itulah enaknya menjadi pekerja lepas.
Tetapi yang paling penting, tetaplah berjuang untuk mencari kantor jika ingin memiliki penghasilan tetap.
Tabik,
Yudhistira Mahasena
