Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Kurma

#KINANTI (Kisah Nabi, Selalu Dinanti), Eps. 21: Nabi Yunus Ditelan Paus

12 April 2023   23:24 Diperbarui: 12 April 2023   23:26 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanan pokok paus biru adalah krill, sejenis udang kecil. Mereka juga makan plankton dan biota laut lain. Paus bukan ikan, tetapi mamalia. Mereka menyusui anak-anaknya dan melahirkan di bawah air. Walaupun paus tergolong karnivora, mereka tidak memakan manusia karena tidak memiliki jenis gigi yang dapat menembus daging dan tulang-belulang manusia. Mungkin ada paus pembunuh (orka), tetapi mereka masih satu famili dengan lumba-lumba. Berat satu anak paus setara dengan 1,000 bayi manusia. The real bayi besar.

Maka alangkah ajaibnya ketika Nabi Yunus ditelan paus tanpa robek dagingnya dan patah tulangnya.

Saat berada di dalam perut paus, Nabi Yunus hanya melihat kegelapan dan tiada makanan yang dapat dikonsumsi. Nabi Yunus akhirnya menyadari bahwa hal ini merupakan buah dari tidak sabar dalam menghadapi kaumnya, sehingga beliau berdoa dan memohon ampun kepada Allah SWT. Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam salah satu surat Alquran berikut ini.

"Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, "Bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim." Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman." (Q.S. al-Anbiya': 87-88)

Setelah tiga hari berada dalam perut paus, Nabi Yunus dilemparkan ke pinggir laut dalam keadaan sakit. Kemudian Allah menumbuhkan pohon yaqtin (labu) untuk dimakannya. Setelah itu Allah memerintahkan Nabi Yunus untuk kembali menemui kaum Ninawa. Hal ini dilakukan untuk memberitahu bahwa Allah SWT telah menerima tobat para penduduk.

Mungkin di antara Anda yang menonton film "Pinocchio"? Ternyata adegan Kakek Geppetto, Figaro, dan Cleo berada di dalam perut ikan paus itu kurang lebih sama seperti kisah Nabi Yunus di dalam perut paus.

Hikmah dari kisah Nabi Yunus a.s.:
Bahwasanya kesabaran manusia itu akan dihargai oleh Allah SWT. Kisah Nabi Yunus menyimpan pesan keutamaan kesabaran dalam berdakwah, berserah diri kepada Allah SWT, pentingnya mengendalikan emosi saat akan mengambil keputusan dan agar jangan berputus asa dari rahmat Allah. Wallahu a'lam.

Stay tuned besok karena kita akan membahas kisah Nabi Zakaria a.s. yang tidak pernah berhenti berdoa.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun