Bismillahirrahmanirrahim.
Mungkin di antara Anda ada yang pernah menonton film animasi "The Prince of Egypt"? Film keluaran tahun 1998 ini diproduksi oleh DreamWorks Animation dan berkisah tentang kisah hidup Nabi Musa a.s. Kisah hidupnya inilah yang akan kita bahas di #KINANTI (Kisah Nabi, Selalu Dinanti) episode kali ini.
Dalil tentang kisah Nabi Musa a.s.:
"Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, dia akan keluar putih (bercahaya) tanpa cacat, dan dekapkanlah kedua tanganmu ke dadamu apabila ketakutan. Itulah dua mukjizat dari Tuhanmu (yang akan engkau pertunjukkan) kepada Fir'aun dan para pembesarnya. Sungguh, mereka adalah orang-orang fasik." (Q.S. al-Qasas: 32)
"Dan masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia akan keluar menjadi putih (bersinar) tanpa cacat. (Kedua mukjizat ini) termasuk sembilan macam mukjizat (yang akan dikemukakan) kepada Fir'aun dan kaumnya." (Q.S. an-Naml: 12)
"Wahai Nabi Musa, kedua mukjizat kami anugerahkan untuk kami perlihatkan kepadamu sebagian dari tanda-tanda kebesaran kami yang sangat besar. Kami juga menjadikan keduanya sebagai penguat hatimu dalam berdakwah." (Q.S. Thaha: 22-23)
Dalam Islam, Nabi Musa a.s. termasuk salah satu dari lima rasul Ulul Azmi. Yang lainnya adalah Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Isa a.s., dan Nabi Muhammad SAW. Jika Anda lupa lagi artinya, Ulul Azmi adalah sebuah gelar khusus bagi golongan rasul pilihan Allah SWT yang memiliki ketabahan luar biasa. Mereka banyak mengalami berbagai cobaan dan penderitaan ketika menyampaikan ajaran Allah SWT, namun mereka tetap sabar dan tabah.
Dalam bahasa Inggris, Nabi Musa disebut Moses.
Nabi Musa lahir di Mesir Kuno pada tahun 1527 SM dari kalangan Bani Israil. Saat itu, Mesir dipimpin oleh Firaun Seti, yang takut jumlah budak Ibrani dapat mengakibatkan pemberontakan. Seti memerintahkan pembunuhan anak secara massal terhadap anak lelaki Ibrani yang baru lahir. Ibu Nabi Musa, Yukabad (Yocheved), menghanyutkan Musa bayi ke Sungai Nil ketika dia baru lahir, di mana dia ditemukan oleh Siti Asiyah, dan menamainya Musa.
Waktu pun berlalu. Nabi Musa beranjak dewasa. Ketika itu, Nabi Musa bergegas meninggalkan negeri Mesir karena keselamatan dirinya terancam. Musa melarikan diri dari Mesir setelah ada yang memberi tahu petinggi Firaun Seti sedang berunding mengenai strategi menangkap Musa setelah dia secara tidak sengaja memukuli orang Mesir sampai meninggal saat berkelahi dengan kaumnya, Bani Israil.
Saat pelarian itulah, Nabi Musa bertemu dengan Shafura (Tzipporah), sosok perempuan salehah yang disifati Allah sebagai Muslimah yang pemalu dan santun. Seorang perempuan yang terpercaya, kuat, sempurna pendidikannya, dan selalu menjaga kesucian diri. Nabi Musa menjadi gembala, jatuh cinta pada Shafura, menikahinya, dan menyesuaikan hidup di tanah Madyan.