Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Jika Film "Ngeri-Ngeri Sedap" Diadaptasi ke Dalam Bentuk Film Hollywood

4 April 2023   18:35 Diperbarui: 4 April 2023   18:37 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillahirrahmanirrahim.

Film Indonesia memang beraneka ragam. Ada yang untuk semua umur, ada yang untuk anak-anak, ada yang untuk orang dewasa. Ada yang bertema romansa, ada yang bertema horor, dan ada pula yang mengocok perut dengan komedi. Tak sedikit pula film Indonesia yang mengangkat budaya suku tertentu di negara kita tercinta.

Seperti contoh, salah satu film Indonesia favorit saya, "Ngeri-Ngeri Sedap". Film ini dirilis pada tanggal 2 Juni 2022 dan diproduksi oleh Imajinari serta diproduseri oleh komika ternama Indonesia, Bene Dion Rajagukguk. Film ini mengangkat budaya Batak.

Ceritanya tentang sepasang suami istri bernama Pak Domu (Arswendy Beningswara Nasution) dan Mak Domu (Tika Panggabean) yang hidup di sebuah desa di pinggiran Danau Toba, Sumatera Utara. Mereka memiliki empat anak yang sudah dewasa: Domu (Boris Bokir), Sarma (Gita Bhebhita), Gabe (Lolox), dan Sahat (Indra Jegel). Namun, keempat anak Pak Domu dan Mak Domu ini hidup terpisah.

Si sulung Domu bekerja sebagai pegawai BUMN di Kota Bandung dan memiliki seorang pacar suku Sunda. Gabe yang lulus kuliah jurusan hukum sedang meniti karir sebagai pelawak di Jakarta, menghibur pemirsa televisi. Si bungsu Sahat bekerja sebagai wiraswasta di Kota Yogyakarta dan menemani Pak Pomo (Pritt Timothy) yang hidup sebatang kara, tanpa anak tanpa istri. Hanya Sarma, anak perempuan mereka satu-satunya, yang tinggal dengan kedua orang tuanya, dan dia bekerja sebagai PNS di Toba.

Suatu hari, orang tua Mak Domu mengadakan pesta adat. Mak Domu ingin ketiga anak lelakinya pulang kampung, namun mereka menolak pulang karena hubungan mereka tidak harmonis dengan Pak Domu. Kemudian, Pak Domu mengemukakan strategi ekstrem: mereka berpura-pura bertengkar, hendak bercerai. Dengan begitu, Domu, Gabe, dan Sahat akan pulang ke Tanah Batak untuk menghadiri pesta Opung Domu.

Tentunya hal ini tidak mudah. Termasuk bagi Gabe, yang hanya diberi dua hari cuti karena setelah itu dia harus kembali ke Jakarta untuk bekerja. Namun demikian, mereka menghadiri pesta Opung Domu dengan gembira.

Keesokan harinya, Mak Domu demam. Pak Domu mengumpulkan Domu, Gabe, dan Sahat untuk membahas masalah mereka. Pak Domu tidak setuju Domu menikah dengan pacarnya, Neny (Indah Permatasari), yang bersuku Sunda. Menurutnya, orang Batak harus turun temurun menikah dengan orang Batak karena Pak Domu khawatir Neny tidak mengerti adat Batak. Dalam adat Batak, anak pertama yang melanjutkan marga. Gabe disuruh melamar pekerjaan yang jelas, yang sesuai dengan kuliahnya, bukan melawak. Dan secara adat, orang Batak mewariskan rumahnya kepada anak lelakinya yang terakhir. Dalam hal ini, Sahat. Pak Domu tidak setuju Sahat merantau ke Jogja karena dia harus mengurus orang tuanya di Batak.

Puncak filmnya, keluarga Pak Domu dan Mak Domu bertengkar hebat. Sarma membongkar rahasianya kepada abang dan adik-adiknya: dia pernah memiliki pacar, Nuel, namun mereka putus karena Pak Domu akhirnya tahu bahwa Nuel orang Jawa. Pak Domu bilang, jika Domu kawin sama Sunda, Sarma kawin sama Jawa, malulah beliau. Sarma kemudian bercerita bahwa dia pernah diterima di sekolah masak di Bali, namun dia mengubur impiannya karena disuruh mencari pekerjaan yang jelas. Jika Sarma ke Bali, tidak ada yang mengurus orang tuanya.

Namun akhirnya keluarga ini berdamai setelah masalah mereka selesai. Gabe bangga dengan pekerjaannya yang dapat menghibur orang, Domu disetujui menikah adat Batak dengan Neny, dan Sahat meneruskan pekerjaannya di Jogja sebagai wiraswasta, mengajari warga setempat cara bertani yang benar. Di akhir film, mereka berkumpul kembali di rumah baru Sarma, yang resign dari pekerjaannya sebagai PNS untuk menjaga Mak Domu.

Itu dia pembahasan tentang film "Ngeri-Ngeri Sedap", sekarang kita ke topik hari ini. Jika biasanya saya membuat editorial adaptasi film Indonesia ke bentuk K-movie (film Korea), saya ingin memberikan pertanyaan: apa jadinya jika film "Ngeri-Ngeri Sedap" diadaptasi ke bentuk film Hollywood (Barat)? Pertanyaan itu akan kita jawab di postingan hari ini.

Pemeran film "Ngeri-Ngeri Sedap":
1. Arswendy Beningswara Nasution sebagai Pak Domu
2. Tika Panggabean sebagai Mak Domu
3. Boris Bokir sebagai Domu Purba
4. Gita Bhebhita sebagai Sarma Purba
5. Lolox sebagai Gabe Purba
6. Indra Jegel sebagai Sahat Purba

Siapakah yang akan memerankan mereka jika film "Ngeri-Ngeri Sedap" diadaptasi ke bentuk film Hollywood?

Kita mulai dengan karakter Pak Domu. Pak Domu digambarkan sebagai sosok ayah yang tegas, punya pendirian, dan menjunjung tinggi nilai adat Batak. Misalnya, orang Batak harus menikah dengan orang Batak, punya pekerjaan yang jelas, dan mengurus orang tuanya di rumah. Namun, Pak Domu selalu saja memaksakan kehendak dan pandangan-pandangannya ke semua anaknya. Tanpa disadarinya, ia tidak pernah mengajari anak-anaknya untuk saling menyayangi. Pak Domu diperankan oleh Arswendy Beningswara Nasution, ayah dari Eno Bening, pemengaruh sosial media ternama Indonesia.

Aktor Hollywood yang saya percayakan untuk memerankan Pak Domu di film "Ngeri-Ngeri Sedap" versi Barat adalah Nicolas Cage. Mukanya tidak hanya mirip dengan Om Arswendy, tetapi dia juga dapat memerankan sosok ayah yang tegas dan penyayang seperti Pak Domu. Cage pernah bermain di film "Knowing" dan "Vampire's Kiss".

Nicolas Cage sebagai Pak Domu. (sumber: Wikipedia)
Nicolas Cage sebagai Pak Domu. (sumber: Wikipedia)
Selanjutnya adalah Mak Domu. Mak Domu digambarkan sebagai sosok ibu yang penyayang, hangat, dan selalu mendukung sang suami. Seperti kebanyakan wanita, Mak Domu sudah terbiasa berdiam diri dan hanya mengikuti perintah-perintah sang suami. Dia bahkan menyetujui ketika Pak Domu membuat skenario perceraian. Mak Domu diperankan oleh Tika Panggabean, anggota grup komedi Project Pop yang berdarah Batak. Sebelum ini, Kak Tika juga pernah bermain di film "Ali dan Ratu-Ratu Queens" sebagai Tante Ance, ibu kepada Eva, pacar Ali di New York.

Sebenarnya ada banyak aktris Hollywood yang dapat memerankan Mak Domu dengan sangat mudah, namun mereka belum cocok dengan saya. Namun akhirnya saya menjatuhkan pilihan kepada Drew Barrymore, yang pernah bermain di film "Charlie's Angels". Barrymore memiliki visual yang sangat keibuan seperti Mak Domu.

Drew Barrymore sebagai Mak Domu. (sumber: Rotten Tomatoes)
Drew Barrymore sebagai Mak Domu. (sumber: Rotten Tomatoes)

Bagaimana dengan pemeran anak-anak Pak Domu dan Mak Domu?

Si sulung, Domu Purba, sejak SMP sudah merantau ke Medan dan kini menetap di tanah Sunda, tepatnya di Kota Bandung. Dia memiliki karir cemerlang, yaitu sebagai pegawai BUMN. Domu juga dijadikan sebagai panutan bagi adik-adiknya dan penerus marga. Namun, ada satu hal yang membuatnya tidak ingin pulang ke Batak: ayahnya tidak merestui calon istrinya, Neny, yang bersuku Sunda. Pak Domu hanya ingin Domu menikah dengan boru (wanita) Batak, agar tidak mempermalukan keluarga. Domu diperankan oleh komika Boris Bokir, yang pernah bermain di film "Rudy Habibie" sebagai Poltak Hasibuan.

Siapa aktor Hollywood yang dapat memerankan Domu? Tidak lain tidak bukan adalah Tom Holland. Jangan salah, walaupun Holland orang Inggris, dia dapat berbicara dalam aksen Amerika dengan sangat baik. Nama Holland mulai melejit setelah memerankan karakter Peter Parker di film "Spider-Man: Homecoming".

Tom Holland sebagai Domu Purba. (sumber: Wikipedia)
Tom Holland sebagai Domu Purba. (sumber: Wikipedia)
Anak kedua adalah Sarma Purba. Putri satu-satunya pasangan Pak Domu dan Mak Domu ini bekerja sebagai PNS di Toba, dan satu-satunya anak mereka yang tidak merantau. Sarma memiliki sifat penurut, punya mimpi masuk sekolah kuliner di Bali, namun mengubur dalam impian tersebut karena disuruh mencari pekerjaan yang jelas oleh ayahnya. Dia bahkan pernah punya pacar bernama Nuel, namun terpaksa putus karena akhirnya Pak Domu tahu Nuel orang Jawa. Sarma diperankan oleh Gita Bhebhita, seorang komika dan penyiar radio asal Medan.

Sejujurnya saya kebingungan mencari aktris Hollywood yang dapat memerankan Sarma. Ultimately, saya mempertimbangkan tiga pilihan: Zendaya Coleman, Sabrina Carpenter, dan Dove Cameron. Kebetulan saya anaknya suka Disney dan kenal ketiga nama ini dari serial remaja Disney Channel. Namun yang pasti-pasti, Sarma dapat diperankan Sabrina Carpenter. Carpenter yang berprofesi sebagai penyanyi sekaligus aktris ini namanya melejit setelah membintangi serial "Girl Meets World" di Disney Channel.

Sabrina Carpenter sebagai Sarma Purba. (sumber: Wikipedia)
Sabrina Carpenter sebagai Sarma Purba. (sumber: Wikipedia)
Anak ketiga adalah Gabe Purba. Gabe lulus dari salah satu perguruan tinggi ternama di Jakarta dan bergelar sarjana hukum. Meski begitu, ternyata dia tidak menyukai gelarnya tersebut dan menjalani karir sebagai seorang pelawak di kota. Gabe bahkan sering berselisih dengan ayah dan kakak pertamanya, demi kebahagiaan pribadi dan cita-citanya. Gabe diperankan oleh komika Lolox, yang pernah bermain di film "Comic 8: Casino Kings".

Untuk pemeran Gabe di film "Ngeri-Ngeri Sedap" versi Hollywood sangat mudah: Raymond Ochoa. Dialah yang mengisi suara Arlo di film animasi "The Good Dinosaur" karya Pixar.

Raymond Ochoa sebagai Gabe Purba. (sumber: IMDb)
Raymond Ochoa sebagai Gabe Purba. (sumber: IMDb)
Terakhir, si anak bungsu, yaitu Sahat Purba. Sahat diceritakan lulus kuliah di Yogyakarta dan menjadi wiraswasta. Dia menolak pulang karena ada usaha di sana, yaitu membantu para petani. Dia juga menjaga Pak Pomo yang hidup sebatang kara. Pak Pomo tidak punya anak dan istrinya juga telah lama meninggal dunia. Sebagai anak bungsu, Sahat paling disayang dan punya sifat peduli. Bahkan dia merasa Pak Pomo lebih memahaminya dibandingkan dengan ayah kandungnya sendiri, Pak Domu.

Adat Batak dengan gamblang menyebutkan bahwa rumah tangga Batak diwariskan kepada anak lelakinya yang terakhir. Jadi, jika Pak Domu dan Mak Domu telah tiada nanti, Sahat-lah yang mendapat warisan. Namun, dia tidak apa jika tidak dapat warisan.

Sahat diperankan oleh Indra Jegel, komika asal Medan yang menjuarai Stand Up Comedy Indonesia musim keenam di Kompas TV. Namun, jika dia diperankan oleh aktor Hollywood, jawabannya juga sangat gampang: Jaeden Martell. Dia pernah membintangi film "It" dan "The Book of Henry".

Jaeden Martell sebagai Sahat Purba. (sumber: IDN Times)
Jaeden Martell sebagai Sahat Purba. (sumber: IDN Times)

Dan itu dia pemeran film "Ngeri-Ngeri Sedap" versi Hollywood, versi saya.
Siapa yang menurut Anda paling cocok?

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun