Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Kurma

#KINANTI (Kisah Nabi, Selalu Dinanti) Eps. 11: Kisah Nabi Yusuf

2 April 2023   19:41 Diperbarui: 2 April 2023   19:51 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah, tanpa terasa kita sudah memasuki 10 hari kedua Ramadan 1444 H. Di sepuluh hari kedua ini, seperti kata grup hip hop asal Bandung, Kungpow Chickens, gantian mal yang penuh di bulan Ramadan. Orang sudah pada membeli keperluan untuk mudik dan membuat hampers atau parsel.

Seperti biasa, setiap malam kita akan menjelaskan kisah nabi di rubrik #KINANTI (Kisah Nabi, Selalu Dinanti). Kali ini kisah Nabi Yusuf a.s.

Mungkin di antara Anda pernah menonton film "Joseph: King of Dreams"? Film yang dirilis secara direct-to-video oleh DreamWorks Animation pada tahun 2000 ini menceritakan kisah Nabi Yusuf a.s. Yusuf adalah tokoh dalam Alquran, Alkitab Nasrani, dan Tanakh Yahudi. Dalam bahasa Inggris, Nabi Yusuf disebut Joseph.

Dalil tentang kisah Nabi Yusuf a.s.:
"Sungguh, dalam (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang bertanya." (Q.S. Yusuf: 7)

Nabi Yusuf a.s. adalah anak ke-11 dari 11 bersaudara keturunan Nabi Yakub a.s. dari pernikahannya dengan Rahil (Rachel). Dari saudara-saudaranya, Yusuf adalah anak yang paling disayangi oleh ayahnya dibanding yang lain. Nabi Yusuf a.s. berasal dari Bani Israil.

Perlakuan Nabi Yakub a.s. kepada Yusuf membuat iri hati dan cemburu saudaranya yang lain. Karena iri, saudara-saudara Yusuf melemparkannya ke dalam sumur, lalu mengambil bajunya. Bajunya kemudian dilumuri dengan darah kambing untuk mengelabui ayah mereka.

Mereka terisak mengatakan, "Yusuf telah mati diterkam serigala, ayah! Huhuhu..." Namun mereka lupa merobek-robek baju tersebut, sehingga Nabi Yakub yang tidak percaya hanya bisa bersabar dan memohon pertolongan Allah SWT agar menyelamatkan Yusuf.

Dengan sabar Nabi Yusuf menunggu penyelamatan dari Allah SWT. Tak lama kemudian ada orang datang menimba air dari sumur. Ketika mereka menurunkan ember, Nabi Yusuf tersangkut di ember tersebut. Dia kemudian disembunyikan sebagai barang dagangan dan dijual kepada seorang tuan di Mesir.

Menurut pendapat sejumlah ulama, Nabi Yusuf merupakan lelaki yang paling tampan. Tiada siapa yang bisa menandingi ketampanannya hingga hari ini. Tidak Leonardo diCaprio, tidak Lee Minho, tidak Jungkook, tidak Cha Eunwoo, tidak juga Paul Aro dari Indonesian Idol XII. Ketampanan Nabi Yusuf a.s. bahkan mampu membuat terpesona para wanita sampai ada pula yang hilang akal sehat saking tidak mampunya berkata apa-apa lagi.

Nabi Yusuf a.s. memiliki seorang istri bernama Zulaikha. Zulaikha jatuh cinta kepada Yusuf bukan saja karena paras tampannya tetapi juga karena hati dan akhlaknya. Zulaikha bahkan sampai berusaha mengejar-ngejar Yusuf dan sempat menggodanya untuk melakukan hal-hal yang tidak baik, padahal saat itu dia mempunyai suami bernama Al Aziz. Akan tetapi, berbekal ketaatan kepada Allah SWT, Yusuf mampu menolak bujuk rayu Zulaikha sehingga dia merasa kecewa.

Singkat cerita, melalui sekian tantangan dan halang rintang, Zulaikha menjadi istri Yusuf. Mereka dikaruniai dua anak: Ifraitsim dan Misya.

Hikmah kisah Nabi Yusuf a.s.:
Bahwasanya penderitaan seseorang yang nampaknya merupakan suatu musibah dan bencana, pada hakikatnya dalam banyak hal bahkan merupakan rahmat dan barakah yang masih terselubung bagi penderitaannya. 

Stay tuned besok karena kita akan membahas kisah Nabi Ayub a.s. yang tabah.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun