Haruskah Ada Film Kulari ke Pantai 2?

Bismillahirrahmanirrahim.

Baru saja tadi saya menonton film "Kulari ke Pantai" di Netflix. Film ini dirilis pada tahun 2018 dan diproduksi oleh Miles Films, rumah produksi yang sama yang memproduksi film "Petualangan Sherina", "Ada Apa dengan Cinta", "Laskar Pelangi", "Sang Pemimpi", dan "Sokola Rimba". Sutradaranya adalah Riri Riza dan produsernya adalah Mira Lesmana.

Ceritanya tentang seorang anak perempuan bernama Sam (Maisha Kanna) yang tinggal di Rote, Nusa Tenggara Timur, wilayah paling selatan di Indonesia. Ayah-ibunya, Irfan (Ibnu Jamil) dan Uci (Marsha Timothy) adalah pensiunan pengusaha yang pindah dari Jakarta untuk kehidupan yang lebih bersahaja. Mereka mengelola kebun di dekat rumah mereka.

Sebagai anak yang tinggal di pantai, Sam dekat dengan laut. Kebiasaan Sam sepulang sekolah yaitu belajar berselancar bersama Mo Sidik, peselancar bertubuh gempal.

Sam memiliki mimpi, yaitu bertemu dengan peselancar Indonesia favoritnya, Kailani Johnson. Maka, dia merencanakan sebuah road trip, dari Jakarta langsung ke Pantai G-Land di Banyuwangi, Jawa Timur. Di Jakarta, Sam dipertemukan dengan keluarga ibunya yang kaya saat ulang tahun neneknya. Di sinilah dia bertemu dengan sepupu jauhnya, Happy (Lilli Latisha), anak kota yang suka hidup bermewah-mewahan dan enggan dekat dengan alam.

Sam awalnya ingin perjalanannya ke G-Land hanya melibatkan dia dan Uci. Namun, karena Happy mencaci-maki Sam saat ulang tahun nenek mereka, memanggilnya anak kampung, blo'on, norak, dia dipaksa ikut oleh ibunya, Kirana (Karina Suwandi). Kirana menjanjikan Happy menonton konser K-pop bersama teman segengnya apabila dia mau ikut ke G-Land bersama Sam dan Uci.

Saat inilah Sam dan Happy belajar kembali mengenal seperti dulu. Banyak pengalaman yang tak diduga, seperti makan di restoran sate di Cirebon, menginap di sebuah vila di Temanggung yang mana pengelolanya agak tuli dan berbicara bising, bertemu dengan Dani (Suku_Dani), bule Amerika yang lahir dan besar di Papua dan fasih berbicara bahasa Indonesia dengan logat Papua, hingga bertengkar karena kesalahpahaman terkait hubungan Happy dengan sahabatnya di Jakarta.

Akhirnya Sam harus merelakan impiannya bertemu Kailani karena harus mengantar seseorang ke rumah sakit untuk operasi radang usus buntu. Namun akhirnya dia bertemu juga dengan Kailani di akhir film saat pulang ke Rote sebulan kemudian.

Pemeran film "Kulari ke Pantai":
1. Maisha Kanna sebagai Samudra Biru alias Sam
2. Ibnu Jamil sebagai Irfan, ayah Sam
3. Marsha Timothy sebagai Uci, ibu Sam
4. Lilli Latisha sebagai Happy
5. Muhammad Adhiyat sebagai Dion, adik lelaki Happy
6. Karina Suwandi sebagai Kirana, ibu Happy
7. Lukman Sardi sebagai Arya, ayah Happy dan kakak lelaki Uci
8. Suku_Dani sebagai Dani, bule Amerika kelahiran Papua
9. Varun Tandjung sebagai Baruna, peselancar remaja asal Bali
10. Edward Suhadi sebagai Edi, fotografer profesional
11. Francy Tanumihardja sebagai Fifi, istri Edi
12. Ligwina Hananto sebagai Mama Mela
13. Dodit Mulyanto sebagai Pak Mukhidi, pemilik vila di Temanggung yang agak tuli
14. Fadlan Ridzal sebagai Wahyu, anak Pak Mukhidi
15. Mo Sidik sebagai dirinya, instruktur selancar Sam di Rote

Setelah itu saya berpikir, hm, haruskah ada film "Kulari ke Pantai 2"? Jawabannya: ya.

Namun bedanya, mungkin Dani yang akan menjadi pemeran utama film ini. Sam dan Happy kembali, namun mereka sudah remaja. Di film "Kulari ke Pantai" pertama, Sam diceritakan berusia 10 tahun dan Happy berusia 12 tahun. Mimi, pemeran Sam, begitulah Maisha Kanna biasa disapa, saat itu masih 11 tahun. Sekarang Mimi berusia 15 tahun dan Lilli berusia 16 tahun.

Karena sudah remaja, pastinya tokoh Sam dan Happy akan beradaptasi dengan kehidupan remaja. Mungkin Happy diceritakan telah menjalani hubungan dengan Baruna, peselancar asal Bali yang menjadi alasan dia rajin berbahasa Indonesia. Mungkin juga di film ini Dani akan beradaptasi dengan kehidupan kota dan memiliki pacar orang Asia.

Bagaimana menurut Anda? Haruskah ada film "Kulari ke Pantai 2"?

Tabik,
Yudhistira Mahasena