Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Music

Standar Ganda di K-Pop dan Perbedaan Antara Permintaan Maaf Jay Enhypen dan Danielle NewJeans

21 Januari 2023   17:58 Diperbarui: 21 Januari 2023   18:00 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sontak, kata-kata Danielle menuai kritikan pedas dari warganet Korea dan internasional, karena Imlek bukan sekedar perayaan etnis Tionghoa lagi, tetapi semua orang ikut merayakannya. Baru-baru ini Danielle menuliskan permintaan maafnya di akun Instagram @newjeans_official. Berbeda dengan Jay, permintaan maaf Danielle dianggap kurang tulus.

Yang saya ingin ungkit di sini adalah standar ganda terhadap idol K-pop. Jika idol pria meminta maaf, fans dan warganet cepat memaafkan dan tidak menaruh dendam. Akan tetapi, jika idol wanita meminta maaf, sungguh sulit bagi fans dan warganet untuk memaafkan.

Saya ingat yaelah, ketika Oh My Girl terlibat skandal rasisme dan body-shaming pada Mei 2020, saat kita masih karantina Covid, warganet dunia marah-marah dan melontarkan komentar kebencian terhadap ketujuh anggota dan keluarga mereka. Masalah semakin memuncak ketika WM Entertainment tidak mengizinkan mereka untuk meminta maaf. Isunya sangat besar, hingga saya tidak menginginkan OMG untuk mewakili Denmark di Eurovision Song Contest 2021 dan ingin mereka digantikan Day6 di Rotterdam. Lagu "Zombie" pun berbeda makna karena menjadi sindiran untuk OMG.

Idola K-pop untuk waktu yang lama sudah menyetujui kontrak tidak tertulis dari pengawasan hina seumur hidup. Satu kesalahan saja akan dianggap besar, tak peduli sekecil apa, namun menurut saya sudah saatnya standar ganda ini disetop. Lelaki dan perempuan sama-sama manusia, bisa berbuat salah. Mengulangi kesalahan yang sama memang tidak baik, tetapi untuk kasus Danielle, sudah saatnya dunia berubah pola pikir. Lagipula, banyak teman kita yang masih menyebut Imlek sebagai Tahun Baru Cina. Saya kasihan melihat Danielle dicerca dan dicaci-maki karena menyebut Imlek sebagai Tahun Baru Cina. NewJeans masih muda, untuk apa mereka dicerca saat sedang naik-naiknya?

Warganet saja bisa menerima permintaan maaf Jay, mengapa mereka tidak bisa menerima permintaan maaf Danielle.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun