Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Music

Rekam Jejak Perancis di Junior Eurovision Song Contest

12 Desember 2022   19:47 Diperbarui: 12 Desember 2022   19:54 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillahirrahmanirrahim.

Kemenangan Lissandro di Junior Eurovision Song Contest 2022 kemarin masih menyisakan kebanggaan bagi Eropa. Bagi Lissandro sendiri, bagi keluarganya, bagi teman-temannya, dan bagi rakyat Perancis yang telah mendukung remaja lelaki berusia 13 tahun asal Moselle ini. Lissandro menang dengan 203 poin dan membawa pulang kemenangan kedua negara tersebut di Junior Eurovision Song Contest.

Namun Perancis bukan negara baru di Junior Eurovision Song Contest. Negeri Menara Eiffel debut di edisi kedua, yakni pada tahun 2004, ketika diadakan di Lillehammer, Norwegia. Mereka mengirim penyanyi remaja usia 14 tahun bernama Thomas Pontier dengan "Si on voulait bien" (Jika kita mau). Dia meraih peringkat keenam dari delapan belas negara; awal yang baik bagi Perancis. Sekarang Thomas berusia 32 tahun dan diketahui masih bermusik.

Akan tetapi, itu menjadi satu-satunya saat Perancis berpartisipasi di Junior Eurovision. Dari 2005-2017, mereka menghilang dari kontes. Hingga tahun 2018, ketika Angelina Nava yang saat itu berusia 12 tahun meraih posisi runner-up dengan "Jamais sans toi" (Tak pernah tanpamu) di Minsk, Belarusia. Walaupun Angelina harus puas menerima medali perak dan finis di bawah Polandia, hal itu menjadi kebanggaan untuk Perancis di Junior Eurovision. Bak serdadu Napoleon Bonaparte, ketika mereka kembali ke Junior Eurovision, mereka kembali dengan kuat dan tegap.

2019, Perancis diwakili oleh Carla Lazzari dengan "Bim bam toi" di Gliwice, Polandia. Lagu ini langsung viral. Carla sukses meraih peringkat kelima dari 19 negara, dan saat itu usianya 14 tahun. Carla kemudian menjadi MC Junior Eurovision 2021 di Paris bersama Elodie Gossuin dan Olivier Minnie.

Tahun 2020, awal pandemi Covid-19 menggerogoti dunia. Eurovision reguler dibatalkan, namun Junior Eurovision tetap jalan. Awalnya kontes direncanakan diadakan di Warsawa, tetapi demi keamanan dan kesehatan bersama, semua kontestan merekam penampilan mereka dari negara tempat tinggal masing-masing karena saat itu belum ada vaksin. Vaksin kemudian menjadi syarat wajib bepergian.

Siapa sangka, tahun 2020, seorang gadis berusia 11 tahun bernama Valentina Tronel asal Rennes, Bretagne menjadi pemenang Junior Eurovision pertama asal Perancis dengan lagunya yang berjudul "J'imagine" (Kubayangkan). Valentina menjadi pemenang ajang Eurovision pertama sejak Marie Myriam pada tahun 1977, dan kemenangannya membuat Perancis bangga.

Karena kemenangan Valentina inilah, Junior Eurovision 2021 sukses diadakan di Paris, ibu kota Perancis yang indah dan menjadi pusat mode dunia. Enzo menjadi perwakilan Perancis di kampung halamannya sendiri. Saat itu usianya 13 tahun, tetapi jangan salah. Enzo sudah pintar membuat lagu. Lagunya, "Tic tac", yang mengantarkannya menuju medali perunggu, adalah ciptaannya sendiri.

Dan baru-baru ini, Lissandro menjadi jawara Junior Eurovision 2022 dengan gelar GOAT. Dia telak mengalahkan sang calon juara, Freya Skye dari Inggris, dan 14 penyanyi lainnya. Dia memenangkan voting dari juri profesional, namun finis ketiga pada voting daring. Untuk pertama kalinya sejak Vincenzo Cantiello dari Italia pada tahun 2014, kontestan dari kategori cogan (remaja lelaki usia 12-14 tahun) memenangkan Junior Eurovision, dan Lissandro membuat Perancis bangga dengan kemenangannya.

Posisi akhir Perancis di Junior Eurovision sepanjang masa:
2004: ke-6 dari 18 negara
2018: ke-2 dari 20 negara
2019: ke-5 dari 19 negara
2020: juara (pertama dari 12 negara)
2021: ke-3 dari 19 negara
2022: juara (pertama dari 16 negara)

Mereka tidak pernah finis di luar 10 besar, dan peringkat keenam merupakan hasil terburuk mereka sejauh ini, tetapi itu masih bagus.

Perancis bukan hanya tentang Menara Eiffel, Thierry Henry, Nicolas Anelka, William Gallas, Kylian Mbappe, David Guetta, Daft Punk, atau croissant, tetapi juga tentang hasil mereka di Junior Eurovision yang selalu menunjukkan hasil bagus. Lagu-lagu mereka dikenal karena liriknya yang ramah anak dan age-appropriate.

Tahun depan, Junior Eurovision akan diadakan di Perancis lagi. Siapalah yang tahu apa Perancis dapat mempertahankan hasil bagus mereka di kontes tahun depan. Kita hanya tinggal menunggu.

Rendez-vous en France!
Vive la France!

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun