Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Music

K-Pop Hari Ini: Chaewon dan Yunjin Lesserafim Kecelakaan Mobil, Rolling Quartz Meminta Maaf Atas Perampasan Budaya, dan CLASS:y-ATBO Segera Comeback

19 Oktober 2022   21:55 Diperbarui: 19 Oktober 2022   22:17 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Bismillahirrahmanirrahim.

Kita memiliki tiga update dari dunia K-pop hari ini.

Update pertama datang dari Lesserafim. Girl group baru Source Music ini menjadi salah satu calon Rookie of the Year (RotY) tahun 2022 sejak debut tanggal 2 Mei 2022 dengan "Fearless". Baru-baru ini mereka comeback dengan single album kedua, "Antifragile", dengan title track berjudul sama yang bernuansa Latin. Ini menjadi comeback pertama mereka setelah ditinggal anggota mereka yang kontroversial, Garam.

Namun baru-baru ini Lesserafim mendapat musibah. Dua anggotanya, yakni Chaewon dan Yunjin, baru-baru ini mengalami kecelakaan mobil ringan sepulang dari jadwal. Tidak ada anggota dan staf yang terluka parah dalam kecelakaan, dan mereka segera mengunjungi rumah sakit untuk diperiksa.

Dari hasil pemeriksaan Chaewon dan Yunjin mengalami nyeri otot dan memar sehingga harus mendapat perawatan di rumah dan beristirahat untuk sementara. Alhasil, jadwal mereka di "Mnet M Countdown" dan "KBS Music Bank" pekan ini dibatalkan, dan acara fansigning yang harusnya diadakan tanggal 22 Oktober ditunda sementara.

Tahun ini sudah tak terhitung berapa lagi K-pop star yang mengalami kecelakaan mobil ringan. Sebut saja sejumlah anggota Fromis 9, Seola-Exy WJSN, dan Chorong Apink. Karena kejadian tersebut mereka terpaksa menunda jadwal mereka sementara.

Update kedua datang dari band K-rock wanita favorit saya. Oh, bukan. Bukan Dreamcatcher. Mereka adalah Rolling Quartz dari Rolling Stone Entertainment, yang beranggotakan Arem, Iree, Youngeun, Jayoung, dan Hyunjung. Dan baru-baru ini mereka melangsungkan comeback dengan mini album "Hybrid". Rolling Quartz mengubah kahasanah alternative rock selamanya. Kelima anggotanya dikenal cantik, berbakat musik, dan juga seksi.

Namun baru-baru ini Rolling Quartz dikecam karena foto di album "Hybrid" menunjukkan foto Arem yang mengepang rambutnya. Bagi orang Korea, kepang rambut dianggap sebagai perampasan budaya. Definisi perampasan budaya adalah "Pengadopsian kebiasaan, praktik, gagasan satu orang atau masyarakat yang tidak diakui atau tidak tepat oleh anggota lain dan biasanya orang atau masyarakat yang lebih dominan."

Menurut Profesor Lee Gyutag, seorang profesor ilmu budaya di Universitas George Mason Korea dalam wawancara bersama Korea Joongang Daily, Profesor Lee menunjukkan bahwa seringkali, masalah perampasan budaya berasal dari gagasan orang Korea yang ingin melihat budaya mereka berkembang di seluruh dunia tetapi tanpa mau belajar tentang negara lain. Hal ini masih menjadi masalah besar di dunia K-pop.

Setiap kali skandal lain terjadi, netizen global membangkitkan kemarahan dan mencoba mencari cara untuk mendidik idola tentang masalah tersebut. Namun, itu terus terjadi terlepas dari apakah artis atau perusahaan merilis permintaan maaf. Meskipun netizen selalu cepat menyampaikan kekhawatiran, Profesor Lee mengungkapkan bahwa orang Korea masih cukup "bodoh" dalam hal masalah ini. 

Alasan lain yang tidak hanya diangkat Profesor Lee tetapi orang lain yang melihat masalah ini adalah masalah masyarakat Korea. Banyak negara Barat melihat populasi yang beragam, yang memunculkan pendidikan dan kesadaran. Hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk Korea yang dikenal sebagai negara yang homogen, di mana sebagian besar penduduknya berasal dari etnis yang sama. Karena itu, Profesor Lee percaya bahwa semakin sulit bagi orang Korea untuk memahami mengapa inisiasi bisa bersifat ofensif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun