Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

#MendadakDakwah Eps 24: Islam dan IPTEK

26 April 2022   19:11 Diperbarui: 26 April 2022   19:16 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bismillahirrahmanirrahim.

Di #MendadakDakwah episode 24 ini, yang bertepatan dengan 6 hari sebelum Lebaran, kita akan membahas topik yang sangat kontemporer, yaitu Islam dan IPTEK. Islam dan ilmu pengetahuan tidak terpisahkan.

Saya bersyukur punya seorang papa yang bekerja sebagai dosen prodi astronomi di sebuah perguruan tinggi negeri ternama di Bandung. Astronomi adalah salah satu cabang sains yang membahas tentang luar angkasa dan bagaimana pergerakan benda langit seperti bulan, bintang, dan planet-planet itu terjadi. 

Dari beliau, saya bisa belajar banyak tentang nama dan letak rasi bintang yang bersinar di malam hari, nama-nama bulan planet jovian (Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus), dll.

Ternyata banyak sekali ilmuwan Islam yang berkontribusi terhadap berbagai cabang sains, seperti kedokteran, matematika, fisika, biologi, astronomi, dll. Kita akan membahas beberapa di antara mereka.

Ayat Alquran tentang IPTEK:
"Wahai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan." (Q.S. ar-Rahman: 33)

Beberapa tokoh Islam yang berkontribusi di bidang IPTEK:

1. Ar-Razi (864-923)
Muhammad bin Zakariya ar-Razi, atau yang dikenal di Eropa dengan nama Rhazes, adalah seorang peneliti Islam terdepan di bidang kedokteran. Beliau lahir di Ray, di dekat Teheran, Iran pada sekitar tahun 864 atau 865. Beliau adalah salah satu tokoh terpenting dalam sejarah kedokteran, dan juga menulis di bidang logika, astronomi, dan tata bahasa.

Ar-Razi dikenal karena menulis kitab "Al-Hawi fi al-Tibb" atau Buku Kedokteran Komprehensif. Kitab ini adalah salah satu kitab yang ditulis oleh cendekiawan Islam yang membahas urologi, yaitu cabang ilmu kedokteran yang membahas tentang saluran kemih, termasuk penyakit yang dapat memengaruhi organ tersebut.

2. Ibnu Sina (980-1037)
Ibnu Sina, yang dikenal juga sebagai Avicenna di dunia Barat, adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter kelahiran Persia (Iran sekarang). Beliau juga seorang penulis yang dikenal karena menulis Kitab Penyembuhan dan Al Qanun fi at-Tibb. Lahir di Afshona, Dinasti Samaniyah (Uzbekistan sekarang) pada Agustus 980 M dan wafat di Hamedan, Iran, pada tanggal 21 Juni 1037, Ibnu Sina dijuluki "Bapak Kedokteran Modern".

Bagi Anda yang sedang atau sudah pernah kuliah di jurusan kedokteran, Anda perlu berterima kasih kepada Ibnu Sina. Pada usia 10 tahun, beliau sudah hafal 30 juz Alquran dan mempelajari ilmu pengobatan pada usia 16 tahun. Warisan pemikiran Ibnu Sina tetap hidup bahkan setelah beliau wafat pada tahun 1037, dan masih relevan hingga era modern.

3. Al-Khawarizmi (780-850)
Bagi Anda yang suka pelajaran matematika semasa sekolah, pasti tahu tentang materi aljabar. Penggagas aljabar ternyata seorang cendekiawan Muslim. Muhammad bin Musa al-Khawarizmi adalah seorang matematikawan dari Khwarazm, Persia, yang menghasilkan karya yang sangat berpengaruh dalam bidang matematika, astronomi, dan geografi. Beliau dijuluki "Bapak Algoritma" dan "Bapak Aljabar".

Beberapa materi aljabar yang pernah diajarkan saat kita SMP dan SMA:
1. Eksponen dan logaritma
2. Sistem persamaan linier
3. Pertidaksamaan nilai mutlak
4. Relasi dan fungsi
5. Persamaan kuadrat
6. Matriks
7. Pemrograman linier
8. Fungsi komposisi dan fungsi invers
9. Persamaan garis lurus
10. Persamaan lingkaran

Tanpa otak cerdas dan pemikiran Al-Khawarizmi, tidak akan pernah kita diajarkan materi-materi di atas saat belajar matematika.

4. Ibnu Rusyd (1126-1198)
Ibnu Rusyd, yang sering dilatinkan menjadi Averroes, adalah seorang matematikawan dan ahli hukum Muslim dari Andalusia, Spanyol yang menulis tentang berbagai bidang keilmuan, termasuk filosofi, teologi, kedokteran, astronomi, fisika, psikologi, matematika, fikih dan hukum Islam, dan linguistik. Beliau lahir di Cordoba, Spanyol dan meninggal di Marakesh, Maroko.

Ibnu Rusyd terkenal karena menulis beberapa kitab seperti Bidayat al-Mujtahid, Kulliyat fi at-Tibb, Fasl al-Maqal fi Ma Bain al-Hikmat wa asy-Syari'at, dan Tahafut at-Tahafut. Beliau bahkan menyempurnakan kitab Al-Muwaththa karya Imam Malik yang dipelajari bersama ayahnya.

5. Al-Fazari (746-806)
Mungkin Anda bertanya, siapakah astronom Muslim pertama di dunia? Oho, beliau adalah Al-Farazi. Beliau tidak hanya tokoh astronomi Muslim pertama, tetapi juga ahli astronomi yang pertama kali menggunakan Astrolab.

Itu hanya beberapa dari sekian banyak ilmuwan Muslim yang mengubah cara kita berpikir tentang sains selamanya. Selain mereka, ada juga Al-Farabi, Ibnu Haitham, Al-Kindi, Ibnu Khaldun, Imam al-Ghazali, dll. Sebagai Muslim calon penerus cendekiawan terdahulu, kita harus berterima kasih kepada mereka. Semoga kita bisa meneruskan pemikiran dan ide-ide cemerlang mereka di masa yang akan datang.

Stay tuned besok karena kita akan membahas sejarah perkembangan Islam di Indonesia. Sebagai negara dengan penduduk Islam terbanyak di dunia, kita memiliki sejarah panjang masuknya Islam ke negara kita.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun