Bismillahirrahmanirrahim.
Lebaran hanya menghitung 7 hari lagi. Seperti biasa, sebagai teman menghabiskan hari-hari terakhir Ramadan 1443 H, kita akan kembali belajar ilmu agama Islam yang mudah dipahami lewat serial #MendadakDakwah. Di episode 23, kita akan membahas menjaga diri dari pergaulan bebas dan zina.
Dalil tentang menghindari pergaulan bebas dan zina:
"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Q.S. al-Isra: 32)
Zina adalah perbuatan menyimpang dalam Islam. Zina diartikan sebagai perbuatan persetubuhan antara lelaki dan perempuan yang tidak terikat pernikahan atau perkawinan. Secara umum, zina bukan hanya di saat manusia telah melakukan hubungan seksual, tetapi juga meliputi segala aktivitas seksual yang dapat merusak kehormatan manusia yang juga termasuk kategori zina.
Ada tiga jenis zina dalam Islam:
1. Zina al-laman, yaitu zina yang hanya terjadi melalui panca indera. Zina al-laman dibagi lagi menjadi empat jenis, yakni:
- Zina 'ain (zina mata), yaitu zina yang dilakukan ketika memandang lawan jenis dengan penuh hawa nafsu.
- Zina qalbi (zina hati), yaitu zina yang dilakukan ketika memikirkan lawan jenis dengan penuh kebahagiaan.
- Zina lisan (zina mulut), yaitu zina yang dilakukan dengan lisan atau ucapan ketika membicarakan lawan jenis dengan penuh perasaan bahagia.
- Zina yadin (zina tangan), yaitu zina yang dilakukan ketika seseorang memegang bagian tubuh lawan jenisnya dengan penuh hawa nafsu (most particularly organ sensitif).
2. Zina muhsan, yaitu zina yang terjadi saat pasangan yang sudah menikah melakukan perselingkuhan, seperti melakukan hubungan seksual dengan orang yang bukan pasangannya.
3. Zina gairu muhsan, yaitu zina yang sering terjadi. Zina gairu muhsan merupakan jenis zina yang dilakukan orang yang belum sah menjadi pasangan suami-istri atau pasutri.
Dulu, seks memang hal yang tabu untuk dibicarakan oleh orang tua kepada anak. Sekarang? Pendidikan seks sangat penting dibahas dengan anak. Sebagai orang tua yang baik, tugas kita yaitu melindungi masa depan anak agar tidak terlibat pergaulan bebas dan zina. Jika anak kita perempuan, kita harus menjaga agar dia tidak mengalami kehamilan di luar nikah.
Soal ini, saya belajar banyak dari film "Dua Garis Biru". Diperankan oleh Angga Yunanda dan Zara Adhisty, film ini berkisah tentang Bima dan Dara, sepasang kekasih usia SMA yang terlibat pergaulan bebas. Mereka sudah satu tahun pacaran (kira-kira). Karena pergaulan mereka kelewat batas, Dara hamil di luar nikah dan dikeluarkan dari sekolah.
Dan itulah sub-materi selanjutnya yang akan kita bahas. Bahaya zina adalah:
- Merusak masa depan sebagai akibat dari berbagai dampak yang ditumbulkan usai melakukan perzinaan
- Menumpuk dosa yang menghilangkan sikap menjaga diri dari berbuat dosa
- Merusak martabat di hadapan Allah SWT dan manusia
- Dapat berpotensi menimbulkan penyakit seksual seperti HIV/AIDS, sifilis, gonore, dll.
Hukuman bagi orang yang melakukan zina beraneka ragam. Pelaku zina muhsan akan dihukum rajam (dilempari batu sampai mati), sedangkan pelaku zina gairu muhsan akan dijatuhi hukuman 100 kali cambukan dan diasingkan selama setahun. Sama-sama hukuman berat.
Sekarang... sesuai janji... kita akan membahas sebuah pembahasan yang ada hubungannya dengan seks bebas dan zina. Dan mungkin pembahasan ini adalah pembahasan saya yang paling kontroversial di Kompasiana. Saya adalah K-popers alias pecinta K-pop culture (K-pop dan drakor). Topik ini sudah menjadi topik spesialisasi saya, walaupun tidak semua tahu dan harus tahu tentang topik ini. Namun saya tetap ingin membahas topik ini, tanpa bermaksud menjatuhkan sesama K-popers lain. Jadi jika ada di antara Anda yang tidak setuju dengan topik ini, mohon dimaafkan... OK...
Saya akan membahas bagaimana K-pop dapat membuat anak menjadi dewasa sebelum waktunya dan terjerumus dalam seks bebas.
Seperti apa yang saya sebutkan tempo hari, bayi dilahirkan ke dunia bukan dikirim seekor bangau. Bayi manusia dikandung selama 9 bulan 10 hari dalam rahim seorang ibu sebelum membuka mata untuk pertama kalinya di dunia. Seiring pertumbuhan, bayi mulai belajar berbagai hal baru. Beranjak besar, bayi itu akan menjadi seorang anak manusia yang mulai paham bahwa tugasnya di dunia yaitu beramal sebaik mungkin untuk bekalnya di akhirat. Bayi belajar dengan sangat cepat. Inilah masa emasnya.
Namun, ketika anak beranjak dewasa, muncul sebuah tantangan yang tidak bisa dia hadapi. Jika dia orang Indonesia, dia akan tumbuh menjadi anak yang kurang beruntung. Di negara ini, tidak ada lagu untuk anak-anak. Semua lagu berkisah tentang cinta. Bahkan cinta erotik semata, jarang sekali lagu bertema selain cinta erotik. OK, mungkin seiring berjalannya waktu, lagu cinta mulai beraneka ragam sub-tema, seperti perasaan suka, putus cinta, pengkhianatan, ketidakpercayaan, cinta bertepuk sebelah tangan, dan bahkan ada lagu cinta yang lebih serius ke tema pernikahan. Bahkan ada pula lagu cinta tentang dilema pasangan berbeda agama.
Namun saya ingin mengungkit satu sub-tema karena saya rasa inilah yang menjadi permasalahan anak zaman sekarang. Lebih-lebih lagi anak yang masih kecil. Beberapa lagu bercerita tentang cinta seksual. Anak belajar tentang kata-kata dalam lagu yang topiknya terlalu sulit mereka pahami karena mereka masih terlalu kecil. Mereka belajar tentang kata-kata "cumbu", "gairah", "rayu", "kehangatan", dll.
Dulu, pacaran memang hanya dilakukan oleh orang yang mau menikah. Sekarang, bahkan anak TK sudah belajar tentang pacaran dan "gaul". Mengerikan tetapi terjadi.
Hal ini berlaku untuk mereka yang mencintai K-pop culture dengan sepenuh hati. Saya sudah menjadi K-popers sejak 2011 (kelas 6 SD), jadi saya bisa dibilang know-it-all jika menyangkut K-pop culture. Namun jujur saya, saya sakit hati melihat anak-anak dan remaja terlibat dalam seks bebas hanya karena mendengarkan lagu K-pop. Mereka meniru yang mereka lihat di video klipnya dan menyanyikan lirik lagu yang terbilang terlalu kompleks untuk dipahami anak seusia mereka.
Saya punya cerita bagus. Sebut saja namanya Yoga. Siswa kelas X IPA SMA ini adalah seorang penggemar Girls' Day, girl group asal Dream T Entertainment yang sejak 2013 mengubah konsepnya dari imut menjadi seksi lewat lagu "Expectation". Kira-kira mirip Sistar dan Miss A. Yoga mencintai Girls' Day dengan sepenuh hati, hafal lagu-lagunya, bahkan tahu siapa saja anggotanya. Sojin, Minah, Yura, dan Hyeri adalah empat wanita yang pekerjaannya adalah menghibur para Daisy (nama penggemar mereka) sejak debut pada tahun 2010.
Karena terobsesi dengan Girls' Day, kehidupan Yoga berubah 360 derajat. Yoga yang awalnya baik hati, pemurah, pandai mengaji, rajin salat, sekarang berubah menjadi anak yang jahat, cabul, dan bahkan lupa akan Tuhannya. Dia sibuk dengan urusan dunia dan lupa akhirat. Suatu hari, Yoga terlibat seks pranikah dengan salah satu teman sekelasnya, Bella, yang dia sukai. Di matanya, Bella bak Hyeri yang cantik dan seksi. Dia pegang tangannya, dia berujar kata-kata yang menjurus ke arah zina mulut, dan dia mengucapkan kata-kata seperti ini:
"Bella, aku tak dapat lagi hidup tanpa dirimu. Kau adalah permata dalam hidupku. Kau adalah Juliet-ku. Kau bagaikan Hyeri di mataku. Aku ingin memelukmu sekuat tenaga, aku ingin menciummu di bawah sinar bulan purnama nan cemerlang, dan aku ingin mencumbumu hingga sapi pulang ke rumah."
Bella sebenarnya tidak keberatan Yoga mengucapkan kata-kata tersebut. Namun, kejadian tersebut terdengar oleh Stefan, ketua kelas mereka. Stefan mengadukan perbuatan Yoga dan Bella kepada kepala sekolah karena mereka melakukan zina. Karena perilaku mereka keterlaluan, Yoga dan Bella dikeluarkan dari sekolah.
Beberapa bulan setelah Yoga dikeluarkan dari sekolah, dia mendapatkan petunjuk untuk bertobat setelah bertemu dengan seorang ustaz. Oleh sang ustaz, Yoga disarankan untuk berhenti menjadi K-popers demi menjalani hidup yang lebih baik dan agamis. Malu, sudah besar, sudah harus lebih mementingkan kepentingan akhirat di atas dunia. Tak sampai tiga hari, Yoga langsung membuang semua merchandise Girls' Day dan K-pop yang dia miliki di rumahnya, kembali rajin menunaikan salat dan belajar mengaji dari nol dengan tartil. Dia diterima lagi oleh pihak sekolah dan memperbaiki sikapnya.
Alhasil, setelah dewasa, Yoga lulus dari kampus favorit sebagai mahasiswa berprestasi dengan gelar S.Ud. Dia melepaskan statusnya sebagai seorang Daisy dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan anak-anak masjid. Yoga yang awalnya terlibat perilaku seks pranikah, getol memberikan ilmu tentang pendidikan seks bagi anak-anak usia sekolah dalam perspektif agama Islam.
Nah, dari tadi saya membahas zina. Mana materi tentang pergaulan bebas, Anda mungkin bertanya? Oho, saya akan membahasnya sekarang.
Pergaulan bebas tentunya dilarang dalam Islam. Pergaulan bebas dapat diartikan sebagai perilaku atau sikap yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tidak terkontrol dan tidak dibatasi oleh aturan-aturan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Pergaulan bebas secara umum yaitu perilaku menyimpang dan gejala sosial yang melanggar norma sosial dan agama.
Contoh pergaulan bebas:
- Penggunaan narkoba
- Tawuran
- Konsumsi minuman keras
- Menonton video atau konten pornografi
- Seks bebas/pranikah
- Balapan liar
- Kehidupan malam dan kebiasaan berpesta
- Curanmor
dll.
Dan sedihnya, beberapa hal tersebut dilakukan oleh seorang anak yang belum menginjak usia 18 tahun. Setiap kali menonton televisi dan ada berita pergaulan bebas oleh anak bawah 18 tahun, air mata saya berlinang. Sedih! :'(
Oleh karena itu, sebagai Muslim yang baik, kita harus senantiasa menjadi insan yang selalu menjaga diri dari dampak pergaulan bebas dan zina. Terimalah fakta, hargai opini, dan jika ingin bebas dari pelaku kekerasan seksual, jangan pakai pakaian yang minim jika keluar rumah. Pelaku kekerasan seksual gampang sekali memangsa anak perempuan yang tidak berpakaian sesuai syariat Islam, seperti baju kelihatan pusarnya dan celana mini.
Stay tuned besok karena kita akan membahas tentang materi yang sangat kontemporer, yaitu Islam dan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi). Kita akan membahas beberapa ilmuwan dan matematikawan Islam yang mengubah dunia sains dan cara kita berpikir tentang ilmu pengetahuan selamanya, serta kontribusi mereka terhadap sains dan teknologi.
Tabik,
Yudhistira Mahasena
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H