Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

#MendadakDakwah Eps 23: Menjaga Diri Dari Pergaulan Bebas dan Zina

25 April 2022   19:28 Diperbarui: 25 April 2022   19:34 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Sekarang... sesuai janji... kita akan membahas sebuah pembahasan yang ada hubungannya dengan seks bebas dan zina. Dan mungkin pembahasan ini adalah pembahasan saya yang paling kontroversial di Kompasiana. Saya adalah K-popers alias pecinta K-pop culture (K-pop dan drakor). Topik ini sudah menjadi topik spesialisasi saya, walaupun tidak semua tahu dan harus tahu tentang topik ini. Namun saya tetap ingin membahas topik ini, tanpa bermaksud menjatuhkan sesama K-popers lain. Jadi jika ada di antara Anda yang tidak setuju dengan topik ini, mohon dimaafkan... OK...

Saya akan membahas bagaimana K-pop dapat membuat anak menjadi dewasa sebelum waktunya dan terjerumus dalam seks bebas.

Seperti apa yang saya sebutkan tempo hari, bayi dilahirkan ke dunia bukan dikirim seekor bangau. Bayi manusia dikandung selama 9 bulan 10 hari dalam rahim seorang ibu sebelum membuka mata untuk pertama kalinya di dunia. Seiring pertumbuhan, bayi mulai belajar berbagai hal baru. Beranjak besar, bayi itu akan menjadi seorang anak manusia yang mulai paham bahwa tugasnya di dunia yaitu beramal sebaik mungkin untuk bekalnya di akhirat. Bayi belajar dengan sangat cepat. Inilah masa emasnya.

Namun, ketika anak beranjak dewasa, muncul sebuah tantangan yang tidak bisa dia hadapi. Jika dia orang Indonesia, dia akan tumbuh menjadi anak yang kurang beruntung. Di negara ini, tidak ada lagu untuk anak-anak. Semua lagu berkisah tentang cinta. Bahkan cinta erotik semata, jarang sekali lagu bertema selain cinta erotik. OK, mungkin seiring berjalannya waktu, lagu cinta mulai beraneka ragam sub-tema, seperti perasaan suka, putus cinta, pengkhianatan, ketidakpercayaan, cinta bertepuk sebelah tangan, dan bahkan ada lagu cinta yang lebih serius ke tema pernikahan. Bahkan ada pula lagu cinta tentang dilema pasangan berbeda agama.

Namun saya ingin mengungkit satu sub-tema karena saya rasa inilah yang menjadi permasalahan anak zaman sekarang. Lebih-lebih lagi anak yang masih kecil. Beberapa lagu bercerita tentang cinta seksual. Anak belajar tentang kata-kata dalam lagu yang topiknya terlalu sulit mereka pahami karena mereka masih terlalu kecil. Mereka belajar tentang kata-kata "cumbu", "gairah", "rayu", "kehangatan", dll.

Dulu, pacaran memang hanya dilakukan oleh orang yang mau menikah. Sekarang, bahkan anak TK sudah belajar tentang pacaran dan "gaul". Mengerikan tetapi terjadi.

Hal ini berlaku untuk mereka yang mencintai K-pop culture dengan sepenuh hati. Saya sudah menjadi K-popers sejak 2011 (kelas 6 SD), jadi saya bisa dibilang know-it-all jika menyangkut K-pop culture. Namun jujur saya, saya sakit hati melihat anak-anak dan remaja terlibat dalam seks bebas hanya karena mendengarkan lagu K-pop. Mereka meniru yang mereka lihat di video klipnya dan menyanyikan lirik lagu yang terbilang terlalu kompleks untuk dipahami anak seusia mereka.

Saya punya cerita bagus. Sebut saja namanya Yoga. Siswa kelas X IPA SMA ini adalah seorang penggemar Girls' Day, girl group asal Dream T Entertainment yang sejak 2013 mengubah konsepnya dari imut menjadi seksi lewat lagu "Expectation". Kira-kira mirip Sistar dan Miss A. Yoga mencintai Girls' Day dengan sepenuh hati, hafal lagu-lagunya, bahkan tahu siapa saja anggotanya. Sojin, Minah, Yura, dan Hyeri adalah empat wanita yang pekerjaannya adalah menghibur para Daisy (nama penggemar mereka) sejak debut pada tahun 2010.

Karena terobsesi dengan Girls' Day, kehidupan Yoga berubah 360 derajat. Yoga yang awalnya baik hati, pemurah, pandai mengaji, rajin salat, sekarang berubah menjadi anak yang jahat, cabul, dan bahkan lupa akan Tuhannya. Dia sibuk dengan urusan dunia dan lupa akhirat. Suatu hari, Yoga terlibat seks pranikah dengan salah satu teman sekelasnya, Bella, yang dia sukai. Di matanya, Bella bak Hyeri yang cantik dan seksi. Dia pegang tangannya, dia berujar kata-kata yang menjurus ke arah zina mulut, dan dia mengucapkan kata-kata seperti ini:

"Bella, aku tak dapat lagi hidup tanpa dirimu. Kau adalah permata dalam hidupku. Kau adalah Juliet-ku. Kau bagaikan Hyeri di mataku. Aku ingin memelukmu sekuat tenaga, aku ingin menciummu di bawah sinar bulan purnama nan cemerlang, dan aku ingin mencumbumu hingga sapi pulang ke rumah."

Bella sebenarnya tidak keberatan Yoga mengucapkan kata-kata tersebut. Namun, kejadian tersebut terdengar oleh Stefan, ketua kelas mereka. Stefan mengadukan perbuatan Yoga dan Bella kepada kepala sekolah karena mereka melakukan zina. Karena perilaku mereka keterlaluan, Yoga dan Bella dikeluarkan dari sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun