Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

#MendadakDakwah Eps 22: Adab Kepada Orang Tua

24 April 2022   23:11 Diperbarui: 24 April 2022   23:22 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bismillahirrahmanirrahim.

Maaf saya baru menulis postingan ini di malam hari. Saya baru pulang dari Jakarta, bertemu dengan keluarga yang sudah 2 tahun tidak bertemu karena terhalang pandemi Covid-19. Situasi Indonesia sudah semakin membaik, dengan kasus per hari turun dari puluhan ribu menjadi ratusan, yang memungkinkan perjalanan keluar kota.

Sesuai janji, di serial #MendadakDakwah episode 22, yang bertepatan dengan 8 hari menuju Idulfitri, kita akan membahas tentang adab kepada orang tua. Saya yakin ini adalah materi yang spesial bagi kita semua.

Kita dilahirkan ke dunia bukan dikirim seekor bangau. Kita dilahirkan dari sepasang suami-istri yang kita panggil ayah dan ibu kita. Ayah-ibu, ayah-bunda, papa-mama... apa pun sebutan kita untuk mereka, mereka adalah dua orang yang berjasa dalam hidup kita. Merekalah yang membesarkan dan mendidik kita sampai dewasa dan sukses.

Beginilah cara berbakti kepada orang tua.

1. Mengucapkan perkataan mulia kepada orang tua
Orang tua adalah orang yang terhormat. Kita harus menghormati mereka. Ucapkanlah kata-kata seperti "selamat pagi", "selamat malam", "terima kasih", "maaf", dan "tolong". Itu sudah lebih dari sopan dan etis.

2. Berbuat baik kepada orang tua
Kita harus selalu membantu orang tua kita. Bantulah mereka jika mereka menanggung beban berat. Anak lelaki biasanya rajin membantu ayahnya, dan anak perempuan juga biasanya rajin membantu ibunya. Ini membantu pembentukan keakraban dan solidaritas anak dan orang tua.

3. Bersyukur dengan keberadaan orang tua
Kita harus selalu bersyukur dengan keberadaan orang tua. Bersyukur walaupun orang tua kita miskin atau kurang berada dan pekerjaan mereka hanya montir mobil atau pedagang jajanan pasar. Atau bersyukur walaupun orang tua kita suka marah-marah atau perfeksionis dan menuntut sempurna. Namun demikian, kita tetap rendah hati jika orang tua kita kaya atau senantiasa baik hati, tidak pernah marah. Itu jangan sampai membuat kita menjadi anak yang malas. Jadikan itu motivasi agar menjadi anak yang baik.

4. Tidak mencaci-maki dan berkata "uh" atau "ah" kepada orang tua
Ini jelas tidak boleh. Orang tua itu bekerja keras membanting tulang demi perkembangan kita, baik secara fisik maupun psikologis. Mintalah maaf pada mereka jika Anda berbuat salah. Namun, jika mereka yang salah, maafkan mereka. Jangan mencaci-maki dan berkata "uh" atau "ah" kepada orang tua hanya karena ada yang Anda rasa tidak beres.

5. Jaga mereka jika sakit
Anak yang berbakti harus selalu menjaga orang tuanya. Lebih-lebih lagi yang sudah besar. Saat anak Anda berusia kira-kira 10 tahun, dia sudah harus mulai berlatih menjadi orang dewasa sedikit demi sedikit. 

Jika Anda sakit, anak Anda harus bisa belajar mandiri, namun tidak menghilangkan baktinya terhadap Anda dengan cara merawat Anda apabila sakit. 

Minimal dengan memasak makanan yang mudah dimasak (walaupun hanya mie instan) atau membelikan obat. Jika anak Anda sudah besar, tentu hal ini akan membuatnya terbiasa dan tidak akan menyusahkan Anda.

6. Doakan mereka
Anak yang berbakti pada orang tuanya selalu mendoakan orang tuanya sehat setiap saat. Begini doanya:

"Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghira."

Artinya:

"Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil."

Dalil tentang adab kepada orang tua:
"Dan Tuhanmu telah memerintahkanmu agar jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada orang tuamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil."" (Q.S. al-Isra: 23-24)

The perfect kid doesn't exist and doesn't have to exist. Namun, anak yang senantiasa berbakti kepada orang tuanya adalah cerminan dari anak yang mendekati kesempurnaan. Lebih-lebih mereka yang membantu pekerjaan rumah dengan ikhlas dan tidak pernah berburuk sangka walaupun dia sering dimarahi dan dituntut sempurna. Anak-anak kita adalah cerminan penerus masa depan kita. Tanpa kita sebagai orang tua, mereka tidak akan sukses.

Jika saya menjadi ayah nanti, saya akan berusaha menjalankan tugas saya sebagai ayah yang baik. Mengajarkan anak berbakti tanpa harus keras. Menasihati tanpa harus membentak anak, karena tahu itu akan memengaruhi mentalitasnya saat dia tumbuh besar.

Stay tuned besok karena kita akan membahas materi tentang menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zina. Di materi ini saya juga akan membahas hubungan antara seks bebas dan dampak buruk K-pop culture bagi remaja. 

K-pop culture adalah topik spesialisasi saya sebagai seorang K-popers, namun ada dampak buruknya, yaitu berpotensi mengakibatkan seks bebas jika berlebihan, sehingga saya rasa penting dibahas besok.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun