Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

#MendadakDakwah Eps 19: Menghindari Perilaku Tercela (Dendam, Munafik, dan Takabur)

21 April 2022   17:19 Diperbarui: 21 April 2022   17:24 1867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bismillahirrahmanirrahim.

Di #MendadakDakwah episode 19, sesuai janji, kita akan melanjutkan materi menghindari perilaku tercela. Perilaku tercela yang akan kita bahas adalah dendam, munafik, dan takabur.

Muslim yang baik harus menghindari sifat dendam dan munafik. Keduanya jelas berbeda, namun terkait. Dendam atau tindakan balas dendam adalah melakukan tindakan berbahaya terhadap seseorang atau kelompok sebagai tanggapan atas suatu penderitaan yang ditimbulkan, baik itu nyata atau hanya berdasarkan persepsi pribadi. 

Adapun munafik adalah orang yang berpura-pura baik, padahal hatinya tidak. Atau dalam terminologi Islam, orang yang munafik adalah orang yang berpura-pura mengikuti ajaran Islam, namun sebenarnya hati mereka menyimpang.

Ciri-ciri pendendam:
1. Suka mengungkit kesalahan di masa lalu
2. Senang melihat orang susah
3. Tidak mau meminta maaf dan tidak mudah memaafkan
4. Suka menghasut
5. Jengkel saat melihat orang lain bahagia
6. Bersikap sinis saat berpapasan
7. Susah hidup tenang
8. Kurang empatis
9. Masih sering menyimpan kekesalan dalam hati

Contoh dendam dapat kita lihat pada peristiwa Pearl Harbor yang mensinyalir Perang Pasifik. Pada tanggal 7 Desember 1941, Jepang menyerang Pangkalan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii, Amerika Serikat.

Pihak Amerika Serikat tidak terima Jepang mengebom pangkalan laut mereka. Menaruh dendam, mereka melakukan serangan bertubi-tubi selama Perang Dunia II terhadap Jepang, yang kita kenal sebagai peristiwa Perang Pasifik. Akhirnya, pasukan Amerika Serikat mengebom kota Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 sebagai tahap akhir Perang Dunia II. Sekutu menang.

Namun, saat ini, Amerika Serikat dan Jepang baik-baik saja, bahkan hubungan politik mereka erat. Orang Jepang hobi mengoleksi kartu bisbol dan bola basket serta menikmati hamburger dan steak, sedangkan orang Amerika Serikat hobi menonton anime dan mendengarkan lagu-lagu One OK Rock. Mereka sudah melupakan dendam di masa lalu karena peristiwa Pearl Harbor.

Contoh kontemporer yang mencerminkan sifat dendam adalah orang yang ingin membalaskan amarah kepada orang lain. Misalnya sepasang kekasih, Ryan dan Salma. 

Mereka sudah lama berpacaran, dari zaman SMA kelas 3 sampai sekarang kuliah tingkat tiga. Selama mereka berpacaran, Salma selalu merasa paling benar dan Ryan selalu salah, sehingga Ryan marah. Ryan membalaskan amarahnya kepada Salma dengan membakar koleksi foto Bring Me the Horizon-nya.

Ciri-ciri munafik ada tiga:
1. Jika berkata selalu dusta
2. Jika berjanji selalu ingkar
3. Jika diberi amanah selalu berkhianat

Contoh orang yang munafik tidak spesifik pada satu orang, namun salah satunya adalah seorang wanita yang berhijab syar'i, jangan disangka selalu bertutur kata sopan dan berlaku santun. Bisa saja dia kesehariannya nongkrong dengan orang yang banyak melakukan maksiat, seperti merokok dan minum minum alkohol. Salat dia tidak pernah lakukan, jika iya tidak pernah lima waktu, mengaji pun tidak. Dia menghabiskan waktunya dengan pura-pura beriman kepada Allah SWT hanya karena tampangnya mensugestikan dia taat agama.

Dalil tentang dendam:
"Orang yang paling dibenci Allah ialah orang yang menaruh dendam kesumat (bertengkar)." (HR. Muslim)

Dalil tentang kemunafikan:
"Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan serta orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal." (Q.S. at-Taubah: 68)

Muslim yang baik juga harus senantiasa rendah hati dan tidak sombong atau takabur. Takabur adalah sifat atau perbuatan orang yang merasa dirinya lebih besar, lebih tinggi, lebih pandai, atau lebih segalanya dan memandang rendah orang lain. Orang yang memiliki sifat takabur tidak hanya akan dibenci oleh Allah SWT, tetapi juga akan ditinggalkan oleh orang lain. Karena, jika orang sombong, bisa merugikan banyak orang.

Misalnya, kita mempunyai teman semasa sekolah bernama Putra. Putra dibesarkan dalam sebuah keluarga yang hidup serba berkecukupan. Ayahnya pekerja kantoran, ibunya pegawai salon. Di rumahnya ada lima orang pembantu. Segala apa keinginannya selalu mereka penuhi. Selain itu, di halaman belakang rumah Putra juga ada kolam renangnya. 

Ada PlayStation, AC, kipas angin, televisi ukuran besar, komputer sendiri, Wi-Fi, bahkan ada kulkas. Ada minuman dingin, camilan, makanan ringan, buah-buahan, bahkan ada es krim. Karena serba punya inilah Putra tumbuh menjadi anak yang sombong dan manja. Tidak ada yang mau berteman dengannya. Putra selalu menyombongkan kepunyaannya. Dia juga lupa akan Tuhannya.

Makin ke sini kesombongan Putra makin menjadi-jadi. Hingga suatu hari, dia jatuh miskin dan melarat. Rumahnya disita, orang tuanya kehilangan pekerjaan, dan dia dikeluarkan dari sekolah karena menunggak SPP. Dia terpaksa makan dengan garam dan tidur di kolong jembatan. Putra gelandangan karena kena karma sebagai akibat terlalu sombong.

Dalil tentang takabur:
Dari Haritsah bin Wahb, dia berkata bahwa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Maukah kau aku beritahu tentang penduduk neraka?" Para sahabat menjawab, "Ya." Rasulullah SAW bersabda, "Orang-orang yang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabur (sombong)." (HR. Muslim)

Orang yang di hatinya selalu menyimpan dendam, kemunafikan, dan takabur, akan menempati tempat terburuk di neraka. Oleh karena itu, yuk, kita senantiasa jadi pribadi Muslim yang pemaaf, jujur, dan rendah hati.

Stay tuned besok karena kita akan membahas materi berbeda, yaitu adab di kamar mandi.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun