Coba Anda renungkan kembali.
Pernahkah Anda berbuat jahat pada wanita seumur hidup Anda?
Membuat mereka malu, membuat mereka sedih?
Menyakiti hati mereka?
Kalau iya, saatnya berubah.
Kita harus bisa mengayomi wanita.
Pahami mau mereka.
Lakukan seperti yang mereka ingin Anda lakukan.
Dengarkan isi hati mereka.
Jangan perlakukan mereka dengan jahat.
Wanita itu ibarat bunga. Bunga yang tumbuh di tanah berkualitas baik, akan tumbuh dengan baik. Begitu pula dengan wanita, jika dia dibesarkan dalam lingkungan sosial yang baik, misalnya dibesarkan di antara Muslimah yang salehah, pintar mengaji, rajin salat, berpakaian syar'i, dia akan tumbuh menjadi Muslimah yang baik pula. Sebaliknya, jika wanita dibesarkan dalam lingkungan sosial yang buruk, dia akan tumbuh menjadi wanita yang buruk pula.
Ada berbagai macam wanita di dunia. Wanita bukan tempatnya diskriminasi. Semua wanita dilahirkan cantik. Berkulit hitam atau putih, berambut panjang atau pendek, bermata besar atau sipit, berbagai macam ras dan agama, semuanya unik dan istimewa. Saatnya kita mulai berubah dan memperlakukan wanita dengan penuh toleransi.
Sekali lagi, selamat Hari Kartini.
Semoga para wanita di Indonesia bisa meneladani sifat Ibu Kartini hari ini dan di masa yang akan datang. Aamiin.
Ibu kita Kartini
Putri sejati
Putri Indonesia
Harum namanya
Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa
Pendekar kaumnya
Untuk negara
Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia
Tabik,
Yudhistira Mahasena
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H