#MendadakDakwah Eps 12: Imitasi, Identifikasi, Simpati, Empati, Sugesti, dan Motivasi dalam Perspektif Ilmu Agama Islam

Contoh:
Farhan suka pada Isa STAYC. Dia mencintainya, maka itu adalah simpati. Farhan simpati pada Isa karena dia cantik, berbakat, rendah hati, sopan, sabar, dan sayang pada fansnya. Namun, ketika Farhan memikirkan Isa sepanjang waktu, memimpikannya dalam tidur, jika Isa sakit maka Farhan ikut sakit, jika Isa mulas maka Farhan ikut mulas, maka itu sudah empati. Empati digambarkan sebagai simpati yang mendalam. Farhan ikut merasakan apa yang Isa rasakan.

Tentang simpati dan empati dijelaskan dalam surat al-Ma'idah ayat 2. Arti ayat tersebut adalah:

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan janganlah (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan janganlah (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi, apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencianmu kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidil Haram, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya."

Sugesti? Ya, seperti yang dikatakan pesulap Romy Rafael. Sugesti adalah pandangan yang diberikan seseorang yang kemudian dapat diterima orang lain. Motivasi adalah dorongan untuk melakukan suatu tujuan. Persamaan sugesti dan motivasi adalah sama-sama digunakan untuk memengaruhi pikiran seseorang untuk menjadi lebih baik atau lebih buruk.

Contoh sugesti:
1. Seorang anak yang didorong untuk meningkatkan nilai mata pelajaran
2. Pemuka agama yang menyampaikan kepada jemaatnya untuk melaksanakan kewajiban dalam beragama

Ada banyak ayat Alquran yang menjadi contoh motivasi untuk umat Islam, contohnya Q.S. Yusuf ayat 87. Artinya:

"Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir."

Ayat tersebut menjadi motivasi agar kaum Muslimin tidak berputus asa.

Stay tuned besok karena kita akan membahas materi tentang menghindari perilaku tercela egois, marah, iri hati, adu domba, gosip, dan fitnah.

Tabik,
Yudhistira Mahasena