Mohon tunggu...
Yudhistira Widad Mahasena
Yudhistira Widad Mahasena Mohon Tunggu... Desainer - Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

He/him FDKV Widyatama '18

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

#MendadakDakwah Eps 02: Iman kepada Malaikat

4 April 2022   12:53 Diperbarui: 4 April 2022   13:21 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bismillahirrahmanirrahim.

Sesuai janji, kita akan melanjutkan serial #MendadakDakwah. Masih membahas rukun iman, karena kemarin kita baru saja membahas iman kepada Allah SWT, hari ini kita akan membahas rukun iman yang kedua, yaitu iman kepada malaikat.

Sebenarnya malaikat itu apa, sih? Malaikat secara etimologis berasal dari bentuk jamak kata "malakun", yang artinya pengutusan. Malaikat adalah makhluk utusan Allah SWT yang selalu taat kepada-Nya dan tidak pernah membangkang kepada-Nya. Malaikat diciptakan oleh Allah dari nur (cahaya), dan tidak berjenis kelamin (bukan lelaki maupun perempuan). Malaikat tidak memiliki hawa nafsu, tidak makan dan minum, serta tidak tidur.

Budaya pop menggambarkan malaikat dalam bentuk manusia dengan sayap, berpakaian putih-putih, dan cantik rupawan seperti selebritas Asia. Padahal, ini tidak benar. Karena malaikat secara agamis adalah makhluk gaib, mereka tidak dapat dilihat, namun dapat dirasakan kehadirannya, karena mereka selalu bersama kita dan mengawasi segala baik-buruk amalan kita.

Begini. Ketika saya masih duduk di bangku SD, saya belajar dengan metode jembatan keledai. Jembatan keledai adalah cara untuk mengingat atau menghafalkan sesuatu yang digunakan dalam bidang pendidikan, khususnya di bidang agama. Dan beginilah cara gampang untuk mengingat nama-nama malaikat.

Malaikat ada banyak jumlahnya, namun yang wajib diimani ada 10:
1. Jibril
2. Mikail
3. Israfil
4. Izrail
5. Munkar
6. Nakir
7. Rakib
8. Atid
9. Malik
10. Ridwan

Cara mengingatnya, ambil huruf depan nama-nama malaikat, lalu susun menjadi sebuah kata yang dapat digunakan untuk mengingat nama mereka. Misal: JaMIe IMaN RAMiRez

Segampang itu.

Tugas-tugas malaikat:
1. Jibril = menyampaikan wahyu
2. Mikail = menurunkan rezeki
3. Israfil = meniup terompet sangkakala pada hari kiamat
4. Izrail = mencabut nyawa
5. Munkar = menanyai manusia dalam kubur
6. Nakir = menyiksa manusia dalam kubur
7. Rakib = mencatat amal baik
8. Atid = mencatat amal buruk
9. Malik = menjaga neraka
10. Ridwan = menjaga surga

Selain menyampaikan wahyu, tugas Malaikat Jibril setelah Nabi Muhammad SAW wafat antara lain menjadi pemimpin para malaikat untuk turun ke bumi.

Salah satu dalil tentang iman kepada malaikat tertera dalam Q.S. al-Baqarah ayat 285 yang berarti:
"Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Alquran) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Dan mereka berkata, "Kami mendengar dan kami taat. Ampunilah kami, Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat kami kembali.""

Hikmah beriman kepada malaikat:
1. Meniru sifat malaikat yang taat beribadah kepada Allah SWT
2. Selalu melakukan perbuatan baik dan menjauh dari dosa karena yakin malaikat selalu mengawasi perbuatan kita
3. Mempercayai adanya kehidupan setelah dunia, yaitu kehidupan akhirat, di mana catatan amal yang dicatat oleh malaikat akan diberikan di Yaumul Mahsyar
4. Memperkuat rasa iman dan takwa kepada Allah SWT5
5. Berhati-hati dalam bertindak
6. Berkata dan berbuat jujur

Stay tuned besok karena kita akan membahas iman kepada kitab-kitab Allah SWT. Selain Alquran, apa saja nama-nama kitab yang diturunkan Allah, siapa penerimanya, dan bagaimana cara mengingat nama kitab dan nabi penerimanya?

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun