Bismillahirrahmanirrahim.
Ada banyak negara di dunia ini. Kalau dihitung ada 193 negara yang menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa. Semua negara memiliki cara tersendiri memperoleh kemerdekaan. Ada yang melalui perang. Ada yang melalui pemisahan diri dari satu negara.
Tetapi, ada satu negara yang memiliki cara memperoleh kemerdekaan dengan cara yang unik. Negara manakah itu?
.
.
.
Estonia.
Estonia terletak di Eropa Utara. Negara ini berbatasan dengan Teluk Finlandia di sebelah utara, Laut Baltik di sebelah barat, Latvia di sebelah selatan, dan Danau Peipus serta Rusia di sebelah timur. Ibukotanya terletak di Tallinn, yang sekaligus merupakan kota terbesar di negara ini.
Estonia merupakan negara bekas Uni Soviet. Mereka mendeklarasikan netralitas selama Perang Dunia II, namun terus-menerus diduduki oleh banyak negara: pertama oleh Uni Soviet Stalinis pada tahun 1940, kemudian oleh Nazi Jerman pada tahun 1941, dan kembali diduduki dan dianeksasi oleh Uni Soviet (USSR) pada tahun 1944. Setelah kehilangan kemerdekaan de facto mereka terhadap Uni Soviet, Estonia memperoleh kembali kemerdekaan mereka pada tanggal 20 Agustus 1991 - dengan menyanyi!
Sepanjang tahun 1988-1991, ratusan ribu penduduk Estonia berkumpul dan menyanyikan lagu-lagu patriotis, yang saat itu dilarang oleh rezim Uni Soviet. Dan, tanpa pertumpahan darah, mereka merebut kembali kemerdekaan mereka.
Analoginya begini. Ada seorang gadis kutu buku yang kelihatan biasa saja. Berkacamata, wajahnya berjerawat, rambutnya panjang tetapi berantakan dan jarang keramas, dan memakai kawat gigi. Tidak ada yang mau berteman dengannya. Suatu hari, sekolah si gadis mengadakan acara bakat. Gadis itu melepas kacamatanya, berpakaian rapi, dan bernyanyi dengan merdu. Semua orang kini bersahabat dengannya. Gadis itu adalah Estonia.
Tidak heran Estonia memiliki beberapa penyanyi berbakat yang sering mengadu nasib di seleksi nasional mereka untuk Eurovision Song Contest, Eesti Laul, yang diadakan sejak 2009. Sebut saja Sandra Nurmsalu, Stefan Airapetjan, Stig Rästa, Ott Lepland, Jaagup Tuisk, Elina Born, Maarja-Liis Ilus, Ivo Linna, Evelin Samuel, Laura Põldvere, Koit Toome, Shira, Uku Suviste, dan masih banyak lagi.
Sehari-hari, rakyat Estonia berbahasa Estonia. Jika Anda mendengar lagu-lagu berbahasa Estonia, Anda mungkin mendengar kemiripan dengan bahasa Finlandia. Itu karena bahasa Estonia dan bahasa Finlandia termasuk ke dalam rumpun bahasa yang sama - bahasa Uralik. Lebih tempatnya rumpun bahasa Finik. Bahasa Hongaria juga termasuk ke dalam rumpun bahasa Uralik, tetapi mereka diklasifikasikan sebagai bahasa Ugrik, dengan bahasa Khanty dan Mansi di Khanty-Mansi Autonomous Okrug, Rusia.
Apakah Anda suka berkomunikasi dengan orang yang jauh tempatnya lewat aplikasi Skype? Yap, Skype ditemukan oleh orang Estonia, Priit Kasesalu dan Jaan Tallinn.
Orang Estonia suka makan verivõrst (sosis darah). Mereka makan banyak sekali verivõrst. Tak heran pria Estonia terlihat sangat tampan. Mungkin ketampanan mereka berasal dari verivõrst yang mereka makan.