Bismillahirrahmanirrahim.
Satu lagi idol K-pop yang tersandung kontroversi. Kali ini datangnya dari anggota band K-rock terbaik di generasi tiga, Day6 dari JYP Entertainment. Baru-baru ini, salah satu anggota mereka, Jae, dikecam oleh netizen dunia karena berbicara tidak pantas terhadap mantan rekan selabelnya, penyanyi pop Park Jimin alias Jamie.
Awalnya biasa saja, Jae yang baru saja meninggalkan JYP Entertainment setelah kontraknya habis, sedang melakukan sesi live streaming bermain video game di situs web Twitch. Tiba-tiba, Jae yang lahir pada tanggal 15 September 1992 ini melontarkan celetukan seperti ini, "Sekarang aku sudah tidak di K-pop lagi, semua berubah. Mengapa temanku, Jamie, mencoba menjadi seorang thot?", diiringi tawa lepas.
Spontan, celetukan Jae tersebut menerima tanggapan negatif. Pasalnya, ketika masih bernaung di bawah JYP Entertainment, Jamie yang pernah tergabung dalam duo 15& bersama penyanyi pop Yerin Baek, dianggap senior bagi Day6. Korea Selatan menjunjung tinggi nilai sopan santun terhadap senior di lapangan kerja. Karena dianggap tidak sopan terhadap Jamie, Jae dikecam.
Jae sendiri sudah meminta maaf kepada Jamie.
Akan tetapi, ini bukan satu-satunya ulah Jae. Pada Maret 2021, Jae juga pernah melakukan gaming live streaming di Twitch dan mengatakan bahwa karakter pemain di game yang dimainkannya adalah sugar daddy-nya, seraya melakukan gestur yang sugestif. Karena perbuatan seperti ini salah, Jae dikecam dan langsung meminta maaf.
Saat ini Day6 memang sedang hiatus karena para anggotanya sedang menjalani wajib militer, sebagaimana diwajibkan oleh pemerintah Korea Selatan. Jae tidak ikut wajib militer karena memang bukan warga negara Korea Selatan.
Lucu sekali mengetahui bahwa Jae kini menjadi salah satu terdampak normalisasi cancel culture di Korea Selatan. Sebagaimana kita tahu, Korea Selatan terkenal tegas dengan tingkah laku rakyatnya, termasuk di industri hiburan. Satu masalah yang menimpa selebritas Korea akan selalu dikritik, atau lebih buruk lagi, dikriminalisasi, hingga menjatuhkan karir mereka. Dan, karena kita sekarang hidup di zaman sosial media, tingkah laku rakyat Korea akan dengan mudahnya diawasi.
Hal ini dikarenakan masyarakat Korea Selatan hidup di bawah filosofi yang disebut kibun. Kibun bukanlah sebuah kata yang bisa diterjemahkan, melainkan sebuah konsep yang menyerap setiap segi kehidupan orang Korea sehari-hari.
Seperti yang saya jelaskan, Korea Selatan berusaha menjadikan dirinya negara yang sempurna dan sah, sedemikian rupa sehingga jika seorang selebritas Korea membuat kesalahan sekecil apa pun, mereka akan dikritik karena itu, atau lebih buruk lagi, dikriminalisasi.
Fiuh... memang berat, ya, jadi idol K-pop... satu kesalahan sekecil apa pun akan selalu menjadi sasaran cancel culture...