Bismillahirrahmanirrahim.
Ke depannya saya akan mencoba aktif di Kompasiana untuk tulisan-tulisan saya yang berbahasa Indonesia. Saya punya Wordpress, tetapi Wordpress tersebut hanya untuk tulisan-tulisan saya yang berbahasa Inggris.
Saya sudah menjadi penggemar Eurovision Song Contest sejak menonton edisi 2009. Ketika itu kontesnya diadakan di Moskow, Rusia, dengan Alexander Rybak asal Norwegia keluar sebagai pemenang. Rybak menang dengan 387 poin - skor tertinggi yang pernah diperoleh seorang juara Eurovision di bawah sistem voting lama. Waktu itu saya masih kelas 3 SD. Sekarang alhamdulillah, saya sudah kuliah tingkat akhir, dan masih ngefans Eurovision sampai sekarang.
Ketika saya menggabungkan topik Eurovision Song Contest dengan K-pop (Korean pop music), saya serasa di surga. Saya juga sudah menjadi fans K-pop sejak kelas 6 SD, ketika Super Junior dan Girls' Generation atau SNSD sedang digandrungi (dan sampai sekarang masih).
Eurovision Song Contest sudah diselenggarakan sejak tahun 1956. Waktu itu, Eropa sedang berada di situasi pasca-Perang Dunia II, dan negara-negara Eropa sedang mencoba untuk mencari cara berdamai setelah perang.Â
Mereka membuat kontes menyanyi yang terinspirasi dari Festival di Sanremo di Italia. Penggagas Eurovision Song Contest adalah Swiss - negara yang paling netral senetral-netralnya semasa Perang Dunia II. Eurovision edisi paling awal diselenggarakan di kota Lugano, Swiss, dengan tujuh negara: Belanda, Belgia, Italia, Jerman, Luksemburg, Perancis, dan Swiss. Dan Swiss memenangkan edisi pertama Eurovision, diwakili oleh Lys Assia dengan lagu "Refrain".
Sejak saat itu, Eurovision konsisten diadakan setiap tahun, kecuali 2020 ketika kontes yang seharusnya diadakan di Rotterdam, Belanda, dibatalkan karena COVID-19.Â
Eurovision kembali pada tahun 2021 di kota yang sama, dan tahun ini dimenangkan oleh band rock MÃ¥neskin, yang mewakili Italia dengan lagu "Zitti e buoni" (Diam dan bersikap baiklah). Saya sendiri adalah penggemar musik rock dan sedang belajar bahasa Italia, dan ini adalah kemenangan pertama Italia di Eurovision setelah 31 tahun.
OK, ke topik: mengapa saya ingin dua grup K-pop ini - Astro dan April - untuk mewakili Islandia dan Moldova di Eurovision 2022 yang akan diselenggarakan di Turin, Italia, yang pernah menjadi kota tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2006? Karena saya mau - saya bicara dari pengalaman.
Ketika Eurovision 2020 dibatalkan karena alasan yang jelas, saya mulai membuat wishlist siapa saja yang harus mewakili negara-negara Eropa di Rotterdam, Belanda. Beberapa di antaranya dipilih kembali dari tahun 2020.
Di wishlist tersebut, saya menginginkan boy group Astro dari Fantagio Music untuk mewakili Islandia dengan "Knock". Jika ada yang belum tahu, Astro adalah boy group beranggotakan enam cowok tampan: MJ, Jinjin, Cha Eunwoo, Moonbin, Rocky, dan Yoon Sanha. Mereka dianggap poster child untuk boy group di mana semua anggotanya adalah VISUAL - alias member yang paling ganteng menurut standar kecantikan K-pop yang brutal, brutal, kadang toxic.Â