"Kamu masih punya ayah, kakak, dan keluarga yang lainnya yang sayang sama kamu, Pau," kata ayah Paula. "Ayah sayang sama kamu."
"Paula juga sayang ayah," isak Paula.
Ketika malam tiba, semua keluarga berkumpul. Mereka melanjutkan pesta Natal dengan sangat gembira. Sekarang Paula sudah tidak bisa menangis lagi. Dia usap air mata yang membanjiri pipi. Dia tidak ingin mamanya sedih. Dia ingin Natal tahun ini tetap menjadi Natal yang penuh kebahagiaan.
Tabik,
Yudhistira Mahasena
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H