Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Indonesiamu! Episode 19: Nusa Tenggara Timur, Provinsi yang Mencintai Komodo dan Potensi Wisata Budaya

9 November 2024   20:46 Diperbarui: 9 November 2024   21:09 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillahirrahmanirrahim.

Episode serial Kenali Indonesiamu hari ini akan menutup perjalanan kita di Kepulauan Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara). Kali ini kita akan meneroka Provinsi Nusa Tenggara Timur, provinsi yang mencintai seekor binatang yang menjadi satwa nasional kita. Provinsi ini juga menyimpan kenangan kecil dalam hati saya. Nanti Anda akan melihatnya.

Data singkat Provinsi Nusa Tenggara Timur:
Ibukota: Kupang
Luas: 47.931,54 km2
Populasi: 5.675.711
Demografi:
- Agama: 90,56% Kristen (53,74% Katolik, 36,82% Protestan), 9,25% Islam, 0,18% Hindu, 0,01% Buddha
- Suku bangsa: Alor, Ende, Lembata, Manggarai, Sumba, Rote, Sabu, Timor, Lamaholot, Kambera, Ngada, Sikka, dll.
- Bahasa: Alor, Ende, Manggarai, Sumba, Rote, dll.
Slogan pariwisata: -
Lagu daerah: "Bolelebo", "Gemu famire", "Potong bebek angsa", "Anak kambing saya", dll.
Rumah adat: Rumah Sao Ata Mosa Lakitana
Senjata tradisional: sundu, parang, tombak
Flora identitas: cendana
Fauna identitas: komodo
Puncak tertinggi: Gunung Mutis (2.458 mdpl)
Sungai terpanjang: Sungai Benanain (132 km)
Danau terbesar: Danau Sano Nggoang (5.500 ha)
Makanan khas: se'i sapi, catemak jagung, jagung bose, dll.
Cerita rakyat: Suri Ikun dan Dua Burung, Eme Bui dan Ama Mau, dll.
Pahlawan nasional: Prof. dr. Wilhelmus Zakaria Yohannes

Seperti biasa, hal pertama yang kita akan bahas secara detail setelah kita memaparkan data singkat suatu provinsi di serial Kenali Indonesiamu adalah mengenal provinsi tersebut dari segi fisik. Di manakah letak geografis NTT?

1. NTT dari Segi Geografi Fisik dan Ekonomi
Secara geografis, batas wilayah NTT adalah sebagai berikut:
- Utara: Laut Flores dan Pulau Sulawesi
- Timur: Timor Leste, Provinsi Maluku, dan Laut Banda
- Selatan: Samudera Hindia dan Australia
- Barat: Provinsi Nusa Tenggara Barat

NTT adalah sebuah provinsi yang memiliki batas secara hukum dengan negara yang pernah menjadi bagian dari kita, yaitu Timor Leste. Timor Leste memisahkan diri dari Indonesia pada 20 Mei 2002 dan secara resmi menjadi negara merdeka. Sebelumnya, Timor Leste merupakan Provinsi Timor Timur di Indonesia. Hingga kini, teman-teman kita di Timor Leste masih ada yang menonton acara TV Indonesia. Beberapa di antara mereka bahkan masih bisa berbahasa Indonesia.

PLBN Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara, salah satu pos perbatasan negara antara Indonesia dan Timor Leste. (sumber: Atourin)
PLBN Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara, salah satu pos perbatasan negara antara Indonesia dan Timor Leste. (sumber: Atourin)
Seperti halnya saudara mereka di NTB, NTT merupakan provinsi yang didominasi oleh kepulauan; tiga pulau utama di adalah Flores, Sumba, dan Timor bagian barat. Gugusan kepulauan ini sering disingkat dengan nama Flobamora. Selain tiga pulau tersebut, ada juga pulau-pulau seperti Alor, Lembata, Rinca, Komodo, Lomblen, Rote (pulau paling selatan di Indonesia), Sabu, dan Solor. Semua pulau ini memiliki keunikan sendiri yang akan kita bahas nantinya.

Ibukota NTT adalah Kota Kupang, terletak di Pulau Timor. Di kota ini nantinya akan dibangun Observatorium Timau. Karena cuacanya yang cerah hampir sepanjang tahun, Kupang menjadi tempat ideal untuk melakukan aktivitas penelitian langit malam, juga karena jauh dari ancaman polusi cahaya akibat penggunaan lampu listrik secara berlebihan.

Puncak tertinggi di NTT adalah Gunung Mutis, di perbatasan Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara. Gunung setinggi 2.458 mdpl ini dianggap tempat bertatahnya Uis Neno, diterjemahkan dalam metafora kekristenan yaitu Tuhan bersemayam di gunung-Nya kudus dan orang yang bersih lakunya yang boleh menghampiri ke gunung Tuhan. Gunung Mutis merupakan bagian dari Taman Nasional Mutis Timau, yang ditetapkan tahun ini sebagai taman nasional ke-56 di Republik Indonesia.

Gunung Mutis, puncak tertinggi di NTT, menjulang tinggi sebagai bagian dari Taman Nasional Mutis Timau. (sumber: Atourin)
Gunung Mutis, puncak tertinggi di NTT, menjulang tinggi sebagai bagian dari Taman Nasional Mutis Timau. (sumber: Atourin)
Ketika Anda mendengar kata "NTT", mungkin di benak Anda akan terlintas pemandangan sabana yang kering dan sulit diairi. Eits, jangan salah. NTT memiliki sungai, dan yang terpanjang adalah Sungai Benanain di daerah Timor bagian barat. Bendungan Benanain di Kabupaten Malaka dibangun untuk membendung aliran sungai ini agar tidak meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.

Bendungan Benanain membendung Sungai Benanain, sungai terpanjang di NTT. (sumber: Kementerian PUPR)
Bendungan Benanain membendung Sungai Benanain, sungai terpanjang di NTT. (sumber: Kementerian PUPR)

Adapun danau terbesar di NTT adalah Danau Sano Nggoang, di Kabupaten Manggarai Barat. Danau indah ini tergolong danau vulkanik, yaitu danau yang terbentuk dari aktivitas letusan gunung berapi. Karena merupakan danau vulkanik, tanah di sekitarnya subur dan mudah digemburkan sehingga sehat.

Danau Sano Nggoang, danau vulkanik indah yang merupakan danau terbesar di NTT. (sumber: Mongabay)
Danau Sano Nggoang, danau vulkanik indah yang merupakan danau terbesar di NTT. (sumber: Mongabay)

Seperti saudara mereka di NTB, flora dan fauna di NTT juga merupakan bagian dari zona peralihan, yaitu titik tengah antara fauna Asiatis di Indonesia bagian barat dan fauna Australis di Indonesia bagian timur. Dan untuk flora dan fauna identitas NTT, kita akan berkenalan dengan pohon cendana dan komodo.

Cendana (Santalum album), flora identitas NTT, adalah pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya kerap digunakan sebagai rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, dan sangkur keris (warangka). Kayu cendana yang baik bisa menyimpan aroma yang khas selama berabad-abad. Karena banyak ditemukan dan nilai ekonominya tinggi, NTT menetapkan cendana yang sayangnya terancam punah ini sebagai flora identitas provinsi tersebut. Adapun pohon cendana kini terancam punah karena dieksploitasi berlebihan.

Cendana, pohon yang menjadi flora identitas Nusa Tenggara Timur. (sumber: Greeners.co)
Cendana, pohon yang menjadi flora identitas Nusa Tenggara Timur. (sumber: Greeners.co)

Fauna identitas NTT adalah seekor reptil raksasa yang menjadi satwa nasional kita, yaitu komodo (Varanus komodoensis). Dinamakan demikian karena habitatnya memang di Pulau Komodo. Karena aktivitas manusia, lembaga IUCN memasukkan komodo sebagai spesies rentan terhadap kepunahan. Beberapa upaya telah dilakukan untuk melindungi komodo dari kepunahan, termasuk salah satunya pendirian Taman Nasional Komodo di Flores.

Komodo ditetapkan sebagai satwa nasional Indonesia karena merupakan hewan endemik Indonesia yang hanya ditemukan di Pulau Komodo, Padar, dan Rinca di dalam Taman Nasional Komodo. Komodo juga menjadi lambang provinsi Nusa Tenggara Timur. Komodo dilindungi oleh Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Untuk merayakan komodo sebagai satwa nasional Indonesia dan hewan reptil lainnya, di Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta, terdapat Museum Komodo Jagat Satwa Nusantara yang memamerkan koleksi hewan reptil hidup yang menawan dari Aceh hingga Papua, mulai dari komodo, ular sanca, ular berkaki, biawak, iguana, kura-kura, dan berbagai jenis buaya.

Komodo, fauna identitas NTT sekaligus satwa nasional Republik Indonesia. (sumber: Atourin)
Komodo, fauna identitas NTT sekaligus satwa nasional Republik Indonesia. (sumber: Atourin)

Menurut berbagai standar ekonomis, perekonomian NTT lebih rendah daripada rerata Indonesia, dengan tingginya inflasi (15%), pengangguran (30%), dan tingkat suku bunga (22-24%). NTT termasuk salah satu provinsi termiskin di Indonesia. Kebanyakan penduduknya hidup bertani, bercocok tanam hasil hutan, dan memancing. Sektor ekonomi terbesar di Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Pada triwulan I-2024, sektor ini berkontribusi sebesar 28,88% terhadap struktur ekonomi NTT.

Masyarakat NTT sebagian besar hidup bertani. (sumber: Ekonomi - Bisnis.com)
Masyarakat NTT sebagian besar hidup bertani. (sumber: Ekonomi - Bisnis.com)
Namun demikian, sektor pariwisata selalu berusaha dihidupkan. NTT memiliki tempat wisata yang unik dan tidak ditemukan di provinsi lain di Indonesia. Hanya dengan mendarat di Bandara El Tari Kupang atau mendarat di salah satu pelabuhan di tiga pulau utama, Anda dapat pergi ke mana saja di NTT.

Bandara El Tari Kupang, bandara utama NTT. (sumber: ANTARA News)
Bandara El Tari Kupang, bandara utama NTT. (sumber: ANTARA News)
2. NTT dari Segi Administrasi
Sekarang kita akan berkenalan dengan 22 divisi administratif yang membentuk Nusa Tenggara Timur. Seperti cara kita membahasnya di episode NTB, kita akan membahas mereka per pulau, dari utara ke selatan, dari barat ke timur. Dan satu lagi, untuk episode ini, kita tidak akan membahas suku bangsa yang mendiami NTT di bagian sosial budaya. NTT memiliki banyak suku bangsa yang mendiami banyak pulau di provinsi ini, sehingga akan lebih mudah kita bahas jika kita bahas di bagian divisi administratif. Makanan yang mereka makan juga akan kita bahas di bagian ini, karena makanan khas NTT juga sangat beraneka ragam, per suku.

Kita tahu bahwa tiga pulau utama di NTT adalah Flores, Sumba, dan Timor bagian barat. Namun untuk semakin mempermudah pembahasan, kita akan memasukkan Pulau Lembata dan Alor dan mengelompokkan mereka bersama Pulau Flores. Pulau Rote dan Pulau Sabu akan kita kelompokkan dengan Timor Barat.

Pulau Flores:
- Kabupaten Alor
- Kabupaten Ende
- Kabupaten Flores Timur
- Kabupaten Lembata
- Kabupaten Manggarai
- Kabupaten Manggarai Barat
- Kabupaten Manggarai Timur
- Kabupaten Nagekeo
- Kabupaten Ngada
- Kabupaten Sikka

Pulau Sumba:
- Kabupaten Sumba Barat
- Kabupaten Sumba Barat Daya
- Kabupaten Sumba Tengah
- Kabupaten Sumba Timur

Pulau Timor (bagian barat):
- Kabupaten Belu
- Kabupaten Kupang
- Kabupaten Malaka
- Kabupaten Rote Ndao
- Kabupaten Sabu Raijua
- Kabupaten Timor Tengah Selatan
- Kabupaten Timor Tengah Utara
- Kota Kupang

** PULAU FLORES **

Pulau Flores merupakan pulau paling utara di NTT. Pulau ini memiliki kenangan yang membuat saya sedikit emosional. Mengapa? Karena saya memiliki seorang paman yang telah meninggal dunia pada 27 Januari 2021 lalu karena COVID. Beliau berasal dari Flores.

Saya memang tidak pernah mengunjungi Flores, namun memiliki seorang paman dari Flores membuat saya ingin mengunjungi pulau ini dan mengunjungi akar keluarga beliau. Dan melalui postingan ini kita akan membuktikan bahwa potensi wisata Flores lebih dari sekedar Labuan Bajo dan Pulau Komodo. Seperti yang disebutkan, kita akan memasukkan Kabupaten Alor dan Kabupaten Lembata ke kelompok Pulau Flores, karena mereka juga terletak paling utara di NTT, di atas Pulau Sumba dan Pulau Timor.

Namun sebelum itu...

Tahukah Anda, mengapa orang Flores kerap memiliki nama-nama seperti orang Spanyol atau Portugis? Contohnya: De Fretes, Da Silva, Da Cunha, Fernandez, Hernandez, Da Lopez, dll. Itu karena kita pernah dijajah oleh bangsa Portugis. Ketika bangsa Portugis datang ke Indonesia, misionaris Portugis datang ke NTT untuk menyebarkan ajaran Katolik yang mereka anut. Sebagian besar penduduk Flores kini mengadopsi marga seperti orang Spanyol atau Portugis.

Mendiang paman saya, Uncle Wilhelmus "Willy" Riberu, adalah contohnya. Marga beliau, Riberu, diambil dari marga Ribeiro yang berasal dari Portugis. Dari abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-18, nama-nama orang Flores pada umumnya identik dengan nama-nama orang Portugis seperti Joao, Antonio, Bernardo, Simao, Claudio, Jose, Pedro, Domingos, Francisco, Eduardo, Justino, Alberto, dll. Nama-nama tersebut kemudian diindonesiakan menjadi Yohanes, Antonius, Bernardus, Simeon, Klaudius, Yosef, Petrus, Dominikus, Fransiskus, Eduardus, Yustinus, Albertus, dll.

Kalau begitu, ayo kita mulai perjalanan kita di NTT bagian utara dengan meneroka Kabupaten Alor.

1. Kabupaten Alor (Kalabahi):
- Kecamatan Abad Selatan
- Kecamatan Alor Barat Daya
- Kecamatan Alor Barat Laut
- Kecamatan Alor Selatan
- Kecamatan Alor Tengah Utara
- Kecamatan Alor Timur
- Kecamatan Alor Timur Laut
- Kecamatan Kabola
- Kecamatan Lembur
- Kecamatan Mataru
- Kecamatan Pantar
- Kecamatan Pantar Barat
- Kecamatan Pantar Barat Laut
- Kecamatan Pantar Tengah
- Kecamatan Pantar Timur
- Kecamatan Pulau Pura
- Kecamatan Pureman
- Kecamatan Teluk Mutiara

Di Alor, kita dapat menikmati pantai-pantai pasir putih bersih yang masih asri dan bebas polusi. Salah satunya adalah Pantai Batu Putih di Desa Alila Timur, Kecamatan Kabola. Jaraknya 30 km dari Kota Kalabahi, ibukota Kabupaten Alor, dan dapat ditempuh selama 30 menit dengan kendaraan pribadi. Banyak yang bisa kita lakukan di Pantai Batu Putih, seperti berenang dan snorkeling.

Pantai Batu Putih di Desa Alila Timur, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor. (sumber: Indozone Travel)
Pantai Batu Putih di Desa Alila Timur, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor. (sumber: Indozone Travel)
Pulau Alor didiami oleh suku Alor, salah satu dari banyak suku yang mendiami NTT. Mereka dibagi lagi menjadi beberapa sub-suku, seperti sub-suku Abui, Alor, Belagar, Deing, Kabola, Kawel, Kelong, Kemang, Kui, dan Lemma. Bahasa yang mereka tuturkan, bahasa Alor, memiliki tiga dialek, yaitu dialek Nlauta, Tubbe, dan Lamma.

Seperti kebanyakan suku lain di Indonesia, suku Alor memiliki sistem kekerabatan yang telah terbentuk sejak lama sekali:
- Hieta, keanggotaanya dihitung melalui prinsip patrilineal;
- Fengfala, semua keturunan dari saudara ayah atau ibu yang lebih tua;
- Nengfala, sepupu silang dari pihak ibu.

Suku Alor mendiami Pulau Alor. (sumber: Indonesia Kaya)
Suku Alor mendiami Pulau Alor. (sumber: Indonesia Kaya)

Salah satu makanan tradisional kegemaran masyarakat Alor adalah jagung titi atau patei silaita. Selain di Alor, jagung titi juga disantap di Pulau Solor, Adonara, dan Lembata. Makanan ini dinamakan demikian karena cara memasaknya yaitu dititi di atas batu. Jagung yang dipakai untuk membuat jagung titi bukanlah jagung yang umum dijumpai di pasaran, yang berbiji kuning, namun jagung pulut putih yang bertekstur lengket seperti ketan yang merupakan varian lokal yang tersebar di NTT. Jagung titi umumnya disantap sebagai kudapan.

Jagung titi, penganan jagung khas Alor yang lezat. (sumber: Indonesia Kaya)
Jagung titi, penganan jagung khas Alor yang lezat. (sumber: Indonesia Kaya)

Salah satu pesohor terkenal dari Alor adalah Andmesh Kamaleng, juara Rising Star Indonesia musim kedua. Anda mungkin mengenal Andmesh lewat karya-karyanya seperti lagu "Jangan rubah takdirku", "Cinta luar biasa", "Hanya rindu", "Senyumlah", "Kumau dia", "Bisa tanpamu", dan "Tiba-tiba". Seperti beberapa penyanyi lainnya yang berasal dari Indonesia bagian timur, Ame, begitulah dia biasa disapa, memiliki suara yang merdu.

Andmesh Kamaleng, juara Rising Star Indonesia musim kedua yang berasal dari Alor. (sumber: IDN Times)
Andmesh Kamaleng, juara Rising Star Indonesia musim kedua yang berasal dari Alor. (sumber: IDN Times)

2. Kabupaten Ende (Ende):
- Kecamatan Detukeli
- Kecamatan Detusoko
- Kecamatan Ende
- Kecamatan Ende Selatan
- Kecamatan Ende Tengah
- Kecamatan Ende Timur
- Kecamatan Ende Utara
- Kecamatan Kelimutu
- Kecamatan Kota Baru
- Kecamatan Lepembusu Kelisoke
- Kecamatan Lio Timur
- Kecamatan Maukaro
- Kecamatan Maurole
- Kecamatan Nanga Panda
- Kecamatan Ndona
- Kecamatan Ndona Timur
- Kecamatan Ndori
- Kecamatan Pulau Ende
- Kecamatan Wewaria
- Kecamatan Wolowaru
- Kecamatan Wolojita

Ende dikenal karena salah satu objek wisata alam paling tersohor di Nusa Tenggara Timur. Inilah Gunung Kelimutu, yang memiliki danau dengan tiga warna berbeda: merah, biru, dan putih. Menurut kepercayaan warga setempat, danau berwarna biru atau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal; danau berwarna merah atau Tiwu Ata Polo merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa yang telah meninggal yang mana selama hidup selalu melakukan kejahatan; dan danau berwarna putih atau Tiwu Ata Mbupu merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.

Danau tiga warna di Gunung Kelimutu, Ende. (sumber: Taman Nasional Kelimutu)
Danau tiga warna di Gunung Kelimutu, Ende. (sumber: Taman Nasional Kelimutu)

Penduduk asli Ende adalah suku Ende atau suku Lio. Mereka dikenal sangat memegang teguh keyakinan dan kepercayaan mereka terhadap wujud tertinggi yang disebut Du'a Ngga'e (Tuhan), Nitupa'i (roh halus yang paling ditakuti dan harus dihormati), dan Atamata atau Babo Mamo (leluhur yang wajib dihormati). Mereka saat ini memeluk agama-agama Abrahamik seperti Katolik dan Islam, namun ada juga yang masih mempraktikkan kepercayaan tradisional.

Suku Ende atau suku Lio adalah penduduk asli Ende. (sumber: ATHA NUA)
Suku Ende atau suku Lio adalah penduduk asli Ende. (sumber: ATHA NUA)
Ende juga merupakan tempat terjadinya peristiwa bersejarah terkait Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno atau Bung Karno. Bung Karno pernah diasingkan di Ende oleh pemerintah kolonial Belanda dari 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938. Pengasingan ini dilakukan karena Bung Karno adalah sosok yang terang-terangan memperjuangkan kemerdekaan beberapa daerah jajahan Belanda. Pada 18 Oktober 1938, beliau dipindahkan ke Bengkulu karena mengalami malaria selama masa pengasingan di Ende. Bung Karno ketika diasingkan di Ende ditemani oleh istrinya, Inggit Garnasih.

Kini, rumah pengasingan Bung Karno di Ende menjadi tempat wisata sejarah.

Rumah pengasingan Bung Karno di Ende. (sumber: Harian Jogja)
Rumah pengasingan Bung Karno di Ende. (sumber: Harian Jogja)

Canho Pasirua adalah pianis muda asal Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang pernah tampil di Gala Dinner G20. Pada tahun 2016, Canho berhasil meraih lima medali emas di World Champion Performing Arts (WCAP). Usianya kini 20 tahun.

Canho Pasirua, pianis muda berprestasi asal Ende, NTT. (sumber: Jaya Suprana School of Performing Arts)
Canho Pasirua, pianis muda berprestasi asal Ende, NTT. (sumber: Jaya Suprana School of Performing Arts)
3. Kabupaten Flores Timur (Larantuka):
- Kecamatan Adonara
- Kecamatan Adonara Barat
- Kecamatan Adonara Tengah
- Kecamatan Adonara Timur
- Kecamatan Demon Pagong
- Kecamatan Ile Boleng
- Kecamatan Ile Bura
- Kecamatan Ile Mandiri
- Kecamatan Kelubagolit
- Kecamatan Larantuka
- Kecamatan Lewolema
- Kecamatan Solor Barat
- Kecamatan Solor Selatan
- Kecamatan Solor Timur
- Kecamatan Tanjung Bunga
- Kecamatan Titihena
- Kecamatan Witihama
- Kecamatan Wotan Ulu Mado
- Kecamatan Wulanggitang

Gunung Lewotobi yang baru saja kemarin meletus, terletak secara administratif di Flores Timur. Tingginya 1.703 mdpl dan tergolong gunung berapi tipe strato. Sebenarnya Gunung Lewotobi memiliki dua puncak kembar, namun yang baru saja kemarin meletus adalah puncak Gunung Lewotobi Laki-laki.

Gunung Lewotobi di Flores Timur yang baru saja kemarin meletus. (sumber: ANTARA News)
Gunung Lewotobi di Flores Timur yang baru saja kemarin meletus. (sumber: ANTARA News)

Salah satu suku asli yang mendiami Flores Timur adalah suku Lamaholot. Mayoritas di antara mereka menganut agama Katolik. Namun, ada juga yang Islam, salah satunya adalah kelompok orang Lamakera yang dikenal sebagai pemburu paus biru tradisional yang ulung.

Suku Lamaholot mendiami Flores Timur. (sumber: Indonesia Kaya)
Suku Lamaholot mendiami Flores Timur. (sumber: Indonesia Kaya)

Sebagai penganut agama Katolik, setiap tahun orang Flores merayakan Semana Santa. Semana Santa atau Pekan Suci adalah tradisi perayaan keagamaan umat Kristen yang mengenang peristiwa-peristiwa yang menyebabkan penyaliban dan kebangkitan Yesus Kristus. Perayaan ini dilakukan selama minggu terakhir kehidupan Yesus, yaitu sebelum Paskah.

Perayaan Semana Santa di Larantuka, Flores Timur, digelar sejak 1662. Perayaan ini dilakukan selama tujuh hari berturut-turut. Dalam puncak prosesi, dilakukan perarakan patung Yesus Kristus yang disebut Tuan Ana, patung Maria yang disebut Tuan Ma, dan Tuan Menino (bayi Yesus). Pada hari ini orang mengenakan pakaian terbaik mereka untuk beribadah di katedral.

Tradisi Semana Santa di Larantuka, Flores Timur. (sumber: Kemenag RI)
Tradisi Semana Santa di Larantuka, Flores Timur. (sumber: Kemenag RI)

4. Kabupaten Lembata (Lewoleba):
- Kecamatan Atadei
- Kecamatan Buyasuri
- Kecamatan Ile Ape
- Kecamatan Ile Ape Timur
- Kecamatan Lebatukan
- Kecamatan Nagawutung
- Kecamatan Nubatukan
- Kecamatan Omesuri
- Kecamatan Wulandoni

Di Lembata, kita dapat menyaksikan fenomena alam, yaitu Dapur Alam Watuwawer. Di sini, kita dapat menemukan sumber daya alam gas di Karun Watuwawer. Masyarakat setempat dapat memanfaatkan uap panas bumi yang menyembul dari dalam tanah untuk memasak secara alami, salah satunya yaitu kacang tanah rebus.

Memanfaatkan gas alam dan panas bumi di Dapur Alam Watuwawer, Lembata. (sumber: Tripadvisor)
Memanfaatkan gas alam dan panas bumi di Dapur Alam Watuwawer, Lembata. (sumber: Tripadvisor)
Lembata juga merupakan rumah bagi salah satu objek wisata rohani di NTT, yaitu Bukit Doa Lembata, yang menghadap laut di depan Gunung Boleng, Pulau Adonara. Di sinilah para peziarah datang untuk berdoa. Di puncaknya terdapat patung Bunda Maria yang memberikan tatapan penuh kasihnya terhadap masyarakat Lembata.

Bukit Doa Lembata, salah satu objek wisata ternama di NTT. (sumber: Pemkab Lembata)
Bukit Doa Lembata, salah satu objek wisata ternama di NTT. (sumber: Pemkab Lembata)

Suku Lamalera yang hidup di Lembata jamak dikenal sebagai pemburu paus tradisional. Mereka merupakan keturunan para pelaut yang tiba dari Sulawesi bagian selatan sekitar 500 tahun yang lalu. Tradisi berburu paus ini menjadi bukti ketangguhan nelayan tradisional Lamalera di Lembata.

Pemburu paus suku Lamalera. (sumber: INFONews)
Pemburu paus suku Lamalera. (sumber: INFONews)
5. Kabupaten Manggarai (Ruteng):
- Kecamatan Cibal
- Kecamatan Cibal Barat
- Kecamatan Langke Rembong
- Kecamatan Lelak
- Kecamatan Rahong Utara
- Kecamatan Reok
- Kecamatan Reok Barat
- Kecamatan Ruteng
- Kecamatan Satar Mese
- Kecamatan Satar Mese Barat
- Kecamatan Satar Mese Utara
- Kecamatan Wae Rii

Manggarai merupakan salah satu region budaya NTT yang ada di Pulau Flores. Sebelum kita mengintip potensi wisata yang dimiliki Manggarai, terlebih dahulu kita harus berkenalan dengan suku asli yang mendiami region ini, yaitu suku Manggarai. Dengan jumlah 725.000 jiwa, suku ini mendiami Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur di bagian barat Pulau Flores.

Suku Manggarai memiliki olahraga bela diri tradisional yang disebut caci. Permainan ini adalah pertarungan saling pukul dan tangkis menggunakan pecut dan tameng yang dimainkan oleh dua orang pemuda di sebuah lapangan luas. Tentunya permainan caci ini tidak untuk digunakan sembarangan kecuali untuk membela diri.

Suku Manggarai. (sumber: Indonesia Kaya)
Suku Manggarai. (sumber: Indonesia Kaya)

Kebanyakan di antara orang Manggarai masih hidup di desa. Sebagian besar desa suku Manggarai telah dikembangkan sebagai desa wisata untuk mereka yang hobi berwisata budaya. Salah satunya adalah Desa Ruteng Pu'u. Rumah-rumah di sini atapnya berbentuk kerucut dan mengelilingi semacam pelataran batu yang berfungsi sebagai tempat upacara.

Desa Wisata Ruteng Pu'u di Manggarai. (sumber: Tripadvisor)
Desa Wisata Ruteng Pu'u di Manggarai. (sumber: Tripadvisor)

6. Kabupaten Manggarai Barat (Labuan Bajo):
- Kecamatan Boleng
- Kecamatan Komodo
- Kecamatan Kuwus
- Kecamatan Kuwus Barat
- Kecamatan Lembor
- Kecamatan Lembor Selatan
- Kecamatan Macang Pacar
- Kecamatan Mbeliling
- Kecamatan Ndoso
- Kecamatan Pacar
- Kecamatan Sano Nggoang
- Kecamatan Welak

Anda mungkin familiar dengan Labuan Bajo? Nah, Labuan Bajo adalah ibukota Kabupaten Manggarai Barat. Kawasan ini sudah lama dikembangkan sebagai salah satu potensi wisata Indonesia, dan merupakan destinasi wisata superprioritas di Indonesia. Pantainya indah, dikelilingi oleh gunung yang ditumbuhi rumput yang membentuk lanskap sabana.

Di Labuan Bajo, terdapat pantai dengan pasir berwarna pink. Seperti Pantai Pink di Lombok, NTB, pasir pink di Labuan Bajo terbentuk atas campuran pasir putih dengan serpihan koral berwarna pink. Warna pink pada pasir terpancar lebih jelas ketika disinari sang mentari. Seperti lautan lightstick SNSD atau Twice.

Pantai Pink di Labuan Bajo, Manggarai Barat. (sumber: Atourin)
Pantai Pink di Labuan Bajo, Manggarai Barat. (sumber: Atourin)

Taman Nasional Komodo, tempat dilestarikannya komodo, satwa nasional kita, secara administratif terletak di Manggarai Barat. Kawasan taman nasional ini mencakup Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Pulau Rinca. Di sinilah komodo dilestarikan agar tidak punah dan masih bisa dinikmati oleh anak cucu kita di masa yang akan datang. Selain komodo, di Taman Nasional Komodo juga dapat dijumpai pelbagai spesies babi liar, kerbau, dan burung.

Pulau Rinca termasuk salah satu wilayah cakupan Taman Nasional Komodo di Manggarai Barat. (sumber: Atourin)
Pulau Rinca termasuk salah satu wilayah cakupan Taman Nasional Komodo di Manggarai Barat. (sumber: Atourin)

7. Kabupaten Manggarai Timur (Borong):
- Kecamatan Borong
- Kecamatan Congkar
- Kecamatan Elar
- Kecamatan Elar Selatan
- Kecamatan Kota Komba
- Kecamatan Kota Komba Utara
- Kecamatan Lamba Leda
- Kecamatan Lamba Leda Selatan
- Kecamatan Lamba Leda Timur
- Kecamatan Lamba Leda Utara
- Kecamatan Rana Mese
- Kecamatan Sambi Rampas

Di Manggarai Timur, terdapat Danau Rana Mese, yang terletak di Desa Golo Loni, Kecamatan Rana Mese. Diapit Gunung Mandosawu, danau vulkanik ini dikelilingi lanskap yang indah, tempat pelbagai macam flora dan fauna menemani sejuknya alam di kawasan Danau Rana Mese.

Danau Rana Mese, danau vulkanik indah di Manggarai Timur. (sumber: ANTARA News Kupang, Nusa Tenggara Timur)
Danau Rana Mese, danau vulkanik indah di Manggarai Timur. (sumber: ANTARA News Kupang, Nusa Tenggara Timur)

Masyarakat Manggarai yang mendiami ketiga kabupaten yang kita bahas memakan tapa kolo sebagai makanan pokok. Tapa kolo adalah makanan tradisional yang dibuat dari beras dan dibakar. Kata "tapa" berarti bakar, sedangkan "kolo" berarti nasi bambu. Nasi ini dimakan bersama beraneka macam lauk-pauk untuk gizi seimbang, seperti nasi yang umumnya dimakan di Jawa. Mirip dengan lemang di Sumatera.

Tapa kolo, makanan nasi bambu khas Manggarai. (sumber: Indonesia Kaya)
Tapa kolo, makanan nasi bambu khas Manggarai. (sumber: Indonesia Kaya)

8. Kabupaten Nagekeo (Mbay):
- Kecamatan Aesesa
- Kecamatan Aesesa Selatan
- Kecamatan Boawae
- Kecamatan Keo Tengah
- Kecamatan Mauponggo
- Kecamatan Nangaroro
- Kecamatan Wolowae

Kabupaten Nagekeo merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Ngada, berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2007, pada Selasa, 22 Mei 2007 oleh Pj. Mendagri Widodo A.S. dan Drs. Elias Djo yang ditunjuk sebagai penjabat bupati.

Berjarak 5 km dari Kota Danga, Nagekeo, Pantai Kota Jogo terletak di Desa Anakoli, Kecamatan Wolowae. Yang membuat pantai ini indah adalah adanya tebing batu karst yang menjulang tinggi. Dengan gradasi warna putih kecokelatan, tebing ini tampak indah dan menjadi lokasi berfoto favorit para wisatawan.

Tebing karst menjulang tinggi di Pantai Kota Jogo, Nagekeo. (sumber: Kumparan)
Tebing karst menjulang tinggi di Pantai Kota Jogo, Nagekeo. (sumber: Kumparan)

Di kaki Gunung Ebulobo, terdapat Kampung Adat Pajoreja, sebuah desa wisata. Kampung ini menjadi tempat peristirahatan ideal bagi mereka yang ingin mendaki Gunung Ebulobo. Walaupun penduduk desa ini 100% beragama Katolik, ada sebuah petilasan air wudu alami yang sudah berdiri selama ratusan tahun peninggalan agama Islam. Tempat wudu tersebut tetap dilestarikan oleh masyarakat setempat sebagai tempat sejarah agama Islam dan juga bentuk toleransi antarumat beragama.

Kampung Adat Pajoreja, kampung Katolik dengan petilasan air wudu peninggalan sejarah Islam di kaki Gunung Ebulobo, Nagekeo. (sumber: Tripadvisor)
Kampung Adat Pajoreja, kampung Katolik dengan petilasan air wudu peninggalan sejarah Islam di kaki Gunung Ebulobo, Nagekeo. (sumber: Tripadvisor)

9. Kabupaten Ngada (Bajawa):
- Kecamatan Aimere
- Kecamatan Bajawa
- Kecamatan Bajawa Utara
- Kecamatan Golewa
- Kecamatan Golewa Barat
- Kecamatan Golewa Selatan
- Kecamatan Inerie
- Kecamatan Jerebuu
- Kecamatan Riung
- Kecamatan Riung Barat
- Kecamatan Soa
- Kecamatan Wolomeze

Mungkin Anda familiar dengan restoran Kopi Bajawa Flores? Bajawa merupakan ibukota Kabupaten Ngada di Pulau Flores, dan Flores merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia. Kopi bajawa tumbuh di dataran tinggi antara 1.000-1.550 mdpl, di tanah vulkanik yang kaya akan mineral. Setelah bijinya dibakar dan diolah menjadi bubuk yang dicampurkan dengan air hangat untuk diminum, rasanya pahit, namun rasa pahit tersebut dapat dikurangi jika ditambah sedikit susu dan gula. Namun, saya sarankan bagi Anda yang bekerja di malam hari, jangan minum kopi dengan gula atau susu.

Petani kopi di Ngada, Flores. (sumber: ANTARA News Kupang, Nusa Tenggara Timur)
Petani kopi di Ngada, Flores. (sumber: ANTARA News Kupang, Nusa Tenggara Timur)
Salah satu kampung adat di Ngada adalah Kampung Bena, sebuah perkampungan megalitikum yang terletak di puncak bukit dengan pemandangan Gunung Inerie yang menjulang megah. Penduduk Kampung Bena meyakini adanya Yeta, dewa yang bersinggasana di gunung ini yang melindungi kampung mereka.

Kampung Adat Bena, Ngada. (sumber: TripAdvisor)
Kampung Adat Bena, Ngada. (sumber: TripAdvisor)

Suku Ngada adalah penduduk asli Kabupaten Ngada. Seperti suku Minang di Sumatera Barat, struktur sosial suku Ngada didasarkan pada keluarga matrilineal, yaitu sistem kekerabatan keluarga berdasarkan garis keturunan ibu. Mereka berbahasa Ngada, yang masih merupakan bagian dari rumpun bahasa Bima-Sumba.

Suku Ngada adalah penduduk asli Kabupaten Ngada. (sumber: Indonesia Kaya)
Suku Ngada adalah penduduk asli Kabupaten Ngada. (sumber: Indonesia Kaya)

10. Kabupaten Sikka (Maumere):
- Kecamatan Alok
- Kecamatan Alok Barat
- Kecamatan Alok Timur
- Kecamatan Bola
- Kecamatan Doreng
- Kecamatan Hewokloang
- Kecamatan Kangae
- Kecamatan Kewapante
- Kecamatan Koting
- Kecamatan Lela
- Kecamatan Magepanda
- Kecamatan Mapitara
- Kecamatan Mego
- Kecamatan Nelle
- Kecamatan Nita
- Kecamatan Paga
- Kecamatan Palue
- Kecamatan Talibura
- Kecamatan Tanawawo
- Kecamatan Waiblama
- Kecamatan Waigete

For convenience reasons, kita akan menyebut Sikka dengan sebutan Maumere saja, karena lebih banyak orang yang menyebutnya Maumere daripada Sikka.

Jika Anda familiar dengan nama Maumere, itu adalah nama ibukota Kabupaten Sikka. Istilah Maumere biasanya digunakan untuk menyebut orang Flores secara umum, terlepas dari apakah mereka tinggal di Larantuka, Ngada, Ende, atau Manggarai. Dalam sejarah, Maumere pernah diterjang tsunami pada tahun 1992 yang menewaskan lebih dari 900 orang. Selain itu Maumere juga menjadi kota terkecil yang pernah dikunjungi Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.

Tentunya sebagai satu-satunya provinsi di Indonesia di mana Katolik adalah agama mayoritas, Maumere memiliki banyak gereja dan katedral untuk orang-orang di sana beribadah, dan salah satunya adalah Gereja Tua Sikka, paduan nuansa arsitektur Eropa dan kearifan lokal Flores. Gereja peninggalan Portugis ini sudah berusia lebih dari 100 tahun, dan pernah direnovasi di bagian atapnya dua kali, tahun 1931 dan 1952.

Gereja Tua Sikka di Maumere. (sumber: KaryaKarsa)
Gereja Tua Sikka di Maumere. (sumber: KaryaKarsa)
Namun, sebagai bagian dari provinsi berbentuk kepulauan, Maumere memiliki potensi wisata bahari yang mumpuni. Teluk Maumere merupakan salah satu tempat wisata menyelam paling favorit di NTT. Di sini kita bisa menyelam, bahkan snorkeling, sambil melihat terumbu karang yang masih terjaga kelestariannya, aman dari pemutihan karang.

Asyiknya menyelam di Teluk Maumere. (sumber: Mongabay)
Asyiknya menyelam di Teluk Maumere. (sumber: Mongabay)

Jika tahun ini X Factor Indonesia musim keempat dijuarai oleh orang Pekanbaru, Riau, maka medali perak jatuh kepada seorang putra Maumere. Adalah Kris Tomahu, seorang musisi dan penjaga vila asal Maumere yang bekerja di Bali dan memiliki range vokal yang gila. Beliau berhasil menyabet medali perak X Factor Indonesia, dengan lagu original, "Terlalu diam", dan membuat Maumere bangga akan pencapaian beliau.

Kris Tomahu, putra Maumere peraih medali perak X Factor Indonesia musim keempat. (sumber: MerahPutih)
Kris Tomahu, putra Maumere peraih medali perak X Factor Indonesia musim keempat. (sumber: MerahPutih)
Ngomong-ngomong soal Kris Tomahu, Insya Allah, beliau akan menjadi salah satu tokoh di cerbung saya tahun depan, yaitu "A Musical Revolution 3: Field Trip Fiasco", kelanjutan petualangan Weeekly, girl group asal IST Entertainment yang merangkap profesi sebagai superheroine. Di cerbung ini, beliau memerankan dirinya sendiri, Profesor Kris Tomahu, seorang dosen astronomi di Institut Teknologi Baruna dan direktur Observatorium Baruna, tempat Rony Parulian melaksanakan kerja praktik. Beliau di cerbung ini menikah dengan seorang wanita Sunda dan memiliki dua anak perempuan cantik, Nana dan Natty. Nana bersahabat dengan semua anggota Weeekly, sementara Natty menjadi saingan Rony.

Toleransi beragama dijunjung tinggi di keluarga Profesor Tomahu; beliau beragama Katolik sedangkan istrinya, Bu Imas, beragama Islam.

Suatu hari, observatorium tempat Profesor Tomahu bekerja terancam tutup karena saingannya, Tigor Sihombing, berencana membangun sebuah hotel bertaraf internasional di sebelah observatorium. Jika hotel itu dibangun, Observatorium Baruna lumpuh, karena tidak mungkin melakukan pengamatan bintang di tempat yang terang, sehingga Profesor Tomahu terancam kehilangan pekerjaannya. Ditambah lagi, Tigor dibantu oleh empat karakter serial Tekken, yaitu Bryan, Marduk, Dragunov, dan Miguel, yang nantinya dipekerjakan untuk menculik para anggota Weeekly dan mengambil sabun Biore mereka, yang diharapkan menjadi sumber listrik untuk hotel idaman Tigor. Zat yang terkandung dalam sabun Biore yang dipakai anggota Weeekly diyakini mengandung energi yang berasal dari asteroid yang menimpa mereka di "A Musical Revolution" pertama, yang memberi mereka kekuatan super mereka.

Seperti pemerannya di real life, Profesor Tomahu juga berasal dari Maumere. Cuaca Maumere yang cerah hampir sepanjang tahun membuatnya menjadi lokasi yang sempurna untuk mengamati bintang di langit malam hari sebelum tidur, karena aman dari polusi cahaya. Satu daerah di NTT juga menjadi lokasi sebuah observatorium nasional, tetapi itu pembahasan nanti...

** PULAU SUMBA **

Perhatian! Itu bukan Pulau Sumbawa. Pulau Sumba adalah salah satu pulau di NTT yang terkenal akan potensi wisatanya. Pulau ini dihuni oleh suku Sumba. Secara rasial, suku Sumba adalah campuran ras Melanesia-Papua dan ras Austronesia-Melayu yang cukup mampu mempertahankan kebudayaan aslinya di tengah-tengah arus pengaruh asing yang telah singgah di NTT sejak dahulu kala. Mereka berbahasa Sumba.

Suku Sumba. (sumber: Indonesia Kaya)
Suku Sumba. (sumber: Indonesia Kaya)

Suku Sumba terkenal dengan permainan pasola, yaitu melempar lembing dari atas kuda yang sedang dipacu kencang oleh dua kelompok yang berlawanan. Pasola bukan saja sebentuk keramaian, tetapi juga salah satu bentuk pengabdian dan aklamasi ketaatan kepada leluhur suku Sumba. Pasola dapat dijadikan tonggak kemajuan pariwisata Sumba, karena atraksi budaya ini sudah diketahui banyak wisatawan mancanegara.

Permainan pasola di Sumba. (sumber: IDN Times)
Permainan pasola di Sumba. (sumber: IDN Times)

11. Kabupaten Sumba Barat (Waikabubak):
- Kecamatan Kota Waikabubak
- Kecamatan Laboya Barat
- Kecamatan Lamboya
- Kecamatan Loli
- Kecamatan Tana Righu
- Kecamatan Wanokaka

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru adalah salah satu taman nasional yang terletak di Pulau Sumba. Taman nasional ini mencakup Kabupaten Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Sumba Timur. Wisatawan yang datang ke sini, datang untuk menikmati keindahan alam dan budaya Sumba, seperti air terjun, pantai, atau menonton permainan pasola.

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru di Sumba Barat. (sumber: Trip Sumba)
Taman Nasional Manupeu Tanah Daru di Sumba Barat. (sumber: Trip Sumba)
Masyarakat Sumba masih memegang teguh nilai budaya mereka. Beberapa di antara mereka masih tinggal di rumah beratap tinggi, yang disebut rumah Sao Ata Mosa Lakitana. Desa tempat tinggal mereka sudah dikembangkan menjadi desa wisata untuk wisatawan yang suka wisata budaya. Salah satunya adalah Kampung Prai Ijing.

Kampung Prai Ijing di Sumba Barat. (sumber: Jadesta)
Kampung Prai Ijing di Sumba Barat. (sumber: Jadesta)

12. Kabupaten Sumba Barat Daya (Tambolaka):
- Kecamatan Kodi
- Kecamatan Kodi Balaghar
- Kecamatan Kodi Bangedo
- Kecamatan Kodi Utara
- Kecamatan Kota Tambolaka
- Kecamatan Loura
- Kecamatan Wewewa Barat
- Kecamatan Wewewa Selatan
- Kecamatan Wewewa Tengah
- Kecamatan Wewewa Timur
- Kecamatan Wewewa Utara

Tidak mengejutkan bahwa Pulau Sumba memiliki potensi wisata pantai yang indah. Salah satunya adalah Pantai Mbawana atau Pantai Batu Bolong di Kecamatan Kodi Balaghar. Sayangnya batu cincin yang menjadi daya tarik pantai ini sudah runtuh karena badai.

Pantai Mbawana di Kecamatan Kodi Balaghar, Sumba Barat Daya. (sumber: Atourin)
Pantai Mbawana di Kecamatan Kodi Balaghar, Sumba Barat Daya. (sumber: Atourin)
13. Kabupaten Sumba Tengah (Waibakul):
- Kecamatan Katikutana
- Kecamatan Katikutana Selatan
- Kecamatan Mamboro
- Kecamatan Umbu Ratu Nggay
- Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat
- Kecamatan Umbu Ratu Nggay Tengah

Sumba Tengah memiliki pantai yang sangat indah, yaitu Pantai Maloba. Waktu tempuhnya sekitar 1,5 jam dari jantung kota Waikabubak, ibukota Kabupaten Sumba Barat, dan hanya satu jam dari Waibakul, ibukota Sumba Tengah. Mungkin tidak banyak yang mengenal pantai ini, dan bahkan masih kalah pamor dari Pantai Kuta di Bali dan Pantai Parangtritis di Yogyakarta. Namun, dengan pasir putih halus dan pemandangan yang menghadap Samudera Hindia, Pantai Maloba yang merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru ini tidak kalah bagus.

Pantai Maloba di Sumba Tengah. (sumber: Harijulyanto)
Pantai Maloba di Sumba Tengah. (sumber: Harijulyanto)

14. Kabupaten Sumba Timur (Waingapu):
- Kecamatan Haharu
- Kecamatan Kahaungu Eti
- Kecamatan Kambata Mapambuhang
- Kecamatan Kambera
- Kecamatan Kanatang
- Kecamatan Karera
- Kecamatan Katala Hamu Lingu
- Kecamatan Kota Waingapu
- Kecamatan Lewa
- Kecamatan Lewa Tidahu
- Kecamatan Mahu
- Kecamatan Matawai La Pawu
- Kecamatan Ngadu Ngala
- Kecamatan Nggaha Ori Angu
- Kecamatan Paberiwai
- Kecamatan Pahunga Lodu
- Kecamatan Pandawai
- Kecamatan Pinu Pahar
- Kecamatan Rindi
- Kecamatan Tabundung
- Kecamatan Umalulu
- Kecamatan Wulla Waijelu

Dari jantung kota Waingapu, kita dapat menjumpai Taman Nasional Laiwangi Wanggameti, sebuah daerah perlindungan flora dan fauna di mana berbagai macam tumbuhan dan hewan zona peralihan dapat dijumpai, seperti pohon jambu hutan, pulai, beringin, kayumanis, honggi, suren, dan beberapa jenis burung.

Taman Nasional Laiwangi Wanggameti di Sumba Timur. (sumber: Atourin)
Taman Nasional Laiwangi Wanggameti di Sumba Timur. (sumber: Atourin)

Seperti daerah lainnya di Sumba, Sumba Timur juga memiliki pantai pasir putih yang masih asri dan bebas polusi. Salah satunya adalah Pantai Puru Kambera.

Pantai Puru Kambera dengan pasir putih lembut yang menjadi daya tarik wisatawan yang melancong ke Sumba. (sumber: detik.com)
Pantai Puru Kambera dengan pasir putih lembut yang menjadi daya tarik wisatawan yang melancong ke Sumba. (sumber: detik.com)

Masyarakat Sumba gemar menyantap catemak jagung, makanan khas Sumba yang terbuat dari jagung, kacang-kacangan, dan sayuran. Makanan ini memiliki rasa gurih dan asin, serta tampilan seperti bubur dengan sedikit kuah kecoklatan. Catemak jagung biasanya disantap sebagai makanan penutup atau menu berbuka puasa. Walaupun beras telah tersedia sebagai bahan makanan pokok di Pulau Sumba, masyarakat Sumba tetap gemar menyantap catemak jagung. Makanan pokok kita memang tidak hanya nasi.

Catemak jagung, santapan pengganti nasi khas Sumba yang sangat lezat dan kaya karbohidrat. (sumber: Indonesia Kaya)
Catemak jagung, santapan pengganti nasi khas Sumba yang sangat lezat dan kaya karbohidrat. (sumber: Indonesia Kaya)
** PULAU TIMOR **

Ini dia bagian dari NTT yang paling menarik untuk dibicarakan. Pulau Timor adalah sebuah pulau di bagian selatan Nusantara, yang terbagi antara negara merdeka Timor Leste dan kawasan Timor Barat, bagian dari NTT. Namun di postingan ini kita hanya akan membahas Timor Barat saja, yang mencakup Kabupaten Belu, Kupang, Malaka, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, dan Kota Kupang. Kita juga akan membahas Rote Ndao dan Sabu Raijua di sub-pembahasan ini.

15. Kabupaten Belu (Atambua):
- Kecamatan Atambua Barat
- Kecamatan Atambua Selatan
- Kecamatan Kakuluk Mesak
- Kecamatan Kota Atambua
- Kecamatan Lamaknen
- Kecamatan Lamaknen Selatan
- Kecamatan Lasiolat
- Kecamatan Nanaet Duabesi
- Kecamatan Raihat
- Kecamatan Raimanuk
- Kecamatan Tasifeto Barat
- Kecamatan Tasifeto Timur

Di Atambua, terdapat sebuah pantai indah yang bernama Teluk Gurita, yang terletak di Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak. Pesona teluk ini tidak hanya pada lautnya saja, namun juga pada bukit-bukit hijau yang mengelilinginya. Di Teluk Gurita terdapat Patung Bunda Maria Pelindung Segala Bangsa, yang menjadi tempat berdoa bagi umat Katolik di sini.

Patung Bunda Maria Pelindung Segala Bangsa di Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu. (sumber: Atourin)
Patung Bunda Maria Pelindung Segala Bangsa di Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu. (sumber: Atourin)

Atambua dihuni sebagian besar oleh suku Atambua.

Suku Atambua. (sumber: Indonesia Kaya)
Suku Atambua. (sumber: Indonesia Kaya)

Atambua merupakan latar tempat film garapan Om Ari Sihasale, yaitu "Tanah Air Beta" pada tahun 2010. Ceritanya tentang dua kakak beradik, Merry (Griffit Patricia) dan Mauro (Marcel Raymond), yang hidup terpisah antara Indonesia dan Timor Leste setelah Timor Leste memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 1999. Merry tinggal di Atambua dengan ibunya, sedangkan Mauro tinggal di Timor Leste dengan pamannya.

Atambua merupakan salah satu wilayah di NTT yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

Monumen Perbatasan Indonesia-Timor Leste di Atambua. (sumber: News - Republika)
Monumen Perbatasan Indonesia-Timor Leste di Atambua. (sumber: News - Republika)

16. Kabupaten Kupang (Oelamasi):
- Kecamatan Amabi Oefeto
- Kecamatan Amabi Oefeto Timur
- Kecamatan Amarasi
- Kecamatan Amarasi Barat
- Kecamatan Amarasi Selatan
- Kecamatan Amarasi Timur
- Kecamatan Amfoang Barat Daya
- Kecamatan Amfoang Barat Laut
- Kecamatan Amfoang Selatan
- Kecamatan Amfoang Tengah
- Kecamatan Amfoang Timur
- Kecamatan Amfoang Utara
- Kecamatan Fatuleu
- Kecamatan Fatuleu Barat
- Kecamatan Fatuleu Tengah
- Kecamatan Kupang Barat
- Kecamatan Kupang Tengah
- Kecamatan Kupang Timur
- Kecamatan Nekamese
- Kecamatan Semau
- Kecamatan Semau Selatan
- Kecamatan Sulamu
- Kecamatan Taebenu
- Kecamatan Takari

Sejatinya, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang adalah dua tempat yang berbeda. Kabupaten Kupang lebih luas dan banyak potensi wisata alamnya. Salah satunya yang paling indah adalah Gunung Fatuleu. Letaknya di Desa Nunsaen, Kecamatan Fatuleu Tengah, Kabupaten Kupang. Gunung ini terbentuk dari bongkahan batu hitam yang menawarkan pesona eksotis dari puncaknya.

Gunung Fatuleu di Kabupaten Kupang. (sumber: Atourin)
Gunung Fatuleu di Kabupaten Kupang. (sumber: Atourin)

Ada pula Pantai Oesina di Kecamatan Kupang Barat. Pasir pantai di sini sangat halus dan menyuguhkan panorama sunset atau mentari terbenam yang indah.

Pantai Oesina di Kabupaten Kupang. (sumber: Atourin)
Pantai Oesina di Kabupaten Kupang. (sumber: Atourin)

17. Kabupaten Malaka (Betun):
- Kecamatan Botin Leobele
- Kecamatan Io Kufeu
- Kecamatan Kobalima
- Kecamatan Kobalima Timur
- Kecamatan Laenmanen
- Kecamatan Malaka Barat
- Kecamatan Malaka Tengah
- Kecamatan Malaka Timur
- Kecamatan Rinhat
- Kecamatan Sasitamean
- Kecamatan Weliman
- Kecamatan Wewiku

Kabupaten Malaka merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Belu yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 Desember 2012 di gedung DPR RI tentang Rancangan UU Daerah Otonomi Baru (DOB). Wilayahnya berbatasan langsung dengan Timor Leste. Ibukotanya adalah Betun.

Salah satu tempat wisata terindah di Malaka (jangan tertukar dengan Melaka) adalah Pantai Cemara Abudenok, sebuah surga tersembunyi yang sebagaimana namanya dikelilingi pohon cemara yang rindang. Indah sekali.

Pantai Cemara Abudenok, surga tersembunyi di Kabupaten Malaka. (sumber: Tripadvisor)
Pantai Cemara Abudenok, surga tersembunyi di Kabupaten Malaka. (sumber: Tripadvisor)
18. Kabupaten Rote Ndao (Baa):
- Kecamatan Landu Leko
- Kecamatan Loaholu
- Kecamatan Lobalain
- Kecamatan Ndao Nuse
- Kecamatan Pantai Baru
- Kecamatan Rote Barat
- Kecamatan Rote Barat Daya
- Kecamatan Rote Barat Laut
- Kecamatan Rote Selatan
- Kecamatan Rote Tengah
- Kecamatan Rote Timur

Rote adalah pulau paling selatan di Indonesia, bahkan di benua Asia secara keseluruhan. Beribukota di Baa, Rote Ndao dihuni oleh suku Rote. Sebagian di antara orang Rote mendiami Pulau Timor dan pulau-pulau di sekitar Rote, seperti Ndao, Nuse, Pamana, Doo, Heliana, Landu, Manuk, dan pulau-pulau kecil lainnya. Mereka berbahasa Rote. Sehari-hari, mata pencaharian mereka adalah berladang, beternak, menangkap ikan, menyadap nira, dan mengrajin daun lontar. Sistem kekerabatan suku Rote adalah kekerabatan keluarga inti atau keluarga luas, dan bersifat patrilineal (berdasarkan garis keturunan ayah) serta menjaga adat pernikahan eksogami klan.

Cantiknya perempuan suku Rote. (sumber: Indonesia Kaya)
Cantiknya perempuan suku Rote. (sumber: Indonesia Kaya)

Tokoh utama di film "Kulari ke Pantai", yang digarap bersama oleh Mira Lesmana dan Riri Riza, adalah Sam, seorang gadis kecil asal Pulau Rote yang menetap di sana karena pekerjaan orangtuanya yang pindah dari Jakarta ke Rote untuk menjadi wiraswasta dan menjaga warung di pantai demi hidup yang lebih bersahaja. Bagian terakhir film ini disyuting di Pantai Nemberala, salah satu surga peselancar dunia, yang ada di Rote.

Pantai Nemberala, surga peselancar dunia di Pulau Rote. (sumber: Atourin)
Pantai Nemberala, surga peselancar dunia di Pulau Rote. (sumber: Atourin)
Di Indonesia, terdapat empat titik 0 km, di Sabang, Merauke, Miangas, dan Rote. Sebagai titik paling selatan di Indonesia, Titik Nol Kilometer Selatan Indonesia di Rote memiliki keunikannya sendiri, dan telah ditetapkan sebagai cagar alam.

Titik Nol Kilometer Selatan Indonesia di Rote. (sumber: Indozone Travel)
Titik Nol Kilometer Selatan Indonesia di Rote. (sumber: Indozone Travel)

19. Kabupaten Sabu Raijua (Menia):
- Kecamatan Hawu Mehara
- Kecamatan Raijua
- Kecamatan Sabu Barat
- Kecamatan Sabu Liae
- Kecamatan Sabu Tengah
- Kecamatan Sabu Timur

Sesuai namanya, Kabupaten Sabu Raijua terdiri atas dua pulau utama, yaitu Sabu dan Raijua. Kabupaten ini relatif baru, karena dimekarkan dari Kabupaten Kupang berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2008 tanggal 26 November 2008, di mana dia dinobatkan sebagai kabupaten ke-21 di NTT, diresmikan oleh Mendagri H. Mardiyanto.

Suku Sabu adalah suku asli Pulau Sabu.

Suku Sabu. (sumber: Indonesia Kaya)
Suku Sabu. (sumber: Indonesia Kaya)

Meskipun kecil, bukan berarti Sabu Raijua tidak punya potensi wisata yang menarik wisatawan yang datang ke sini. Salah satunya adalah perbukitan Kelabba Maja, yang oleh masyarakat sekitar dianggap sebagai tempat pemujaan terhadap Dewa Maja, di mana ritual tradisional dilakukan setiap tahun. Pemandangannya mirip dengan Painted Desert di Arizona, Amerika Serikat.

Bukit Kelabba Maja. (sumber: CNN Indonesia)
Bukit Kelabba Maja. (sumber: CNN Indonesia)

Formasi batu lainnya yang tak kalah menarik di Sabu Raijua adalah Bukit Salju. Jangan salah; Indonesia adalah negara dwimusim, dan kita mengalami hanya dua musim setiap tahunnya, kemarau dan hujan. Bukit Salju dinamakan demikian karena tampak seperti puncak gunung yang ditutupi salju saat musim dingin.

Bukit Salju di Sabu Raijua. (sumber: Venita Amahorseya)
Bukit Salju di Sabu Raijua. (sumber: Venita Amahorseya)

20. Kabupaten Timor Tengah Selatan (Soe):
- Kecamatan Amanatun Selatan
- Kecamatan Amanatun Utara
- Kecamatan Amanuban Barat
- Kecamatan Amanuban Selatan
- Kecamatan Amanuban Tengah
- Kecamatan Amanuban Timur
- Kecamatan Batu Putih
- Kecamatan Boking
- Kecamatan Fatukopa
- Kecamatan Fatumnasi
- Kecamatan Fautmolo
- Kecamatan Ki'e
- Kecamatan Kokbaun
- Kecamatan Kolbano
- Kecamatan Kot'olin
- Kecamatan Kota Soe
- Kecamatan Kualin
- Kecamatan Kuanfatu
- Kecamatan Kuatnana
- Kecamatan Mollo Barat
- Kecamatan Mollo Selatan
- Kecamatan Mollo Tengah
- Kecamatan Mollo Utara
- Kecamatan Noebana
- Kecamatan Noebeba
- Kecamatan Nunbena
- Kecamatan Nunkolo
- Kecamatan Oenino
- Kecamatan Polen
- Kecamatan Santian
- Kecamatan Tobu
- Kecamatan Toianas

Kembali ke dataran Timor Barat, wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) secara historis merupakan hasil dari penggabungan tiga kerajaan, yaitu Kerajaan Amanatun, Amanuban, dan Molo. Ibukotanya adalah Soe.

Daerah Fatumnasi di Timor Tengah Selatan telah dimanfaatkan sebagai desa wisata. Desa ini memiliki gunung tertinggi di Pulau Timor dan bahkan di NTT, yaitu Gunung Mutis. Fatumnasi dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda dua maupun empat sekitar 2 jam dari Soe, ibukota Timor Tengah Selatan.

Fatumnasi, kawasan wanawisata alam yang indah di Timor Tengah Selatan. (sumber: Jadesta)
Fatumnasi, kawasan wanawisata alam yang indah di Timor Tengah Selatan. (sumber: Jadesta)

21. Kabupaten Timor Tengah Utara (Kefamenanu):
- Kecamatan Biboki Anleu
- Kecamatan Biboki Feotleu
- Kecamatan Biboki Moenleu
- Kecamatan Biboki Selatan
- Kecamatan Biboki Tan Pah
- Kecamatan Biboki Utara
- Kecamatan Biboki Nilulat
- Kecamatan Bikomi Selatan
- Kecamatan Bikomi Tengah
- Kecamatan Bikomi Utara
- Kecamatan Insana
- Kecamatan Insana Barat
- Kecamatan Insana Fafinesu
- Kecamatan Insana Tengah
- Kecamatan Insana Utara
- Kecamatan Kota Kefamenanu
- Kecamatan Miomaffo Barat
- Kecamatan Miomaffo Tengah
- Kecamatan Miomaffo Timur
- Kecamatan Musi
- Kecamatan Mutis
- Kecamatan Naibenu
- Kecamatan Noemuti
- Kecamatan Noemuti Timur

Pantai Tanjung Bastian di Timor Tengah Utara merupakan salah satu objek wisata bahari terindah di NTT. Selain menjadi objek wisata bahari di mana pengunjung dapat mandi di laut atau snorkeling, Pantai Tanjung Bastian juga menjadi tempat pacuan kuda yang diselenggarakan sebanyak tiga kali setiap tahun.

Pantai Tanjung Bastian di Timor Tengah Utara. (sumber: Republika)
Pantai Tanjung Bastian di Timor Tengah Utara. (sumber: Republika)
Tentunya sebagai bagian dari sebuah provinsi di mana umat Katolik menjadi mayoritas, Timor Tengah Utara memiliki tempat untuk mengakomodasi kegiatan rohani masyarakatnya. Adalah Gereja Katolik Santo Antonius Padua Sasi, yang terletak 7 km sebelum memasuki jantung kota Kefamenanu, ibukota Kabupaten Timor Tengah Utara, dari arah Kupang. Gereja ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat tinggi. Pssst, pembangunan gereja ini dibantu oleh dana dari pesepakbola Italia, Del Piero. Dindingnya dari batu bata merah terbaik dari Pulau Timor.

Gereja Katolik Santo Antonius Padua Sasi di Kefamenanu, Timor Tengah Utara. (sumber: MyTrip)
Gereja Katolik Santo Antonius Padua Sasi di Kefamenanu, Timor Tengah Utara. (sumber: MyTrip)

22. Kota Kupang:
- Kecamatan Alak
- Kecamatan Kelapa Lima
- Kecamatan Kota Raja
- Kecamatan Kota Lama
- Kecamatan Maulafa

Dan kita sampai di ibukota NTT, Kota Kupang, yang terletak di Pulau Timor.

Di Taman Nostalgia Kupang, terpajang sebuah gong perdamaian berdiameter 100 cm dengan berat 120 kilogram. Monumen Gong Perdamaian Nusantara (GPN), itulah namanya, diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 8 Februari 2011, sebagai simbol perdamaian dan persatuan antarumat beragama, sesuai sila ketiga Pancasila, yaitu persatuan Indonesia.

Monumen Gong Perdamaian di Taman Nostalgia, Kota Kupang. (sumber: Indonesia Kaya)
Monumen Gong Perdamaian di Taman Nostalgia, Kota Kupang. (sumber: Indonesia Kaya)
Setiap provinsi di Indonesia memiliki museum negeri yang didedikasikan untuk sejarah panjang provinsi tersebut. Jawa Barat punya Museum Sri Baduga di Bandung, Jawa Tengah punya Museum Ronggowarsito di Semarang, Jawa Timur punya Museum Mpu Tantular di Sidoarjo, dan NTT punya Museum Daerah Nusa Tenggara Timur di Kota Kupang. Ketika pertama kali dibuka pada tahun 1977, koleksi awal museum ini meliputi kerangka ikan paus, kerangka manusia purba Homo floresiensis, dan beberapa jenis kain tenun khas NTT. Namun sekarang, koleksi yang dipamerkan beraneka ragam, ada 7.453 benda koleksi bersejarah, seperti 4.954 benda etnografika, 843 benda koleksi numismatika atau heraldika, 755 benda keramikologika, 244 benda koleksi etnografika, dll. Semuanya terpajang dengan baik di Museum Daerah Nusa Tenggara Timur.

Museum Daerah Nusa Tenggara Timur. (sumber: TripTrus)
Museum Daerah Nusa Tenggara Timur. (sumber: TripTrus)

Kupang juga merupakan rumah bagi salah satu perguruan tinggi ternama Indonesia, yaitu Universitas Nusa Cendana (Undana). Di sinilah orang-orang dari NTT menempuh pendidikan tinggi setelah lulus dari sekolah. Kampus Undana mengambil namanya dari flora identitas NTT, yaitu cendana.

Kampus Universitas Nusa Cendana, Kupang. (sumber: Quipper Campus)
Kampus Universitas Nusa Cendana, Kupang. (sumber: Quipper Campus)

Makanan khas Pulau Timor adalah se'i sapi, sejenis hidangan daging asap yang berasal dari Kota Kupang. Cara memasaknya yaitu daging sapi disayat dalam ukuran kecil memanjang, lalu diasapi dengan bara api hingga matang. Saat ini, se'i sapi banyak dijajakan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Bahkan, content creator Edho Zell punya usaha se'i sapi kekinian, yaitu Nyapii. Se'i sapi enak dimakan bersama nasi dan lauk lainnya untuk menu bergizi seimbang.

Se'i sapi khas Timor. (sumber: Indonesia Kaya)
Se'i sapi khas Timor. (sumber: Indonesia Kaya)

Dan itulah, 22 divisi administratif yang membentuk Nusa Tenggara Timur.

3. NTT dari Segi Sosial Budaya
Untuk pembahasan ini, kita tidak perlu berkenalan lagi dengan suku-suku yang mendiami NTT, karena sudah kita bahas di pembahasan divisi administratif. NTT terdiri dari banyak suku bangsa, namun jika ada satu hal yang menyatukan mereka, yaitu agama Katolik.

Di sebuah negara mayoritas Muslim di mana toleransi beragama dijunjung tinggi, umat Katolik di NTT hidup berdampingan dengan kaum Muslim, Hindu, Buddha, dan bahkan Protestan. Tetapi, bagaimana NTT menjadi satu-satunya provinsi Indonesia dengan mayoritas penganut agama Katolik? Ada pelbagai faktor:
- Pengaruh kolonial. Kedatangan para misionaris Portugis pada abad ke-16 memainkan peran penting dalam penyebaran agama Katolik di wilayah tersebut. Portugis mendirikan misi dan mengkristenkan banyak penduduk setempat, terutama di Pulau Flores, Sumba, dan Timor.
- Kegiatan misionaris. Setelah Portugis, berbagai organisasi misionaris Katolik, seperti Serikat Yesus (Jesuit) dan Gereja Reformasi Belanda, terus menyebarkan agama Kristen di daerah tersebut. Upaya mereka difokuskan pada pendidikan, perawatan kesehatan, dan pengembangan masyarakat, yang membantu membangun kehadiran Katolik yang kuat.
- Integrasi budaya. Agama Katolik sering kali dipadukan dengan adat dan tradisi setempat. Sinkretisme ini membuat agama tersebut lebih menarik bagi penduduk setempat, karena agama tersebut menyatu dengan praktik budaya yang ada daripada menggantikannya sepenuhnya.
- Struktur sosial. Gereja Katolik sering menyediakan layanan sosial, pendidikan, dan dukungan masyarakat, yang memperkuat pengaruh dan penerimaan Gereja di antara masyarakat. Gereja menjadi lembaga sentral di banyak masyarakat.
- Faktor politik. Setelah Indonesia merdeka, lanskap politik memengaruhi afiliasi keagamaan. Di beberapa daerah, menjadi penganut Katolik dapat dikaitkan dengan identitas politik tertentu, terutama selama masa konflik dan perubahan sosial.
- Migrasi dan demografi. Pola migrasi juga berperan. Komunitas Katolik di NTT sering kali memelihara ikatan yang kuat melalui jaringan keluarga, yang menumbuhkan rasa identitas dan keberlanjutan dalam iman.

Kita sudah membahas tradisi Semana Santa yang dilakukan teman-teman kita di Larantuka, Flores Timur, dan seperti orang-orang Kristen lainnya, teman-teman kita di NTT juga merayakan hari besar Kristiani lainnya, seperti Paskah dan Natal. Dan setiap hari Minggu, mereka mengenakan pakaian terbaik mereka untuk beribadah di katedral. Katedral adalah tempat ibadah umat Katolik.

Gereja Katedral Kupang. Nusa Tenggara Timur adalah satu-satunya provinsi di Indonesia di mana Katolik adalah agama mayoritas. (sumber: ANTARA News)
Gereja Katedral Kupang. Nusa Tenggara Timur adalah satu-satunya provinsi di Indonesia di mana Katolik adalah agama mayoritas. (sumber: ANTARA News)

Setiap provinsi punya rumah adat dan senjata tradisional. Ini adalah kata-kata yang selalu saya katakan setiap kali menulis sebuah episode serial Kenali Indonesiamu. Untuk rumah adat NTT, kita akan melihat rumah Sao Ata Mosa Lakitana atau Musalaki. Rumah Sao Ata Mosa Lakitana berbentuk bulat telur dan tidak memiliki tiang. Di dalam rumah adat ini terdapat suatu tempat suci untuk arwah nenek moyang yang pada saat-saat tertentu selalu diberi sesaji.

Mudah sekali membedakan suku bangsa seseorang di NTT, hanya dengan melihat bentuk atap pada rumah Sao Ata Mosa Lakitana:
- atap seperti rumah Joglo di Jawa = suku Sumba
- atap kerucut = suku Timor
- atap perahu terbalik = suku Rote

Rumah Sao Ata Mosa Lakitana, rumah adat NTT. (sumber: Satya Winnie)
Rumah Sao Ata Mosa Lakitana, rumah adat NTT. (sumber: Satya Winnie)

Adapun senjata tradisional NTT ada tiga, yaitu sundu, parang, dan tombak. Namun kita akan membahas sundu saja. Sundu atau surik adalah senjata tradisional Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berjenis keris. Senjata ini memiliki bilah yang melengkung di bagian perutnya dan tidak berkelok-kelok seperti keris pada umumnya. Sundu terbuat dari logam yang dibubuhi ukiran dengan motif khas NTT.

Sundu, salah satu senjata tradisional NTT. (sumber: DailySports)
Sundu, salah satu senjata tradisional NTT. (sumber: DailySports)

Musik dan tari memainkan peran penting dalam budaya NTT yang berwarna-warni. Biasanya, lagu-lagu tradisional seperti "Potong bebek angsa" dan "Anak kambing saya" diiringi oleh alat musik sasando, alat musik tradisional petik asal Pulau Rote yang terbuat dari daun lontar yang melengkung dan berbentuk setengah lingkaran. Bagian utama sasando berupa tabung bambu panjang, di bagian tengahnya terdapat penyangga yang disebut senda, dan di bawahnya terdapat bambu untuk mengatur kencang dawai.

Berikut adalah video seorang pemain sasando, Natalino Mella, sedang meng-cover lagu "Janji suci" milik Yovie and Nuno dengan alat musik andalannya.


Dan berikut adalah lagu-lagu daerah NTT yang menjadi hits klasik...





Salah satu tari tradisional NTT adalah tari cerana, sebuah tari penyambutan yang dibawakan di Pulau Timor, Rote, dan Sabu.


4. #TEKANAN (Teman Makan Anda): Suri Ikun dan Dua Burung
Kita memang sengaja tidak membahas makanan khas NTT karena sudah kita bahas di bagian divisi administratif yang membentuk NTT, tetapi kita masih akan memaparkan salah satu dongeng khas NTT untuk didengarkan sambil melahap sepiring jagung bose, nasi jagung khas Timor. Judulnya Suri Ikun dan Dua Burung.

"Suri Ikun, Suri Ikun... mengapa engkau takut akan hantu?"

Suri Ikun dikisahkan sebagai seorang pemuda yang lugu dan baik hati. Dia besar dengan 13 abang dan kakak perempuan serta kedua orangtuanya yang bekerja bercocok tanam di kebun mereka yang luas di Pulau Timor. Berbeda dengan Suri Ikun, keenam saudara lelakinya cenderung pemalas dan penakut, namun Suri Ikun adalah seorang insan yang jujur dan pemberani.

Suatu hari, kebun keluarga Suri Ikun diserang oleh seekor babi hutan yang merusak banyak tanaman, sehingga membuat mereka gagal panen. Ayah Suri Ikun sangat khawatir tentang bagaimana beliau akan memenuhi kebutuhan keluarganya. Tiba-tiba, Suri Ikun yang menguping mendekati kedua orangtuanya dan mengusulkan dia dan keenam abangnya bergiliran menjaga kebun dari serangan babi hutan. Hal ini membuat keenam abang Suri Ikun geram, karena mereka sangat takut akan babi hutan, dan hanya Suri Ikun sendiri yang pemberani.

Akhirnya Suri Ikun dan keenam abangnya bergiliran menjaga kebun dari serangan babi hutan. Akan tetapi, karena keenam abang Suri Ikun sangat takut akan babi hutan, mereka mengatur siasat licik agar hanya Suri Ikun yang menjaga kebun. Setiap berhasil membunuh babi hutan dengan panahnya, Suri Ikun membawa babi hutan itu ke rumah untuk dimasak. Namun, abang-abangnya membagi daging babi hutan tersebut dengan licik, sehingga Suri Ikun hanya disisakan kepala babi hutan tanpa daging. Namun, Suri Ikun ikhlas, karena dia tidak suka makan babi hutan.

Semakin hari, Suri Ikun yang baik hati semakin menyita perhatian orangtua dan kakak-kakak perempuannya sehingga abang-abangnya mulai iri akan Suri Ikun. Suatu hari, keenam abangnya mengatur rencana jahat untuk mencelakakan Suri Ikun. Malam itu mereka berangkat ke tengah hutan. Begitu sampai di dalam hutan, Suri Ikun diam-diam ditinggalkan abang-abangnya sendirian. Dia menangis ketakutan dan mulai putus asa memanggil abang-abangnya, namun setiap kali dia memanggil mereka, yang menjawab panggilannya adalah hantu-hantu hutan.

Hantu-hantu tersebut berjumlah sangat banyak dan tak terkendali. Mereka memberi makan Suri Ikun yang berbadan kurus kecil agar cepat besar dan gemuk. Hingga suatu hari, datanglah dua ekor burung kecil ke pangkuan Suri Ikun yang sedih terperangkap dalam gua. Mereka terluka parah dan sekarat. Suri Ikun merawat dua burung tersebut hingga sembuh, dan ajaibnya, kedua burung ini tumbuh besar dan kuat. Untuk membalas budi Suri Ikun, mereka membebaskan dia dari hantu-hantu hutan.

Suri Ikun dibawa ke sebuah istana sebagai balas budi kebaikannya sekaligus hadiah bagi anak yang mulia hatinya. Istana itu berisi pengawal yang gagah lagi setia, permaisuri, para dayang, dan sejumlah rakyat yang baik. Tinggallah Suri Ikun dalam istana itu hingga akhir hayatnya.

5. Pahlawan Nasional dari NTT
Prof. dr. Wilhelmus Zakaria Yohannes adalah pahlawan nasional dari Nusa Tenggara Timur. Beliau adalah ahli radiologi pertama di Indonesia, guru besar radiologi, dan pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia serta Wakil Ketua Senat Universitas Indonesia. Sebagai politikus, Yohannes pernah menjadi Ketua Umum Partai Kristen Indonesia (Parkindo). Beliau lahir di Termanu, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Hindia Belanda pada 16 Juli 1895 dan meninggal pada 4 September 1952 di Den Haag, Belanda.

Sebagai dokter Indonesia pertama yang mempelajari ilmu radiologi di Belanda, beliau menjadi ahli rontgen pertama di Indonesia. Pengetahuan dan keahliannya dalam bidang ini sangat krusial dalam mendiagnosis berbagai penyakit dan memberikan perawatan yang lebih tepat. Radiologi adalah disiplin ilmu kedokteran yang memanfaatkan pencitraan medis untuk mendiagnosis penyakit dan memandu pengobatannya, biasanya menggunakan rontgen atau sinar X. Orang yang mempelajari radiologi disebut radiolog, dan mereka biasanya membantu melacak letak tumor otak atau kondisi paru-paru seseorang.

Selain berkontribusi di bidang kesehatan, Yohannes juga terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau mendirikan Badan Persiapan Persatuan Kristen (BPPK) bersama Sam Ratulangi, pahlawan asal Sulawesi Utara, pada masa pendudukan Jepang.

Atas jasa-jasanya yang luar biasa, Yohannes dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada tanggal 27 Maret 1968. Nama beliau juga diabadikan sebagai nama rumah sakit umum di Kupang dan nama kapal milik TNI Angkatan Laut, sebagai bentuk penghormatan atas dedikasinya.

KESIMPULAN:
Nusa Tenggara Timur atau NTT telah membuktikan kepada Indonesia dan dunia bahwa provinsi mereka bukan saja tentang Labuan Bajo dan Sumba. Satu-satunya provinsi di mana umat Katolik adalah mayoritas, mereka melestarikan komodo yang menjadi satwa nasional kita, mengembangkan potensi wisata budaya dari suku bangsa mereka yang beraneka ragam, dan mereka hidup memanfaatkan apa yang mereka punya.

Anggota asal NTT yang akan membantu Jiyoon dan Isa dalam membantu menyelamatkan Observatorium Baruna sebagai bagian dari divisi Indonesia skuad perlindungan Bluebell City milik Walikota Joost Klein di "A Musical Revolution 3: Field Trip Fiasco" adalah Felicia Aditya. Dia adalah gadis berusia 19 tahun asal Larantuka, Flores Timur, yang merupakan sepupu jauh Profesor Kris Tomahu. Senjata andalannya adalah sundu, senjata tradisional NTT.

Dengan demikian, perjalanan kita di Bali dan Nusa Tenggara dalam seri Kenali Indonesiamu telah selesai. Stay tuned! Musim berikutnya, musim 4, kita akan meneroka Pulau Kalimantan.

Episode 20: Kalimantan Barat
Episode 21: Kalimantan Tengah
Episode 22: Kalimantan Selatan
Episode 23: Kalimantan Timur
Episode 24: Kalimantan Utara

Episode berikutnya berarti akan membahas Kalimantan Barat.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun