Ende dikenal karena salah satu objek wisata alam paling tersohor di Nusa Tenggara Timur. Inilah Gunung Kelimutu, yang memiliki danau dengan tiga warna berbeda: merah, biru, dan putih. Menurut kepercayaan warga setempat, danau berwarna biru atau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal; danau berwarna merah atau Tiwu Ata Polo merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa yang telah meninggal yang mana selama hidup selalu melakukan kejahatan; dan danau berwarna putih atau Tiwu Ata Mbupu merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.
Penduduk asli Ende adalah suku Ende atau suku Lio. Mereka dikenal sangat memegang teguh keyakinan dan kepercayaan mereka terhadap wujud tertinggi yang disebut Du'a Ngga'e (Tuhan), Nitupa'i (roh halus yang paling ditakuti dan harus dihormati), dan Atamata atau Babo Mamo (leluhur yang wajib dihormati). Mereka saat ini memeluk agama-agama Abrahamik seperti Katolik dan Islam, namun ada juga yang masih mempraktikkan kepercayaan tradisional.
Ende juga merupakan tempat terjadinya peristiwa bersejarah terkait Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno atau Bung Karno. Bung Karno pernah diasingkan di Ende oleh pemerintah kolonial Belanda dari 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938. Pengasingan ini dilakukan karena Bung Karno adalah sosok yang terang-terangan memperjuangkan kemerdekaan beberapa daerah jajahan Belanda. Pada 18 Oktober 1938, beliau dipindahkan ke Bengkulu karena mengalami malaria selama masa pengasingan di Ende. Bung Karno ketika diasingkan di Ende ditemani oleh istrinya, Inggit Garnasih.
Kini, rumah pengasingan Bung Karno di Ende menjadi tempat wisata sejarah.
Canho Pasirua adalah pianis muda asal Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang pernah tampil di Gala Dinner G20. Pada tahun 2016, Canho berhasil meraih lima medali emas di World Champion Performing Arts (WCAP). Usianya kini 20 tahun.
- Kecamatan Adonara
- Kecamatan Adonara Barat
- Kecamatan Adonara Tengah
- Kecamatan Adonara Timur
- Kecamatan Demon Pagong
- Kecamatan Ile Boleng
- Kecamatan Ile Bura
- Kecamatan Ile Mandiri
- Kecamatan Kelubagolit
- Kecamatan Larantuka
- Kecamatan Lewolema
- Kecamatan Solor Barat
- Kecamatan Solor Selatan
- Kecamatan Solor Timur
- Kecamatan Tanjung Bunga
- Kecamatan Titihena
- Kecamatan Witihama
- Kecamatan Wotan Ulu Mado
- Kecamatan Wulanggitang
Gunung Lewotobi yang baru saja kemarin meletus, terletak secara administratif di Flores Timur. Tingginya 1.703 mdpl dan tergolong gunung berapi tipe strato. Sebenarnya Gunung Lewotobi memiliki dua puncak kembar, namun yang baru saja kemarin meletus adalah puncak Gunung Lewotobi Laki-laki.
Salah satu suku asli yang mendiami Flores Timur adalah suku Lamaholot. Mayoritas di antara mereka menganut agama Katolik. Namun, ada juga yang Islam, salah satunya adalah kelompok orang Lamakera yang dikenal sebagai pemburu paus biru tradisional yang ulung.