Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Indonesiamu! Episode 19: Nusa Tenggara Timur, Provinsi yang Mencintai Komodo dan Potensi Wisata Budaya

9 November 2024   20:46 Diperbarui: 9 November 2024   21:09 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita sudah membahas tradisi Semana Santa yang dilakukan teman-teman kita di Larantuka, Flores Timur, dan seperti orang-orang Kristen lainnya, teman-teman kita di NTT juga merayakan hari besar Kristiani lainnya, seperti Paskah dan Natal. Dan setiap hari Minggu, mereka mengenakan pakaian terbaik mereka untuk beribadah di katedral. Katedral adalah tempat ibadah umat Katolik.

Gereja Katedral Kupang. Nusa Tenggara Timur adalah satu-satunya provinsi di Indonesia di mana Katolik adalah agama mayoritas. (sumber: ANTARA News)
Gereja Katedral Kupang. Nusa Tenggara Timur adalah satu-satunya provinsi di Indonesia di mana Katolik adalah agama mayoritas. (sumber: ANTARA News)

Setiap provinsi punya rumah adat dan senjata tradisional. Ini adalah kata-kata yang selalu saya katakan setiap kali menulis sebuah episode serial Kenali Indonesiamu. Untuk rumah adat NTT, kita akan melihat rumah Sao Ata Mosa Lakitana atau Musalaki. Rumah Sao Ata Mosa Lakitana berbentuk bulat telur dan tidak memiliki tiang. Di dalam rumah adat ini terdapat suatu tempat suci untuk arwah nenek moyang yang pada saat-saat tertentu selalu diberi sesaji.

Mudah sekali membedakan suku bangsa seseorang di NTT, hanya dengan melihat bentuk atap pada rumah Sao Ata Mosa Lakitana:
- atap seperti rumah Joglo di Jawa = suku Sumba
- atap kerucut = suku Timor
- atap perahu terbalik = suku Rote

Rumah Sao Ata Mosa Lakitana, rumah adat NTT. (sumber: Satya Winnie)
Rumah Sao Ata Mosa Lakitana, rumah adat NTT. (sumber: Satya Winnie)

Adapun senjata tradisional NTT ada tiga, yaitu sundu, parang, dan tombak. Namun kita akan membahas sundu saja. Sundu atau surik adalah senjata tradisional Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berjenis keris. Senjata ini memiliki bilah yang melengkung di bagian perutnya dan tidak berkelok-kelok seperti keris pada umumnya. Sundu terbuat dari logam yang dibubuhi ukiran dengan motif khas NTT.

Sundu, salah satu senjata tradisional NTT. (sumber: DailySports)
Sundu, salah satu senjata tradisional NTT. (sumber: DailySports)

Musik dan tari memainkan peran penting dalam budaya NTT yang berwarna-warni. Biasanya, lagu-lagu tradisional seperti "Potong bebek angsa" dan "Anak kambing saya" diiringi oleh alat musik sasando, alat musik tradisional petik asal Pulau Rote yang terbuat dari daun lontar yang melengkung dan berbentuk setengah lingkaran. Bagian utama sasando berupa tabung bambu panjang, di bagian tengahnya terdapat penyangga yang disebut senda, dan di bawahnya terdapat bambu untuk mengatur kencang dawai.

Berikut adalah video seorang pemain sasando, Natalino Mella, sedang meng-cover lagu "Janji suci" milik Yovie and Nuno dengan alat musik andalannya.


Dan berikut adalah lagu-lagu daerah NTT yang menjadi hits klasik...





Salah satu tari tradisional NTT adalah tari cerana, sebuah tari penyambutan yang dibawakan di Pulau Timor, Rote, dan Sabu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun