Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenali Indonesiamu! Episode 18: Potensi yang Perlu Digali Dalam dari Nusa Tenggara Barat (Tidak Hanya Lombok)

26 Oktober 2024   00:46 Diperbarui: 9 November 2024   21:10 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situs Uma Lengge Wawo di Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Orang Bima memang terampil membuat rumah. (sumber: Your Trip)

Bismillahirrahmanirrahim.

Setelah di episode serial Kenali Indonesiamu sebelumnya kita meneroka Provinsi Bali dengan segala keindahan potensi wisata dan budayanya, kita akan melanjutkan perjalanan kita ke Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Sebelumnya, bagi mereka yang disebutkan nama Provinsi Nusa Tenggara Barat, pasti pikiran akan tertuju kepada Pulau Lombok, salah satu dari dua pulau utama yang membentuk provinsi ini. NTB memang terdiri atas dua pulau utama, yaitu Lombok dan Sumbawa. Namun sayangnya, bahkan teman-teman saya yang berasal dari NTB berkata bahwa Lombok adalah satu-satunya pulau di provinsi mereka yang mana potensi wisatanya tergali lebih dalam. Saya memiliki seorang teman kuliah yang berasal dari Sumbawa, namun dia juga bilang bahwa potensi wisata di pulau kampung halamannya belum digali dalam, paling hanya pantainya saja.

Namun benarkah potensi wisata NTB hanya di Lombok? Untuk membuktikan itu, kita akan meneroka Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kita mulai dengan prolog, yaitu data singkat provinsi ini.

Data singkat Provinsi Nusa Tenggara Barat:
Ibukota: Mataram
Luas: 20.124,48 km2
Populasi: 5.666.314 jiwa
Demografi:
- Agama: 96,89% Islam, 2,38% Hindu, 0,48% Kristen, 0,3% Buddha dan kepercayaan lainnya
- Suku bangsa: Sumbawa, Bima, Bali, Sasak
- Bahasa: Sumbawa, Bima, Bali, Sasak
Slogan pariwisata: The Land of Infinite Experiences (Negeri Pengalaman Tak Terbatas)
Lagu daerah: "Kadal nongak", "Orlen-orlen", "Helele u ala de teang", "Tutu koda", dll.
Rumah adat: Rumah Dalam Loka Samawa
Senjata tradisional: golok Sasak
Flora identitas: ajan kelicung
Fauna identitas: rusa timor
Puncak tertinggi: Gunung Rinjani (3.726 mdpl)
Sungai terpanjang: Sungai Jangkok (49 km)
Danau terbesar: Danau Satonda (335 hektare)
Makanan khas: ayam taliwang, plecing kangkung, sate ikan, ebatan
Cerita rakyat: Legenda Putri Mandalika, Dongeng si Burung Puyuh, dll.
Pahlawan nasional: TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid

Seperti biasa, hal pertama yang akan kita lakukan jika membahas suatu provinsi adalah membahasnya dari segi kenampakan alam dan ekonomi terlebih dahulu. Di sinilah kita mulai melihat potensi alam yang perlu digali lebih dalam dari NTB.

1. NTB dari Segi Geografi Fisik dan Ekonomi
Secara geografis, NTB terdiri atas dua pulau utama, yaitu Lombok dan Sumbawa. Di utara, mereka berbatasan dengan Laut Jawa dan Laut Flores. Di timur, mereka dipisahkan oleh Selat Sape dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Di selatan, mereka berbatasan dengan Samudera Hindia dan Pulau Sumba di NTT, dan di barat, mereka dipisahkan oleh Selat Lombok dengan Provinsi Bali.

Selong di Lombok Timur merupakan kota tertinggi di NTB, dengan tinggi 148 mdpl, sementara Raba di Bima merupakan kota terendah dengan tinggi 13 mdpl. Ibukota provinsi ini adalah Mataram, di Pulau Lombok.

NTB memiliki dua puncak tertinggi yang terletak di masing-masing kedua pulau utama: Gunung Rinjani di Lombok (3.726 mdpl) yang menjadi puncak tertinggi di NTB secara keseluruhan, dan Gunung Tambora di Sumbawa (2.851 mdpl).

Wilayah cakupan Gunung Rinjani ada di tiga kabupaten di Pulau Lombok: Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Utara. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani. Mendaki Gunung Rinjani merupakan salah satu kegiatan yang menjadi andalan para pendaki gunung di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Di puncaknya, kita dapat menemui Danau Segara Anak, yang dapat ditempuh dari dua jalur resmi pendakian, yaitu Senaru dan Sembalun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun