Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenali Indonesiamu! Episode 16: Selalu Ada Cerita Mengesankan tentang Jawa Timur

13 Oktober 2024   13:04 Diperbarui: 13 Oktober 2024   13:09 2416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillahirrahmanirrahim.

Di serial "Kenali Indonesiamu" episode kali ini, kita akan menutup perjalanan kita di Pulau Jawa dengan membahas provinsi paling timur di pulau ini, yaitu Jawa Timur (obviously). Mama saya tercinta, walaupun beliau lahir dan besar di Jakarta, memiliki family roots di Jawa Timur tepatnya Kota Madiun. Tetapi Madiun hanya secebis kecil dari Provinsi Jawa Timur. Setiap kabupaten dan kota di Jawa Timur memiliki cerita tersendiri yang membedakan mereka satu sama lain. Nanti kita akan lihat.

Selama 25 tahun hidup, satu-satunya provinsi di Pulau Jawa yang BELUM PERNAH sama sekali saya kunjungi adalah Jawa Timur, dan itu membuat saya sangat sedih, namun Insya Allah, postingan ini akan mengobati kesedihan saya yang belum pernah mengunjungi provinsi ini. Oh, God, I would love to go to Malang.

Obviously banyak sekali yang akan kita bahas tentang Jawa Timur di sini, jadi postingan ini tidak mungkin selesai dalam sehari, jadi mohon maklum, saya juga akan mengambil waktu istirahat di sela-sela pembahasan.

Data singkat Provinsi Jawa Timur:
Ibukota: Surabaya
Luas: 48.033 km2
Populasi: 41.644.099 jiwa (terbanyak penduduknya kedua di Indonesia)
Demografi:
- Agama: 97,17% Islam, 2,37% Kristen, 0,27% Hindu, 0,18% Buddha, 0,01% lainnya
- Suku bangsa: Jawa, Madura, Tengger, Osing
- Bahasa: Jawa, Madura
Slogan pariwisata: Forget the Rest, Come to the Best (Lupakan Sisanya, Datanglah ke yang Terbaik)
Lagu daerah: "Rek ayo rek", "Keraban sape", "Tanduk majeng", dll.
Rumah adat: rumah Joglo
Senjata tradisional: keris, clurit
Flora identitas: bunga sedap malam
Fauna identitas: ayam bekisar
Puncak tertinggi: Gunung Semeru (3.676 mdpl)
Sungai terpanjang: Sungai Bengawan Solo (600 km)
Makanan khas: rawon, rujak cingur, tahu telur, dll.
Cerita rakyat: Keong Mas, Cindelaras, Dongeng si Penjual Kucing, dll.
Pahlawan nasional: Untung Suropati, H.O.S. Tjokroaminoto, Dr. Soetomo, Letjen Haryono, dll.

Kita akan membahas ini lebih detail. Tetapi sebelumnya...

1. Jawa Timur dari Segi Geografi Fisik dan Ekonomi
Secara geografis, Jawa Timur berbatasan dengan beberapa wilayah di Indonesia, yaitu Laut Jawa di utara, Samudera Hindia di selatan, Provinsi Jawa Tengah di barat, dan dipisahkan dengan Bali oleh Selat Bali di timur. Ibukotanya adalah Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia.

Selat Madura memisahkan daratan Pulau Jawa dengan Pulau Madura, yang merupakan pulau terbesar di Jawa Timur. Sekitar 150 km sebelah utara Pulau Jawa, terdapat Pulau Bawean, yang mana secara administratif merupakan bagian dari Kabupaten Gresik. Selain itu, di sebelah timur Madura, terdapat gugusan pulau-pulau, yaitu Kepulauan Kangean, Kepulauan Masalembu, Pulau Nusa Barung, dan Pulau Sempu.

Secara fisiografis, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dikelompokkan ke dalam tiga zona, yaitu zona selatan (plato), zona tengah (gunung berapi), dan zona utara (lipatan). Dataran rendah dan dataran tinggi di bagian tengah mencakup wilayah Ngawi, Blitar, Malang, dan Bondowoso, serta memiliki tanah yang cukup subur. Di bagian utara, yang mencakup Bojonegoro, Tuban, Gresik, dan Madura, terdapat Pegunungan Kapur Utara dan Pegunungan Kendeng yang relatif tandus. Di Jawa Timur, Pegunungan Kapur Utara mencakup wilayah Tuban, Bojonegoro bagian utara, dan Lamongan bagian barat. Sedangkan Pegunungan Kendeng mencakup wilayah Bojonegoro, Madiun bagian utara, Nganjuk bagian utara, Lamongan bagian selatan, dan Mojokerto. Kedua pegunungan ini mereka bagi dengan Jawa Tengah.

Puncak tertinggi di Jawa Timur:

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun