Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Indonesiamu! Episode 15: Daerah Istimewa Yogyakarta, Kerajaan yang Istimewanya Benar-benar Tiada Tara

29 September 2024   15:51 Diperbarui: 8 Oktober 2024   19:35 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillahirrahmanirrahim.

Saya beruntung dibesarkan oleh seorang papa yang berasal dari Jogja. Bahkan setiap tahun kami sekeluarga pergi ke Jogja untuk sowan ke rumah keluarga di sana. Dan prolog episode serial "Kenali Indonesiamu" kali ini sangatlah appropriate, karena setelah sebelumnya kita meneroka Jawa Tengah, kita akan pergi ke Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebelumnya mengapa Yogyakarta disebut daerah istimewa? Karena sejak 1755, Yogyakarta, atau yang akrab disapa Jogja, sudah memiliki pemerintahan sendiri. Yogyakarta artinya Yogya yang kerta, Yogya yang makmur, sedangkan Ngayogyakarta Hadiningrat berarti Yogya yang makmur dan paling utama. Jogja dipimpin oleh seorang gubernur yang juga merupakan kepala daerah istimewa. Saat ini, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai Raja Yogyakarta dengan Sri Paku Alam sebagai wakilnya, Raja Pakualaman. Kedua jabatan ini bersifat turun-temurun dan tidak dipilih oleh pemilu. Jadi Jogja ini adalah kerajaan.

Data singkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta:
Ibukota: Yogyakarta
Luas: 3.185,80 km2
Populasi: 3.710.229 (terbanyak penduduknya ke-19 di Indonesia)
Demografi:
- Agama: 92,96% Islam, 6,85% Kristen, 0,09% Hindu, 0,08% Buddha, 0,02% lainnya
- Suku bangsa: Jawa
- Bahasa: Jawa
Slogan pariwisata: Jogja Istimewa
Lagu daerah: "Gambang suling", "Lir-ilir", "Sluku-sluku bathok", "Padhang bulan", dll.
Rumah adat: rumah Bangsal Kencono
Senjata tradisional: keris
Flora identitas: kepel
Fauna identitas: burung perkutut
Puncak tertinggi: Gunung Merapi (2.910 mdpl)
Sungai terpanjang: Sungai Progo (138 km)
Makanan khas: gudeg, ayam kalasan, dll.
Cerita rakyat: Roro Jonggrang
Pahlawan nasional: K.H. Ahmad Dahlan, Ki Hajar Dewantara, Dr. Wahidin Sudirohosodo, dll.

Saluran YouTube Expedia melakukan pekerjaan yang baik dalam memaparkan secara ringkas tentang tempat wisata di Jogja. Nanti akan kita bahas lebih detail.


Seperti biasa, kita akan memulai pembahasan kita dengan membahas Jogja dari segi geografis, alam, dan ekonomi.

Bagian 1: Jogja dari Segi Geografi Fisik
Secara geografis, Daerah Istimewa Yogyakarta terletak di bagian selatan Pulau Jawa, dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia. Dengan Jawa Tengah, mereka berbatasan dengan Kabupaten Purworejo di barat, Kabupaten Magelang di utara dan barat laut, Kabupaten Klaten di timur laut, dan Kabupaten Wonogiri di timur.

Begini. Dulu ketika SMA, saya sempat bermain Final Fantasy XV di PS4 milik teman, walaupun baru sekarang saya membuat analogi bahwa Eos, nama region di game tersebut, itu seperti Jogja. Eos terbagi menjadi empat negara:
- Lucis, yang mencakup seluruh massa daratan, yang memiliki sebuah artefak ajaib yang disebut Crystal, yang diberikan kepada dinasti Caelum yang berkuasa oleh dewa-dewa dunia di jaman dahulu dan diakses melalui Cincin Lucii yang diwariskan;
- Accordo, sebuah negara pulau di selatan yang terbentuk oleh persatuan kota yang berdagang bebas;
- Niflheim, sebuah kekaisaran yang sudah maju secara teknologi;
- dan Tenebrae, yang dikuasai oleh Oracle, seorang pendeta wanita yang dapat berkomunikasi dengan para dewa.

Jadi analoginya:
- Lucis = Bantul
- Accordo = Gunungkidul
- Niflheim = Sleman dan Kota Yogyakarta
- Tenebrae = Kulon Progo

Berdasarkan bentang alamnya, wilayah Jogja dapat dikelompokkan menjadi empat satuan fisiografis, yaitu:
- satuan fisiografis Gunung Merapi;
- satuan fisiografis Pegunungan Sewu;
- satuan fisiografis Pegunungan Kulon Progo;
- dan satuan fisiografis dataran rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun