Bismillahirrahmanirrahim.
Seharusnya hari ini kita melanjutkan serial "Kenali Indonesiamu" dengan pembahasan mengenai DKI Jakarta, yang mana akan membahas ringkasan dari serial "Kenali Jakartamu" yang sebelum ini saya tulis untuk ulang tahun Jakarta yang ke-497 kemarin. Tetapi baru-baru ini, ada berita gembira dari Eurovision Song Contest 2025.
Menyusul kemenangan Nemo dengan "The code" di Eurovision Song Contest 2024 di Malmo, Swedia, Swiss memperoleh hak untuk menjadi negara tuan rumah Eurovision Song Contest 2025. Nemo adalah artis non-biner pertama yang memenangkan Eurovision Song Contest. Non-biner artinya tidak secara eksklusif mengidentifikasi diri sebagai lelaki ataupun perempuan. Dan setelah proses penawaran yang cukup lama, hari ini, pada tanggal 30 Agustus 2024, pukul 4 sore WIB, kita telah mengetahui kota manakah yang akan menjadi kota tuan rumah kontes tahun depan. Dan kota tersebut adalah... Basel!
Dipilihnya Basel sebagai kota tuan rumah Eurovision 2025 tidak sia-sia. Selama hampir 70 tahun Eurovision Song Contest berlangsung, Swiss telah memenangkan kontes sebanyak tiga kali, namun belum pernah ada kota di sisi Swiss yang berbahasa Jerman yang pernah menjadi kota tuan rumah. Lugano, kota tuan rumah pertama Eurovision Song Contest pada tahun 1956, berada di sisi berbahasa Italia, sedangkan Lausanne, kota tuan rumah kontes tahun 1989, berada di sisi berbahasa Perancis.
Kontes akan diadakan pada tanggal 13, 15, dan 17 Mei di St. Jakobshalle. Arena ini terletak di Munchenstein, dekat Basel. Arena ini pertama kali dibuka pada 26 September 1976 dan sempat direnovasi dari tahun 2015 hingga 2018. Awalnya, St. Jakobshalle memiliki kapasitas untuk 9.000 orang dan kini arena besar ini muat untuk 12.400. Aturan Eurovision Song Contest mewajibkan venue untuk memuat minimal 10.000 orang, dan St. Jakobshalle memenuhi syarat. Arena ini biasanya dipakai untuk ajang olahraga dalam ruangan dan konser.
Setiap tahun sejak 1975, turnamen tenis pria tahunan Swiss Indoors diadakan di St. Jakobshalle, dan sejak 1989, kejuaraan Voli Putri Internasional juga diadakan di arena ini. Turnamen berkuda internasional, CSI Basel, juga diadakan di arena ini sejak tahun 2010.
Di antara turnamen olahraga lainnya yang pernah atau akan diadakan di St. Jakobshalle adalah:
- Kejuaraan Bola Tangan Pria Dunia 1986
- Turnamen bulu tangkis Swiss Terbuka 1991
- Kejuaraan Dunia IIHF 1998 (hoki es)
- Kejuaraan Bola Tangan Pria Eropa 2006
- Kejuaraan Dunia BWF 2019 (bulu tangkis)
- Kejuaraan Bola Tangan Wanita Eropa 2024
- Kejuaraan Bola Tangan Pria Eropa 2028
- Kejuaraan Curling Pria Dunia 2012 dan 2016
Itu saja tentang St. Jakobshalle, sekarang kita akan melihat sedikit sebanyak info tentang Basel. Kota terbesar ketiga di Swiss ini terletak di Swiss bagian barat laut, di tepi Sungai Rhine. Sekitar 177.000 orang bangga menyebut Basel rumah. Perlu diingat bahwa tidak ada kota di Swiss yang penduduknya mencapai 1 juta jiwa. Kota terbesar, Zurich, penduduknya hanya 400.000 orang lebih, kemudian disusul Jenewa dengan hanya sekitar 203.000 penduduk.
Penduduk Basel sehari-hari bertutur dalam bahasa Jerman Standar Swiss, dalam dialek regional Basel. Jarak tempuh Basel 98,1 km dari Biel/Bienne, kota kelahiran Nemo, jawara Eurovision Song Contest 2024.
Tahun lalu diumumkan bahwa "United by Music" akan menjadi slogan permanen untuk Eurovision Song Contest mulai tahun 2024. Apakah Basel akan meneruskan semangat "United by Music" tahun depan sebagai kota tuan rumah Eurovision Song Contest 2025?