Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Indonesiamu! Episode 11: Banten, di Mana Sejarah dan Modernitas Berbaur

29 Agustus 2024   23:29 Diperbarui: 29 Agustus 2024   23:32 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alkisah, Zaenab adalah seorang gadis cantik jago silat yang tinggal bersama orangtuanya, Bang Basri, di daerah Marunda. Meskipun wanita, tingkah laku Zaenab seperti seorang lelaki. Teman-temannya juga rerata lelaki. Selain jago silat, Zaenab juga mahir mendayung dan berenang, dan hampir semua anak lelaki di kampungnya telah dia kalahkan dalam cabang olahraga tersebut.

Suatu hari, saat malam menjelang, tiba-tiba terdengar suara gaduh dari rumah Babah Yong di daerah Kemayoran. Rumah Babah Yong kerampokan. Para centeng (penjaga rumah) Babah Yong terkapar di lantai, sedangkan Babah Yong terikat di tiang rumah. Harta bendanya ludes diambil perampok-perampok yang nampaknya jago silat. Para warga berduyun-duyun datang ke rumah Babah Yong, termasuk Tuan Ruys, petugas keamanan di daerah tersebut, yang datang bersama Bek Kemayoran. Tuan Ruys mencurigai bahwa Dullah, pemuda jago silat yang tak terkalahkan, adalah orang yang melakukan perampokan tersebut.

Tuduhan Tuan Ruys disangkal dengan mudah oleh seorang warga yang melihat Dullah sedang minum kopi di rumahnya saat peristiwa perampokan berlangsung. Karena tidak cukupnya bukti dari beberapa saksi, Dullah pun dibebaskan dari tahanan Tuan Ruys dan disuruh mencari perampok aslinya. Dullah merasa sangat bingung, ke mana harus mencari dan menangkap si perampok asli, hingga pergi sampai ke Marunda. Setelah mengalahkan seorang penjaga gardu dalam perkelahian, dia bertemu dengan Zaenab untuk pertama kalinya.

Bang Basri mengajak Dullah ke rumahnya. Beliau menjodohkan Dullah dan Zaenab. Dullah pun menceritakan hajat dia datang ke Marunda sebenarnya, yaitu mencari perampok rumah Babah Yong. Berdasarkan ciri-ciri perampok yang dipaparkan Dullah, Bang Basri yakin bahwa perampok tersebut adalah Jonet, seorang anak yatim piatu.

Tibalah pesta pernikahan Dullah dan Zaenab digelar. Jonet dan kawan-kawannya hadir. Setelah Jonet selesai menikmati jamuan pesta dan hendak pergi, Tuan Ruys, Bek Kemayoran, para opas, dan centeng-centeng Babah Yong segera menangkapnya. Mereka ternyata sengaja diundang oleh Bang Basri untuk menangkap Jonet.

Jonet yang sudah terkepung tak bisa lagi berkutik. Terdesak dengan keadaan, dia menembakkan pistolnya ke arah Bek Kemayoran, namun naas, peluru mengenai Bang Basri. Akibatnya terjadilah perebutan senjata. Tiba-tiba, pistol meletus. Dalam hitungan detik, Jonet ambruk di hadapan Zaenab dan tergeletak di tanah. Peluru Jonet ternyata mengenai dirinya sendiri.

Saat sekarat, Jonet meminta maaf karena merusak acara Zaenab. Dia menyerahkan pending emas kepada Zaenab, yang kemudian memperkenalkan Dullah kepada Jonet. Betapa terkejutnya Jonet ketika mengetahui bahwa Dullah adalah adiknya sendiri. Mereka seayah namun beda ibu. Ibu Dullah dari Banten, sementara ibu Jonet dari Karawang. Itulah kata-kata terakhir Jonet kepada Dullah. Setelah itu, dia meninggal dunia. Bang Basri ternyata tidak meninggal, lukanya berhasil diobati. Dullah dan Zaenab pun menjadi pasangan yang hidup bahagia selamanya.

Epilog:
Banten adalah provinsi di mana modernitas dan sejarah berbaur menjadi satu kesatuan yang indah. Mulai dari pantainya, suku Badui yang hidupnya masih jauh dari peradaban, hingga mal-mal serba modern dengan kenyamanan ber-AC, semua itu hanya dapat kita temukan di provinsi yang sangat menghargai keberadaan badak jawa ini. Sambil melihat mentari terbenam, mereka melahap sate bandeng dan tauge goreng sambil mendengarkan cerita tentang seorang wanita jago silat. Segala aspek tentang Banten bersatu padu seperti lukisan yang indah.

Dan sebagai penutup, kita akan berkenalan dengan anggota subdivisi Jawa di bawah divisi Indonesia skuad perlindungan Bluebell City milik Walikota Joost Klein yang nantinya akan mendampingi Jiyoon dan Isa di "A Musical Revolution 3". Dia adalah Siti Rahmawati, wanita muda usia 24 tahun asal Tangerang, Banten.

Stay tuned! Episode depan akan membahas Jakarta, namun khusus untuk episode tersebut, karena Jakarta secara detail telah kita bahas di serial "Kenali Jakartamu" yang saya tulis untuk merayakan ulang tahun Jakarta yang ke-497 kemarin, kita hanya akan meringkas serial tersebut di episode 12 nanti.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun