Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Indonesiamu! Episode 11: Banten, di Mana Sejarah dan Modernitas Berbaur

29 Agustus 2024   23:29 Diperbarui: 29 Agustus 2024   23:32 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillahirrahmanirrahim.

Setelah rehat sehari dari menulis serial "Kenali Indonesiamu", hari ini kita akan melanjutkan serial ini dengan meneroka Pulau Jawa. Dan karena kita bepergian dari barat ke timur, hari ini kita akan mengenal lebih dekat dengan Provinsi Banten. Anda mungkin mengenal Banten karena merupakan lokasi salah satu kesultanan yang berperan penting dalam sejarah perkembangan Islam di Indonesia. Atau Anda mengenal Banten karena Pantai Anyer, Pantai Carita, Pelabuhan Merak, dan mal-mal serba modern di Tangerang. But I promise, Banten lebih dari semua itu.

Tetapi sebelum kita mengenal lebih jauh tentang Provinsi Banten, kita harus terlebih dahulu mengenal tentang Pulau Jawa secara keseluruhan.

Pulau Jawa adalah pulau yang paling banyak penduduknya di dunia, rumah bagi setidaknya 56% populasi Indonesia, dengan populasi 156,4 juta jiwa, dan merupakan pulau terbesar ke-13 di dunia. Pulau Jawa mencakup enam provinsi di Indonesia, yaitu, dari barat ke timur: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Banyak dari peristiwa paling dikenal di Indonesia bertempat di Jawa. Pulau ini merupakan pusat bagi kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha yang penuh kuasa seperti Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Kalingga, dan Kerajaan Mataram Kuno; kesultanan-kesultanan Islam seperti Kesultanan Banten, Kesultanan Cirebon, Kesultanan Demak, dan Kesultanan Mataram Islam; dan inti dari koloni Hindia Timur Belanda. Jawa juga merupakan pusat perjuangan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia selama tahun 1930-an dan 1940-an. Jawa mendominasi Indonesia dari segi politik, ekonomi, dan sosial budaya. Empat dari situs warisan UNESCO di Indonesia terletak di Pulau Jawa: Taman Nasional Ujung Kulon di Banten, Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Candi Prambanan di Yogyakarta, dan Situs Manusia Purba Sangiran di Sragen, Jawa Tengah.

Bentang alam Pulau Jawa beraneka ragam, mulai dari pantai utara, pantai selatan, dataran tinggi, hingga dataran rendah.

Sebagai orang yang besar di Pulau Jawa, saya akan lebih enjoy membahas semua provinsi ini secara detail.

Oke, kembali ke Banten. Sebelum resmi menjadi provinsi di Indonesia, Banten memainkan peran penting dalam proses Islamisasi di Indonesia. Banten dulunya merupakan sebuah kerajaan Islam yang mencakup wilayah Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat, dan Lampung. Kesultanan ini berdiri sekitar tahun 1526, ketika Kesultanan Cirebon dan Demak memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir barat Pulau Jawa. Sultan pertamanya adalah Sultan Maulana Hasanuddin, yang memerintah dari tahun 1552 hingga 1570. Setelah Sultan Maulana Hasanuddin meninggal pada tahun 1570, beliau digantikan oleh beberapa sultan, namun yang paling terkenal dan keenam adalah Sultan Ageng Tirtayasa, yang memerintah dari tahun 1651 hingga 1683, ketika beliau dipenjarakan di Batavia dan meninggal dunia dalam penjara. Beliau dimakamkan di Komplek Pemakaman Raja-raja Banten, di sebelah utara Masjid Agung Banten, Banten Lama, Kota Serang, Banten.

Banten sarat akan sejarah perkembangan Islam. Namun saat ini, Banten adalah provinsi di mana modernitas dan sejarah bersatu padu. Berjalan dari satu kabupaten ke kabupaten lain seperti berjalan melalui waktu. Banten pernah menjadi wilayah dari Provinsi Jawa Barat sebelum resmi dimekarkan pada 4 Oktober 2000.

Seperti biasa kita mulai perjumpaan kita dengan meneroka Banten dari sisi geografis, alam, dan ekonomi. Secara geografis, Provinsi Banten berbatasan dengan Laut Jawa dan Kabupaten Kepulauan Seribu milik DKI Jakarta di utara, dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat di timur, dengan Jawa Barat dan Samudera Hindia di selatan, serta dipisahkan dengan Provinsi Lampung oleh Selat Sunda di barat. Ibukotanya adalah Kota Serang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun