Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenali Indonesiamu! Episode 10: When There's a Will, There's a Way in Lampung

27 Agustus 2024   20:55 Diperbarui: 27 Agustus 2024   20:58 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Pesagi adalah puncak tertinggi di Provinsi Lampung, dan letaknya di Kabupaten Lampung Barat. (sumber: Keliling Lampung)

Bismillahirrahmanirrahim.

Episode serial "Kenali Indonesiamu" kali ini adalah episode terakhir di mana kita meneroka Pulau Sumatera sebelum di episode depan kita ke Pulau Jawa. Provinsi yang akan kita kunjungi di episode ini merupakan provinsi paling selatan di Pulau Sumatera, dan sebagian besar penduduknya adalah orang Jawa. Bahkan banyak kecamatan di provinsi ini yang mana namanya mirip dengan kecamatan-kecamatan di Pulau Jawa. Ada yang tahu? Yap, Lampung!

Sekilas jika kita lihat petanya, bentuk Provinsi Lampung seperti kepala seorang pria berhidung mancung. Provinsi ini berbatasan dengan Samudera Hindia di sebelah barat, Laut Jawa di timur, Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu di utara, dan si sebelah selatan, mereka dipisahkan dengan Provinsi Banten di Pulau Jawa oleh Selat Sunda. Ibukota provinsi ini adalah Kota Bandar Lampung.

Kita akan buka perjumpaan kita dengan Provinsi Lampung dengan mengintip Lampung dari segi alam dan ekonomi. Lampung memiliki banyak gunung. Ini dia gunung-gunung tertinggi di Lampung:

1. Gunung Pesagi (3.262 mdpl)
Letak: Kecamatan Liwa, Kabupaten Lampung Barat
2. Gunung Tanggamus (2.100 mdpl)
Letak: Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus
3. Gunung Pugung (1.964 mdpl)
Letak: Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat
4. Gunung Seminung (1.804 mdpl)
Letak: Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat
5. Gunung Sekincau (1.718 mdpl)
Letak: Kecamatan Liwa, Kabupaten Lampung Barat
6. Gunung Ratai (1.681 mdpl)
Letak: Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran
7. Gunung Pesawaran (1.662 mdpl)
Letak: Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran
8. Gunung Tebak (1.607 mdpl)
Letak: Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat
9. Gunung Rindingan (1.506 mdpl)
Letak: Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus
10. Gunung Rajabasa (1.281 mdpl)
Letak: Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan
11. Gunung Betung (1.240 mdpl)
Letak: Kabupaten Pesawaran dan Kota Bandar Lampung
12. Gunung Krakatau (813 mdpl)
Letak: Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan

Gunung Pesagi adalah puncak tertinggi di Provinsi Lampung, dan letaknya di Kabupaten Lampung Barat. (sumber: Keliling Lampung)
Gunung Pesagi adalah puncak tertinggi di Provinsi Lampung, dan letaknya di Kabupaten Lampung Barat. (sumber: Keliling Lampung)

Lampung juga sarat akan sungai-sungai yang mengalir sebagai sumber kehidupan provinsi ini. Ini dia mereka, menurut panjang dan daerah tangkapan airnya, dari yang terpanjang:
- Way Semaka (panjang 322,2 km, DTA 322,2 hektare)
- Way Sekampung (panjang 265 km, DTA 4.795,52 km2)
- Way Mesuji (panjang 220 km, DTA 2.053 km2)
- Way Seputih (panjang 190 km, DTA 7.149,26 km2)
- Way Tulangbawang (panjang 136 km, DTA 1.285 km2)
- Way Jepara (panjang 50 km, DTA 1.285 km2)

Way Semaka, sepanjang 322 km, adalah sungai terpanjang di Provinsi Lampung. Letaknya di bagian barat Lampung dan mengalir dari Kabupaten Lampung Barat hingga ke Kabupaten Tanggamus. (sumber: Lampung - Viva)
Way Semaka, sepanjang 322 km, adalah sungai terpanjang di Provinsi Lampung. Letaknya di bagian barat Lampung dan mengalir dari Kabupaten Lampung Barat hingga ke Kabupaten Tanggamus. (sumber: Lampung - Viva)
Way dalam bahasa Lampung artinya sungai. Jadi mungkin Anda sekarang tahu mengapa judul episode ini "When There's a Will, There's a Way in Lampung". When there's a will, there's a way adalah kata-kata bijak dalam bahasa Inggris, artinya "di mana ada kemauan di situ ada jalan". "Way" di sini juga merupakan pelesetan. Artinya, jika kita mau, selalu ada way (sungai) untuk diseberangi di Lampung.

Bagaimana dengan flora dan fauna identitas Lampung? Oh, tentu saja ada. Flora khas Lampung adalah kembang ashar atau disebut juga bunga pukul empat (Mirabilis jalapa). Tanaman ini pertama kali dibudidayakan oleh suku Aztek di Meksiko sebagai tanaman obat maupun tanaman hias. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan, kemudian diperkenalkan ke beberapa belahan dunia lainnya seperti Indonesia.

Kembang ashar disebut juga bunga pukul empat karena biasanya mekar pada pukul empat sore, saat masuk waktu salat Asar bagi kita-kita yang Muslim. Hal tersebut dikarenakan adanya rangsangan cahaya. Gerakan yang dilakukan oleh kembang ashar untuk mekar dinamakan fotonasti, yaitu gerak yang disebabkan oleh rangsangan cahaya matahari. Peka terhadap rangsangan adalah salah satu ciri makhluk hidup. Kembang ashar termasuk tanaman dikotil atau biji berkeping dua, memiliki kelompak berjumlah empat atau lima, dan urat daunnya berbentuk menjari.

Tak hanya cantik, masyarakat Lampung pandai memanfaatkan kembang ashar sebagai tanaman obat. Bunga ini bermanfaat mengobati radang amandel, radang tenggorokan, batuk berdarah, kanker, batu ginjal, batu empedu, dan kencing manis. Salah satu manfaat kembang ashar lainnya adalah mengatasi keputihan untuk wanita, dengan cara meminum air rebusan bunganya dengan kulit delima kering atau lidah buaya.

Kembang ashar atau bunga pukul empat, flora identitas Provinsi Lampung yang cantik dan bermanfaat sebagai tanaman obat. (sumber: VoxLampung)
Kembang ashar atau bunga pukul empat, flora identitas Provinsi Lampung yang cantik dan bermanfaat sebagai tanaman obat. (sumber: VoxLampung)

Adapun fauna identitas Lampung adalah gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus), subspesies gajah asia yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera. Beberapa hal yang membedakan gajah asia dengan gajah afrika adalah tubuhnya yang lebih kecil, memiliki satu tonjolan di belalainya alih-alih dua, dan hanya jantan yang memiliki gading.

Seperti gajah pada umumnya, kawanan gajah sumatera terdiri atas betina dewasa dan anak-anaknya. Gajah betina paling tua adalah pemimpin kawanan. Gajah jantan dewasa, biasanya hidup menyendiri, terpisah dari kawanan. Mereka adalah hewan herbivora, dan makanan mereka mencakup tanaman, daun, batang, dan buah-buahan. Periode kehamilan untuk gajah sumatera adalah 22 bulan. Mereka bisa hidup hingga 70 tahun.

Sayangnya gajah sumatera terancam punah, dan populasi mereka semakin menurun karena hilangnya habitat, perburuan liar untuk gading, dan konflik dengan petani. Di Lampung, upaya konservasi gajah sumatera dilakukan dengan dibangunnya Taman Nasional Way Kambas di Kabupaten Lampung Timur.

Gajah sumatera, fauna identitas Lampung yang kini kian terancam punah. (sumber: Ayo Bandung)
Gajah sumatera, fauna identitas Lampung yang kini kian terancam punah. (sumber: Ayo Bandung)

Taman Nasional Way Kambas di Kabupaten Lampung Timur dibangun untuk melestarikan gajah sumatera. (sumber: IDN Times Lampung)
Taman Nasional Way Kambas di Kabupaten Lampung Timur dibangun untuk melestarikan gajah sumatera. (sumber: IDN Times Lampung)
Masyarakat Lampung pandai memanfaatkan hasil bumi mereka. Kebanyakan di antara mereka yang tinggal di pesisir, hidup sebagai nelayan dan bercocok tanam. Industri penambakan udang adalah primadona, dan tambak udang di Lampung termasuk salah satu yang paling besar di dunia setelah adanya penggabungan usaha antara Bratasena, Dipasena, dan Wachyuni Mandira. Tambak udang di Lampung dibangun secara berkelanjutan untuk menjaga kesejahteraan lingkungan.

Tambak udang di Lampung dibangun secara berkelanjutan. (sumber: Bisnis Sumatra)
Tambak udang di Lampung dibangun secara berkelanjutan. (sumber: Bisnis Sumatra)

Sedangkan untuk masyarakat yang tidak tinggal di pesisir, kebanyakan di antara mereka bertanam padi dan berkebun lada, cengkih, kopi, kayumanis, dll. Lampung berfokus pada pengembangan lahan bagi perkebunan besar seperti kelapa sawit, karet, padi, singkong, kakao, lada hitam, kopi, jagung, tebu, dll.

Kopi lampung yang terkenal dipanen seluas 1,2 juta hektare, baik robusta maupun arabika. Tiga kabupaten penghasil kopi terbesar di Lampung yaitu Kabupaten Lampung Barat (55.080 ton), Kabupaten Tanggamus (33.921 ton), dan Kabupaten Lampung Utara (10.120 ton).

Petani kopi di Lampung. (sumber: ANTARA News Lampung)
Petani kopi di Lampung. (sumber: ANTARA News Lampung)

Sekarang kita akan berkenalan dengan 15 divisi administratif yang membentuk Provinsi Lampung. Ada 13 kabupaten dan dua kota. Ini dia mereka:

1. Kabupaten Lampung Barat (Liwa):
- Kecamatan Air Hitam
- Kecamatan Balik Bukit
- Kecamatan Bandar Negeri Suoh
- Kecamatan Batu Brak
- Kecamatan Batu Betulis
- Kecamatan Belalau
- Kecamatan Gedung Surian
- Kecamatan Kebun Tebu
- Kecamatan Lumbok Seminung
- Kecamatan Pagar Dewa
- Kecamatan Sekincau
- Kecamatan Sukau
- Kecamatan Suoh
- Kecamatan Sumber Jaya
- Kecamatan Way Tenong

Lampung berbagi Danau Ranau dengan Provinsi Sumatera Selatan. (sumber: Tribratanews Polda Lampung - Polri)
Lampung berbagi Danau Ranau dengan Provinsi Sumatera Selatan. (sumber: Tribratanews Polda Lampung - Polri)

2. Kabupaten Lampung Selatan (Kalianda):
- Kecamatan Bakauheni
- Kecamatan Candipuro
- Kecamatan Jati Agung
- Kecamatan Kalianda
- Kecamatan Katibung
- Kecamatan Ketapang
- Kecamatan Merbau Mataram
- Kecamatan Natar
- Kecamatan Palas
- Kecamatan Penengahan
- Kecamatan Rajabasa
- Kecamatan Sidomulyo
- Kecamatan Sragi
- Kecamatan Tanjung Bintang
- Kecamatan Tanjung Sari
- Kecamatan Way Panji
- Kecamatan Way Sulan

Gunung Krakatau yang terkenal itu, terletak di Kabupaten Lampung Selatan. Gunung ini dikenal dunia karena letusan yang sangat dahsyat pada tahun 1883. Letusannya sangat besar hingga terdengar sampai ke Malawi, Afrika. Hingga kini Krakatau masih berstatus aktif. Letaknya di Selat Sunda, selat pemisah antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.

Gunung Krakatau yang terkenal, terletak di Kabupaten Lampung Selatan. (sumber: Tirto.id)
Gunung Krakatau yang terkenal, terletak di Kabupaten Lampung Selatan. (sumber: Tirto.id)
3. Kabupaten Lampung Tengah (Gunung Sugih):
- Kecamatan Anak Ratu Aji
- Kecamatan Anak Tuha
- Kecamatan Bandar Mataram
- Kecamatan Bandar Surabaya
- Kecamatan Bangunrejo
- Kecamatan Bekri
- Kecamatan Bumi Nabung
- Kecamatan Bumi Ratu Nuban
- Kecamatan Gunung Sugih
- Kecamatan Kalirejo
- Kecamatan Kota Gajah
- Kecamatan Padang Ratu
- Kecamatan Pubian
- Kecamatan Punggur
- Kecamatan Putra Rumbia
- Kecamatan Rumbia
- Kecamatan Selagai Lingga
- Kecamatan Sendang Agung
- Kecamatan Seputih Agung
- Kecamatan Seputih Banyak
- Kecamatan Seputih Mataram
- Kecamatan Seputih Raman
- Kecamatan Seputih Surabaya
- Kecamatan Terbanggi Besar
- Kecamatan Terusan Nunyai
- Kecamatan Trimurjo
- Kecamatan Way Pengubuan
- Kecamatan Way Seputih

Curup Lestari, surga tersembunyi di Kota Batu Pubian, Kabupaten Lampung Tengah. (sumber: Inspirasi Avontur - Avonturin)
Curup Lestari, surga tersembunyi di Kota Batu Pubian, Kabupaten Lampung Tengah. (sumber: Inspirasi Avontur - Avonturin)
4. Kabupaten Lampung Timur (Sukadana):
- Kecamatan Bandar Sribawono
- Kecamatan Batang Hari
- Kecamatan Batang Hari Nuban
- Kecamatan Braja Slebah
- Kecamatan Bumi Agung
- Kecamatan Gunung Pelindung
- Kecamatan Jabung
- Kecamatan Labuhan Maringgai
- Kecamatan Labuhan Ratu
- Kecamatan Marga Sekampung
- Kecamatan Marga Tiga
- Kecamatan Mataram Baru
- Kecamatan Melinting
- Kecamatan Metro Kibang
- Kecamatan Pasir Sakti
- Kecamatan Pekalongan
- Kecamatan Purbolinggo
- Kecamatan Raman Utara
- Kecamatan Sekampung
- Kecamatan Sekampung Udik
- Kecamatan Sukadana
- Kecamatan Waway Karya
- Kecamatan Way Bungur
- Kecamatan Way Jepara

Pantai Pulau Kambas yang indah di Kabupaten Lampung Timur. (sumber: Wisato.id)
Pantai Pulau Kambas yang indah di Kabupaten Lampung Timur. (sumber: Wisato.id)
5. Kabupaten Lampung Utara (Kotabumi):
- Kecamatan Abung Barat
- Kecamatan Abung Kunang
- Kecamatan Abung Pekurun
- Kecamatan Abung Selatan
- Kecamatan Abung Semuli
- Kecamatan Abung Surakarta
- Kecamatan Abung Tengah
- Kecamatan Abung Timur
- Kecamatan Abung Tinggi
- Kecamatan Blambangan Pagar
- Kecamatan Bukit Kemuning
- Kecamatan Bunga Mayang
- Kecamatan Hulu Sungkai
- Kecamatan Kotabumi
- Kecamatan Kotabumi Selatan
- Kecamatan Kotabumi Utara
- Kecamatan Muara Sungkai
- Kecamatan Sungkai Barat
- Kecamatan Sungkai Jaya
- Kecamatan Sungkai Selatan
- Kecamatan Sungkai Tengah
- Kecamatan Sungkai Utara
- Kecamatan Tanjung Raja

Bendungan Way Rarem di Kabupaten Lampung Utara. (sumber: Keliling Lampung)
Bendungan Way Rarem di Kabupaten Lampung Utara. (sumber: Keliling Lampung)

6. Kabupaten Mesuji (Wiralaga Mulya):
- Kecamatan Mesuji
- Kecamatan Mesuji Timur
- Kecamatan Panca Jaya
- Kecamatan Rawa Jitu Utara
- Kecamatan Simpang Pematang
- Kecamatan Tanjung Raya
- Kecamatan Way Serdang

Bendungan Simpang Pematang di Kabupaten Mesuji. (sumber: Suara Trans)
Bendungan Simpang Pematang di Kabupaten Mesuji. (sumber: Suara Trans)

7. Kabupaten Pesawaran (Gedong Tataan):
- Kecamatan Gedong Tataan
- Kecamatan Kedondong
- Kecamatan Marga Punduh
- Kecamatan Negeri Katon
- Kecamatan Padang Cermin
- Kecamatan Punduh Pidada
- Kecamatan Tegineneng
- Kecamatan Teluk Pandan
- Kecamatan Way Khilau
- Kecamatan Way Lima
- Kecamatan Way Ratai

Pantai Dewi Mandapa, wisata alam bahari indah di Kabupaten Pesawaran. (sumber: Rumah123)
Pantai Dewi Mandapa, wisata alam bahari indah di Kabupaten Pesawaran. (sumber: Rumah123)
8. Kabupaten Pesisir Barat (Krui):
- Kecamatan Bangkunat
- Kecamatan Karya Penggawa
- Kecamatan Krui Selatan
- Kecamatan Lemong
- Kecamatan Ngambur
- Kecamatan Ngaras
- Kecamatan Pesisir Selatan
- Kecamatan Pesisir Tengah
- Kecamatan Pesisir Utara
- Kecamatan Pulaupisang
- Kecamatan Way Krui

Pantai Batu Tihang yang indah di Kabupaten Pesisir Barat. (sumber: ANTARA News Lampung)
Pantai Batu Tihang yang indah di Kabupaten Pesisir Barat. (sumber: ANTARA News Lampung)

9. Kabupaten Pringsewu (Pringsewu):
- Kecamatan Adiluwih
- Kecamatan Ambarawa
- Kecamatan Banyumas
- Kecamatan Gading Rejo
- Kecamatan Pagelaran
- Kecamatan Pagelaran Utara
- Kecamatan Pardasuka
- Kecamatan Pringsewu
- Kecamatan Sukoharjo

Air Terjun Pagasan di Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu. (sumber: Keliling Lampung)
Air Terjun Pagasan di Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu. (sumber: Keliling Lampung)

10. Kabupaten Tanggamus (Kota Agung):
- Kecamatan Air Naningan
- Kecamatan Bandar Negeri Semuong
- Kecamatan Bulok
- Kecamatan Cukuh Balak
- Kecamatan Gisting
- Kecamatan Gunung Alip
- Kecamatan Klumbayan
- Kecamatan Klumbayan Barat
- Kecamatan Kota Agung
- Kecamatan Kota Agung Barat
- Kecamatan Kota Agung Timur
- Kecamatan Limau
- Kecamatan Pematang Sawa
- Kecamatan Pugung
- Kecamatan Pulau Panggung
- Kecamatan Semaka
- Kecamatan Sumber Rejo
- Kecamatan Talang Padang
- Kecamatan Ulu Belu
- Kecamatan Wonosobo

Bukit Indah Gisting di Kabupaten Tanggamus. (sumber: Radar Tanggamus - Disway)
Bukit Indah Gisting di Kabupaten Tanggamus. (sumber: Radar Tanggamus - Disway)
11. Kabupaten Tulang Bawang (Menggala):
- Kecamatan Banjar Agung
- Kecamatan Banjar Baru
- Kecamatan Banjar Margo
- Kecamatan Dente Teladas
- Kecamatan Gedung Aji
- Kecamatan Gedung Aji Baru
- Kecamatan Gedung Meneng
- Kecamatan Menggala
- Kecamatan Menggala Timur
- Kecamatan Meraksa Aji
- Kecamatan Penawar Aji
- Kecamatan Penawar Tama
- Kecamatan Rawa Jitu Selatan
- Kecamatan Rawa Jitu Timur
- Kecamatan Rawa Pitu

Cakat Raya dengan miniatur Candi Prambanan-nya di Kabupaten Tulang Bawang. (sumber: IDN Times)
Cakat Raya dengan miniatur Candi Prambanan-nya di Kabupaten Tulang Bawang. (sumber: IDN Times)

12. Kabupaten Tulang Bawang Barat (Panaragan Jaya):
- Kecamatan Batu Putih
- Kecamatan Gunung Agung
- Kecamatan Gunung Terang
- Kecamatan Lambu Kibang
- Kecamatan Pagar Dewa
- Kecamatan Tulang Bawang Tengah
- Kecamatan Tulang Bawang Udik
- Kecamatan Tumijajar
- Kecamatan Way Kenanga

Monumen Megou Pak di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Apakah mirip Cadas Hokage di serial Naruto? (sumber: Keliling Lampung)
Monumen Megou Pak di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Apakah mirip Cadas Hokage di serial Naruto? (sumber: Keliling Lampung)

13. Kabupaten Way Kanan (Blambangan Umpu):
- Kecamatan Bahuga
- Kecamatan Banjit
- Kecamatan Baradatu
- Kecamatan Blambangan Umpu
- Kecamatan Buay Bahuga
- Kecamatan Bumi Agung
- Kecamatan Gunung Labuhan
- Kecamatan Kasui
- Kecamatan Negara Batin
- Kecamatan Negeri Agung
- Kecamatan Negeri Besar
- Kecamatan Pakuan Ratu
- Kecamatan Rebang Tangkas
- Kecamatan Umpu Semenguk
- Kecamatan Way Tuba

Air Terjun Putri Malu di Kabupaten Way Kanan. (sumber: Disparekraf Provinsi Lampung)
Air Terjun Putri Malu di Kabupaten Way Kanan. (sumber: Disparekraf Provinsi Lampung)
14. Kota Bandar Lampung:
- Kecamatan Bumi Waras
- Kecamatan Enggal
- Kecamatan Kedamaian
- Kecamatan Kedaton
- Kecamatan Kemiling
- Kecamatan Labuhan Ratu
- Kecamatan Langkapura
- Kecamatan Panjang
- Kecamatan Rajabasa
- Kecamatan Sukabumi
- Kecamatan Sukarame
- Kecamatan Tanjung Senang
- Kecamatan Tanjung Karang Barat
- Kecamatan Tanjung Karang Pusat
- Kecamatan Tanjung Karang Timur
- Kecamatan Teluk Betung Barat
- Kecamatan Teluk Betung Selatan
- Kecamatan Teluk Betung Timur
- Kecamatan Teluk Betung Utara
- Kecamatan Way Halim

Menara Siger, ikon Kota Bandar Lampung dan tugu selamat datang di Tanah Sang Bumi Ruwa Jurai. (sumber: Disway)
Menara Siger, ikon Kota Bandar Lampung dan tugu selamat datang di Tanah Sang Bumi Ruwa Jurai. (sumber: Disway)
15. Kota Metro:
- Kecamatan Metro Barat
- Kecamatan Metro Pusat
- Kecamatan Metro Selatan
- Kecamatan Metro Timur
- Kecamatan Metro Utara

Tugu Selamat Datang Kota Metro. (sumber: Djkn.kemenkeu.go.id)
Tugu Selamat Datang Kota Metro. (sumber: Djkn.kemenkeu.go.id)

Dan itulah, 15 kabupaten dan kota yang membentuk Provinsi Lampung.

Sekarang kita teroka Lampung dari segi sosial budaya.

Bisa dibilang Lampung adalah transmigrant haven. Ini adalah salah satu provinsi di luar Pulau Jawa di mana mayoritas penduduknya adalah suku Jawa. Populasi suku Jawa mencakup sekitar 64,17% dari Provinsi Lampung. Mereka berasal dari provinsi seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sebagian Jawa Barat. Mereka bermigrasi dari Pulau Jawa yang padat penduduknya ke Lampung yang lebih jarang penduduknya. Bahasa Jawa yang mereka tuturkan tiada ubahnya dari saat mereka masih menetap di Pulau Jawa.

Suku Jawa di Lampung. (sumber: Radar Tanggamus - Disway)
Suku Jawa di Lampung. (sumber: Radar Tanggamus - Disway)

Di urutan kedua adalah suku Lampung. Mereka adalah suku bangsa pribumi Provinsi Lampung. Pada awalnya, mereka mendiami tengkuk Gunung Pesagi. Kemudian populasi mereka tersebar ke seluruh Provinsi Lampung dan provinsi lain di luar Lampung seperti persekitaran Danau Ranau di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, yang mana mereka berbagi danau tersebut dengan Lampung juga. Mereka berbahasa Lampung. Suku Lampung mencakup sekitar 13,56% dari populasi Lampung.

Suku Lampung. (sumber: Batamnews)
Suku Lampung. (sumber: Batamnews)

Selain dari suku Jawa dan Lampung, Provinsi Lampung juga dihuni oleh suku Sunda, Melayu, Bali, Minangkabau, Batak, Tionghoa, Bugis, dll. Mereka semua hidup berdampingan tanpa membeda-bedakan, sesuai semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika.

Senjata tradisional Lampung adalah badik Lampung. Mata pisaunya membengkok pada bagian ujungnya, sedangkan bagian gagangnya seperti gagang pada golok. Pada zaman dahulu, orang Lampung menggunakan badik untuk menjaga diri dari serangan musuh, namun sekarang senjata ini sudah digunakan untuk keperluan sehari-sehari sebagai identitas Lampung.

Badik Lampung. (sumber: Genpi)
Badik Lampung. (sumber: Genpi)

Orang Lampung mempunyai rumah adat, namanya Rumah Nuwo Sesat. Rumah ini berfungsi sebagai tempat pertemuan adat bagi para purwatin (penyimbang) pada saat melakukan pepung adat (musyawarah).

Rumah Nuwo Sesat, rumah adat Lampung. (sumber: KSMTour.com)
Rumah Nuwo Sesat, rumah adat Lampung. (sumber: KSMTour.com)

Dari segi seni budaya, Lampung sarat akan musik dan tari. Lagu adat Lampung yang terkenal adalah "Cangget agung" dan "Bumi Lampung".



Untuk tarian, Lampung dapat mengandalkan tari bedana sebagai salah satu tarian tradisional khas mereka.


Alat musik yang paling terkenal dari Provinsi Lampung adalah bende, sejenis gong kecil.


Makanan khas Lampung juga tak kalah enak. Contoh klasik seperti malbi hati, seruit lampung, dan punyeu baung menjadi favorit penghuni Tanah Sang Bumi Ruwa Jurai.

Malbi hati (sumber: Sajian Sedap - Grid.ID)
Malbi hati (sumber: Sajian Sedap - Grid.ID)

Seruit lampung (sumber: OSC Medcom - Medcom.id)
Seruit lampung (sumber: OSC Medcom - Medcom.id)

Punyeu baung (sumber: Sajian Sedap - Grid.ID)
Punyeu baung (sumber: Sajian Sedap - Grid.ID)

Sambil duduk manis di meja makan, menyantap ketiga makanan tersebut, kita akan mendengarkan salah satu cerita rakyat Lampung. Judulnya "Kesaktian Sultan Domas".

Alkisah, di daerah Sukadana, Lampung Timur, hiduplah seorang pemuda yatim piatu yang hidup serba kekurangan. Namanya Domas. Penduduk yang tinggal di desanya itu masih sangat sedikit, dan sebagian besar dari mereka hidup dengan berladang dan berkebun.

Orangtua Domas telah meninggal dunia, dan dia tidak punya sanak saudara. Dia juga sering dihina oleh penduduk desa karena hidupnya serba kekurangan. Oleh karena itu, Domas lebih sering menutup diri dan jarang sekali keluar dari gubuk reyot peninggalan orangtuanya untuk bergaul dengan orang persekitarannya. Walaupun demikian, Domas tidak pernah dendam atau punya pemikiran buruk terhadap orang yang menghinanya.

Suatu hari, ketika Domas pulang dari mencari kayu bakar di hutan, dia mendapati gubuk tuanya telah dibakar. Karena tidak tahu ke mana lagi hendak berteduh, dia memutuskan untuk tidur di bawah sebuah pohon yang tak jauh dari gubuknya. Dalam tidurnya dia bermimpi bertemu dengan seorang kakek tua berjanggut putih. Kakek tersebut menyuruhnya untuk pergi ke arah selatan dan mencari sungai besar yang dikelilingi banyak pohon besar. Jika dia sudah berhasil menemukannya, dia harus bermalam di sana.

Setelah berbulan-bulan mengembara, Domas tiba di sebuah sungai besar di pedalaman hutan lebat. Dia pun kemudian mengumpulkan dedaunan kering dan dedahanan pohon untuk membuat sebuah pondok mungil di tepi sungai. Daerah tepi sungai itu kemudian dinamakan Way Sekampung. Setelah selesai membangun pondok, Domas kemudian menebang pohon untuk membuka ladang dan mencari ikan untuk dimakan. Sayur-mayur pun didapatnya dengan mudah dari kebunnya.

Tahun pun berlalu, dan tanpa terasa Domas telah tinggal di Way Sekampung lama sekali. Tidak adanya kesibukan membuatnya sering bersemedi. Suatu hari, dalam semedinya, dia menerima bisikan gaib dan diberi kesaktian berupa pedang dan tongkat kayu berupa ular. Betapa bahagianya hati Domas mendengar bisikan tersebut. Sehingga orang-orang di sana terbiasa memanggilnya Sultan Domas. Sultan Domas pun menjadi pribadi yang baik hati dan pemurah, bahkan kepada orang jahat sekalipun.

Terakhir sekali, salah satu pahlawan nasional yang terkenal dari Lampung adalah Radin Inten II. Beliau berjasa dalam memimpin rakyat Lampung didasari dengan landasan kokoh dan kuat untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayahnya terhadap kolonialisme Belanda. Beliau meninggal pada 5 Oktober 1858 di Negara Ratu. Namanya diabadikan menjadi bandara utama di Kota Bandar Lampung dan juga salah satu perguruan tinggi Islam negeri di Lampung, yaitu Universitas Islam Negeri Radin Inten Lampung (UINRIL).

Epilog:
When there is a will, there is indeed a way, even in Lampung. Orang-orang Lampung yang memiliki kemauan selalu menemukan jalan mereka menuju kesuksesan, bahkan jika harus mengarungi sungai-sungai panjang. Mereka hidup berdampingan dengan pelbagai suku seperti Jawa, Minang, Sunda, Melayu, dll., sambil mengobati orang sakit dengan bunga kembang ashar dan melestarikan gajah sumatera, ditemani semangkuk malbi hati hangat dan musik bende.

Oh ya, anggota asal Lampung di divisi Indonesia skuad perlindungan Bluebell City milik Walikota Joost Klein di "A Musical Revolution 3" adalah Intan Salsabila Djumaryo, teman masa kecil Chaehyun dan rekan kerjanya di Baruna TV. Intan berusia 5 tahun lebih tua dari Chaehyun, namun mereka tidak memandang hubungan mereka sebatas senior dan junior. Dia berasal dari etnis Jawa dan kampung halamannya di Bandar Lampung. Posisi Intan di Baruna TV adalah manajer proyek khusus.

Intan direkrut sebagai anggota skuad perlindungan Bluebell City setelah berhasil meliput tentang letusan Gunung Krakatau tahun 1883 yang dia yakini menjadi sebab hilangnya sang kakek buyut saat sedang melaut di Selat Sunda.

Bersama dengan 37 wanita muda usia 17-26 tahun lainnya yang tergabung dalam divisi Indonesia, Intan siap membantu Jiyoon dan Isa dalam misi penting Weeekly saat fieldtrip mereka di Baruna.

Dan selesai sudah perjalanan kita di Pulau Sumatera di serial "Kenali Indonesiamu" ini.
Stay tuned! Enam episode berikutnya akan membahas provinsi-provinsi di Pulau Jawa, dan karena kita bepergian dari barat ke timur, episode depan akan membahas Provinsi Banten.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun