Senjata tradisional Sumatera Selatan yaitu keris Palembang. Bentuknya tidak jauh berbeda dengan keris yang kita jumpai di Tatar Jawa.
Orang Sumatera Selatan memiliki rumah adat, yaitu rumah limas. Rumah limas dapat kita temukan di uang kertas Rp10.000 lama, yang bergambar Sultan Mahmud Badaruddin II itu. Di bawah adalah gambar rumah limas yang saya gambar sendiri di Adobe Photoshop.
Lalu bagaimana dengan musik dan tari khas Sumatera Selatan? Mari kita intip Sumsel dari segi seni budaya. Salah satu lagu daerah Sumatera Selatan yang terkenal adalah "Dek sangke". Semua orang Palembang pasti tahu lagu "Dek sangke".
Dua tarian tradisional Sumatera Selatan yang terkenal adalah tari gending Sriwijaya dan tari putri bekhusek. Kedua tarian ini biasanya dibawakan untuk menyambut tetamu istimewa atau tetamu agung yang berkunjung ke Kota Palembang, seperti presiden, politisi, atau bahkan public figure. Waduh, jika suatu hari ada konser K-pop di Palembang, katakanlah KCON Palembang, apakah para artis yang tampil di sana akan disuguhkan tari gending Sriwijaya saat mendarat di bandara?
Alat musik khas Sumatera Selatan adalah accordion atau akordion. Akordion sebenarnya dapat dengan mudah dijumpai di seluruh dunia, khususnya di Eropa, dengan style sendiri-sendiri. Biasanya akordion dipakai dalam musik tradisional Perancis...
...dalam musik Cajun di Amerika Serikat bagian selatan...
...dan bahkan mengiringi musik tango di Argentina.
Tetapi akordion masuk Sumatera Selatan sebagai hasil masuknya budaya luar ke Indonesia, dan menjadi ciri khas pengiring lagu-lagu Palembang. Sayangnya pemain akordion di Palembang kini semakin sedikit.