Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Indonesiamu! Episode 7, Pesona Bengkulu Bukan Hanya di Bunga Rafflesia

23 Agustus 2024   23:29 Diperbarui: 23 Agustus 2024   23:58 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani kopi di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. (sumber: ANTARA News Bengkulu)

Bismillahirrahmanirrahim.

Sesuai janji, serial "Kenali Indonesiamu" hari ini akan kita lanjutkan dengan membahas Provinsi Bengkulu.

Now, ketika seseorang menyebutkan nama "Sumatera", kebanyakan orang memikirkan Aceh, Medan, Padang, Batam, atau Palembang. Dan saya sebenarnya fine-fine saja dengan orang yang berpikir demikian ketika disebutkan nama Sumatera. But what if I told you Sumatera memiliki sebuah provinsi yang pesonanya lebih dari bunga Rafflesia yang berbau menyengat itu dan merupakan tempat lahir sang penjahit bendera Sang Saka Merah Putih? Yap, itulah Provinsi Bengkulu.

Bengkulu terletak di bagian barat daya Pulau Sumatera. Secara geografis, letak provinsi terkecil ketiga di Pulau Sumatera ini berbatasan dengan Samudera Hindia di barat, Provinsi Sumatera Barat di utara, Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan di timur, dan Provinsi Lampung di selatan. Ibukota provinsi ini namanya sama dengan provinsinya, yaitu Kota Bengkulu.

Oh ya, selama kita meneroka Indonesia di serial "Kenali Indonesiamu" ini, kita belum menjelaskan flora dan fauna khas setiap provinsi di Indonesia. Entah saya lupa atau memang tidak minat. Tetapi kita akan membahasnya mulai episode ini, karena flora dan fauna Indonesia merupakan bagian dari keindahan alam Indonesia yang harus terus dilestarikan agar tidak punah.

Flora khas Provinsi Bengkulu adalah bunga suweg raksasa (Amorphophallus titanum), yang berciri khas berbau seperti mayat yang sedang membusuk. Dan sebenarnya bau busuk yang mereka keluarkan ini ada fungsinya, yaitu untuk mengundang kumbang dan lalat untuk menyerbuki bunganya.

Bunga suweg raksasa (Amorphophallus titanum), flora khas Provinsi Bengkulu. (sumber: ksdae - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
Bunga suweg raksasa (Amorphophallus titanum), flora khas Provinsi Bengkulu. (sumber: ksdae - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
Adapun fauna khas Bengkulu adalah beruang madu (Helarctos malayanus). Beruang yang berciri khas berbulu hitam ini adalah spesies beruang terkecil di dunia. Beruang madu adalah hewan omnivora atau pemakan segala. Makanan mereka berupa buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis di habitat mereka. Mereka juga makan serangga, madu, burung, dan binatang kecil lainnya. Lidah mereka yang panjang membantu mereka untuk memakan madu. Beruang madu, atau yang mana dalam bahasa Inggris disebut sun bear, adalah hewan terancam punah.

Beruang madu, spesies beruang terkecil dan fauna khas Provinsi Bengkulu. (sumber: Animalium)
Beruang madu, spesies beruang terkecil dan fauna khas Provinsi Bengkulu. (sumber: Animalium)

Tetapi tentu saja, the pride and glory of Bengkulu adalah bunga besar berbau busuk lainnya, yaitu bunga Rafflesia arnoldii. Disebut juga bunga padma raksasa, bunga ini mekar tanpa daun, akar, atau batang. Selain itu, bunga ini juga tumbuh dan bergantung pada inang di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma. Karena tidak memiliki daun, bunga Rafflesia tidak mampu berfotosintesis. Bau busuk yang dikeluarkan bunga ini berguna untuk mengundang serangga dan lalat untuk menyerbuki bunga ini sehingga dapat bertumbuh kembang.

Bunga Rafflesia arnoldii menjadi tumbuhan kebanggaan Provinsi Bengkulu. Bau busuknya mengundang serangga dan lalat untuk menyerbuki bunga ini. (sumber: ANTARA News)
Bunga Rafflesia arnoldii menjadi tumbuhan kebanggaan Provinsi Bengkulu. Bau busuknya mengundang serangga dan lalat untuk menyerbuki bunga ini. (sumber: ANTARA News)
Salah satu komoditas utama Provinsi Bengkulu adalah kopi, khususnya tipe arabika dan robusta. Kopi arabika umumnya tumbuh di daerah dengan ketinggian 2,5 hingga kurang dari 5 meter, sedangkan kopi robusta bisa tumbuh di daerah berketinggian lebih dari 5 meter. Di Bengkulu, petani kopi banyak dijumpai di daerah seperti Kabupaten Rejang Lebong.

Perhatikan dari manakah kopi yang Anda minum setiap pagi. You might just drink a cup of Bengkulu.

Petani kopi di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. (sumber: ANTARA News Bengkulu)
Petani kopi di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. (sumber: ANTARA News Bengkulu)

Itu dia Bengkulu dari segi geografis dan alam, sekarang kita lihat Bengkulu dari segi administratif. Secara administratif, Provinsi Bengkulu terdiri atas sembilan kabupaten dan satu kota, yaitu Kota Bengkulu. Kita akan bahas satu persatu.

1. Kabupaten Bengkulu Selatan (Kota Manna):
- Kecamatan Air Nipis
- Kecamatan Bunga Mas
- Kecamatan Kedurang
- Kecamatan Kedurang Ilir
- Kecamatan Kota Manna
- Kecamatan Manna
- Kecamatan Pasar Manna
- Kecamatan Pino
- Kecamatan Pino Raya
- Kecamatan Seginim
- Kecamatan Ulu Manna

Kantor Bupati Bengkulu Selatan di Kota Manna, ibukota Kabupaten Bengkulu Selatan. (sumber: Fakta News)
Kantor Bupati Bengkulu Selatan di Kota Manna, ibukota Kabupaten Bengkulu Selatan. (sumber: Fakta News)

2. Kabupaten Bengkulu Tengah (Karang Tinggi):
- Kecamatan Bang Haji
- Kecamatan Karang Tinggi
- Kecamatan Merigi Kelindang
- Kecamatan Merigi Sakti
- Kecamatan Pagar Jati
- Kecamatan Pematang Tiga
- Kecamatan Pondok Kelapa
- Kecamatan Pondok Kubang
- Kecamatan Semidang Lagan
- Kecamatan Taba Penanjung
- Kecamatan Talang Empat

Danau Gedang, salah satu tempat wisata terindah di Kabupaten Bengkulu Tengah. (sumber: Radar Kaur - Disway)
Danau Gedang, salah satu tempat wisata terindah di Kabupaten Bengkulu Tengah. (sumber: Radar Kaur - Disway)
3. Kabupaten Bengkulu Utara (Kota Arga Makmur):
- Kecamatan Air Besi
- Kecamatan Air Napal
- Kecamatan Air Padang
- Kecamatan Arma Jaya
- Kecamatan Batik Nau
- Kecamatan Enggano
- Kecamatan Giri Mulya
- Kecamatan Hulu Palik
- Kecamatan Kerkap
- Kecamatan Ketahun
- Kecamatan Kota Arga Makmur
- Kecamatan Lais
- Kecamatan Marga Sakti Sebelat
- Kecamatan Napal Putih
- Kecamatan Padang Jaya
- Kecamatan Pinang Raya
- Kecamatan Putri Hijau
- Kecamatan Tanjung Agung Palik
- Kecamatan Ulok Kupai

Taman Wisata Alam Seblat, tempat konservasi gajah sumatera di Kabupaten Bengkulu Utara. (sumber: Mongabay)
Taman Wisata Alam Seblat, tempat konservasi gajah sumatera di Kabupaten Bengkulu Utara. (sumber: Mongabay)
4. Kabupaten Kaur (Kaur Selatan):
- Kecamatan Kaur Selatan
- Kecamatan Kaur Tengah
- Kecamatan Kaur Utara
- Kecamatan Kelam Tengah
- Kecamatan Kinal
- Kecamatan Luas
- Kecamatan Lungkang Kule
- Kecamatan Maje
- Kecamatan Muara Sahung
- Kecamatan Nasal
- Kecamatan Padang Guci Hilir
- Kecamatan Padang Guci Hulu
- Kecamatan Semidang Gumay
- Kecamatan Tanjung Kemuning
- Kecamatan Tetap

Pantai Linau di Desa Linau, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur. (sumber: Siber Bengkulu)
Pantai Linau di Desa Linau, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur. (sumber: Siber Bengkulu)

5. Kabupaten Kepahiang (Kepahiang):
- Kecamatan Bermani Ilir
- Kecamatan Kabawetan
- Kecamatan Kepahiang
- Kecamatan Merigi
- Kecamatan Muara Kemumu
- Kecamatan Seberang Musi
- Kecamatan Tebat Karai
- Kecamatan Ujan Mas

Kawasan Hutan Lindung Bukit Daun dengan danau di tengahnya, di Kabupaten Kepahiang. (sumber: Get Lost ID)
Kawasan Hutan Lindung Bukit Daun dengan danau di tengahnya, di Kabupaten Kepahiang. (sumber: Get Lost ID)

6. Kabupaten Lebong (Tubei):
- Kecamatan Amen
- Kecamatan Bingin Kuning
- Kecamatan Lebong Atas
- Kecamatan Lebong Sakti
- Kecamatan Lebong Selatan
- Kecamatan Lebong Tengah
- Kecamatan Lebong Utara
- Kecamatan Pinang Belapis
- Kecamatan Rimbo Pengadang
- Kecamatan Topos
- Kecamatan Tubei
- Kecamatan Uram Jaya

Danau Tes di Kabupaten Lebong. Menurut kepercayaan warga setempat, ada ular berkepala tujuh yang menghuni danau ini. (sumber: Bengkulutoday)
Danau Tes di Kabupaten Lebong. Menurut kepercayaan warga setempat, ada ular berkepala tujuh yang menghuni danau ini. (sumber: Bengkulutoday)

7. Kabupaten Mukomuko (Kota Mukomuko):
- Kecamatan V Koto
- Kecamatan XIV Koto
- Kecamatan Air Dikit
- Kecamatan Air Majunto
- Kecamatan Air Rami
- Kecamatan Ipuh
- Kecamatan Kota Mukomuko
- Kecamatan Lubuk Pinang
- Kecamatan Malin Deman
- Kecamatan Penarik
- Kecamatan Pondok Suguh
- Kecamatan Selagan Raya
- Kecamatan Sungai Rumbai
- Kecamatan Teramang Jaya
- Kecamatan Teras Terunjam

Pantai Batu Kumbang di Kabupaten Mukomuko yang pernah dikunjungi Bung Karno. (sumber: RRI)
Pantai Batu Kumbang di Kabupaten Mukomuko yang pernah dikunjungi Bung Karno. (sumber: RRI)
8. Kabupaten Rejang Lebong (Curup):
- Kecamatan Bermani Ulu
- Kecamatan Bermani Ulu Raya
- Kecamatan Binduriang
- Kecamatan Curup
- Kecamatan Curup Selatan
- Kecamatan Curup Tengah
- Kecamatan Curup Timur
- Kecamatan Curup Utara
- Kecamatan Kota Padang
- Kecamatan Padang Ulak Tanding
- Kecamatan Selupu Rejang
- Kecamatan Sindang Beliti Ilir
- Kecamatan Sindang Beliti Ulu
- Kecamatan Sindang Daratan
- Kecamatan Sindang Kelingi

Bukit Kaba di Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, yang terkenal dengan kawah birunya. (sumber: OSC Medcom - Medcom.id)
Bukit Kaba di Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, yang terkenal dengan kawah birunya. (sumber: OSC Medcom - Medcom.id)

9. Kabupaten Seluma (Pasar Tais):
- Kecamatan Air Periukan
- Kecamatan Ilir Talo
- Kecamatan Lubuk Sandi
- Kecamatan Seluma
- Kecamatan Seluma Barat
- Kecamatan Seluma Selatan
- Kecamatan Seluma Timur
- Kecamatan Seluma Utara
- Kecamatan Semidang Alas
- Kecamatan Semidang Alas Maras
- Kecamatan Sukaraja
- Kecamatan Talo
- Kecamatan Talo Kecil
- Kecamatan Ulu Talo

Kabupaten Seluma beribukota di Pasar Tais, Kecamatan Seluma. Gambar di atas yaitu Tugu Pengantin, di Kota Pasar Tais. (sumber: Website Resmi Kabupaten Seluma)
Kabupaten Seluma beribukota di Pasar Tais, Kecamatan Seluma. Gambar di atas yaitu Tugu Pengantin, di Kota Pasar Tais. (sumber: Website Resmi Kabupaten Seluma)

10. Kota Bengkulu:
- Kecamatan Gading Cempaka
- Kecamatan Kampung Melayu
- Kecamatan Muara Bangka Hulu
- Kecamatan Ratu Agung
- Kecamatan Ratu Samban
- Kecamatan Selebar
- Kecamatan Singaran Pati
- Kecamatan Sungai Serut
- Kecamatan Teluk Segara

Benteng Marlborough di Kota Bengkulu didirikan oleh British East India Company pada tahun 1714, di bawah pimpinan Gubernur Joseph Callet. Sekarang benteng ini jadi cagar budaya dan salah satu penarik wisatawan di Kota Bengkulu. (sumber: Annie Nugraha)
Benteng Marlborough di Kota Bengkulu didirikan oleh British East India Company pada tahun 1714, di bawah pimpinan Gubernur Joseph Callet. Sekarang benteng ini jadi cagar budaya dan salah satu penarik wisatawan di Kota Bengkulu. (sumber: Annie Nugraha)
Dan itulah 10 kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.

Sekarang kita lihat Bengkulu dari sisi sosial budaya.

Suku bangsa yang menghuni Provinsi Bengkulu ada banyak. Kelompok etnis terbesar di Provinsi Bengkulu adalah suku Jawa, yang mana sebagian besar di antaranya adalah transmigran yang pindah dari Pulau Jawa. Namun, jika kita bicara soal suku asli yang menghuni Bengkulu, ada tiga yang utama: Melayu Bengkulu, Serawai, dan Rejang.

Kita mulai dengan suku Rejang, salah satu penduduk asli Bengkulu. Persebaran mereka meliputi lima kabupaten, yaitu Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Lebong, dan Kabupaten Rejang Lebong. Mereka adalah masyarakat dwibahasa; mereka bertutur dalam bahasa Rejang dan juga berbahasa Melayu sebagai bahasa kedua.

Suku Rejang adalah salah satu penduduk asli Provinsi Bengkulu. (sumber: ANTARA News Bengkulu)
Suku Rejang adalah salah satu penduduk asli Provinsi Bengkulu. (sumber: ANTARA News Bengkulu)

Suku Serawai adalah suku bangsa asli Bengkulu dengan populasi terbesar kedua yang hidup di provinsi tersebut. Sebagian besar dari mereka mendiami Kabupaten Bengkulu Selatan. Mereka bertutur dalam dialek bahasa Melayu Tengah. Suku Serawai diyakini berasal dari leluhur Si Pahit Lidah, salah satu tokoh folklore Sumatera Selatan.

Suku Serawai diyakini berasal dari leluhur Si Pahit Lidah. (sumber: Radar Kaur)
Suku Serawai diyakini berasal dari leluhur Si Pahit Lidah. (sumber: Radar Kaur)
Dan last but not least, ada suku Melayu Bengkulu. Lagi-lagi, suku Melayu dapat dengan mudah ditemukan di pelbagai daerah di Indonesia, khususnya Sumatera dan Kalimantan. Di Bengkulu, suku Melayu terbagi menjadi sub-suku Melayu Pekal, Melayu Tinggi, Bulang, Lembak, Serawai, Rejang, dan Melayu Mukomuko. Mereka berbahasa Melayu dengan dialek Melayu Tengah.

Pernikahan adat Melayu Bengkulu. (sumber: Sering Jalan)
Pernikahan adat Melayu Bengkulu. (sumber: Sering Jalan)

Seperti provinsi lainnya, masyarakat Bengkulu membutuhkan senjata tradisional untuk berperang dan rumah tradisional untuk berteduh. Senjata tradisional Bengkulu dinamakan rudus. Bentuknya mirip rencong dari Aceh, sejenis pisau berbentuk huruf L. Bahkan senjata rudus dapat ditemui di lambang Provinsi Bengkulu.

Senjata rudus, senjata tradisional Bengkulu. (sumber: pagaralampos.com)
Senjata rudus, senjata tradisional Bengkulu. (sumber: pagaralampos.com)

Adapun rumah tradisional Bengkulu dinamakan Rumah Bubungan Lima. Di sinilah suku Melayu Bengkulu melakukan pertemuan adat atau tinggal. Di bawah ini adalah gambar Rumah Bubungan Lima yang saya gambar sendiri di Adobe Photoshop beserta deskripsi singkatnya.

Rumah Bubungan Lima, rumah adat Provinsi Bengkulu. (sumber: Dokpri)
Rumah Bubungan Lima, rumah adat Provinsi Bengkulu. (sumber: Dokpri)

Aspek sosial budaya lainnya yang mencerminkan kehidupan masyarakat Bengkulu adalah seni musik dan tari. Dua lagu tradisional Provinsi Bengkulu yang paling terkenal adalah "Lalan belek" dan "Jibeak awieo". Keduanya adalah lagu tradisional suku Rejang.



Bengkulu juga sarat akan tarian tradisional, salah satunya yaitu tari andun.


Alat musik yang dimainkan dalam mengiringi lagu dan tarian tradisional Bengkulu adalah sejenis genderang bernama doll.


Makanan tradisional Bengkulu masih terpengaruh kuliner khas Melayu, tetapi yang paling digemari adalah kudapan oncong-oncong pisang, sejenis kue tradisional yang berbahan beras ketan, kelapa parut, gula merah, dan di dalamnya ada buah pisang ambon. Rasanya manis, legit, dan lezat.

Oncong-oncong pisang, kudapan khas Bengkulu yang manis lagi lezat. (sumber: Cookpad)
Oncong-oncong pisang, kudapan khas Bengkulu yang manis lagi lezat. (sumber: Cookpad)

Sambil mengunyah oncong-oncong pisang, alangkah enaknya jika kita menyimak salah satu cerita tradisional atau folklore dari Provinsi Bengkulu. Judulnya adalah "Putri Serindang Bulan". Begini ceritanya.

Alkisah, di Kerajaan Rejang, Bengkulu, Raja Wawang dikaruniai seorang putri bungsu bernama Putri Serindang Bulan. Kecantikannya tiada tara, bagaikan rembulan purnama yang menerangi malam. Namun, di balik kecantikannya, Putri Serindang Bulan menyimpan rahasia: setiap malam bulan purnama, wajahnya berubah buruk rupa. Hal ini dikarenakan sejak lahir, dia memiliki kutukan di mana wajahnya berubah buruk rupa di bulan purnama. Kutukan inilah yang membuat Putri Serindang Bulan menjadi bahan olokan dari kakak-kakak lelakinya yang iri akan kecantikannya.

Suatu hari muncullah seorang lelaki dari Kerajaan Indrapura yang meminang Putri Serindang Bulan. Akan tetapi, ketika bulan purnama muncul di langit malam, kutukannya muncul, dan penyakit kudis dan kurap mengubah wajah sang putri menjadi buruk rupa sehingga lelaki tersebut harus membatalkan pinangannya. Anehnya, apabila pertunangan itu dibatalkan, wajah Putri Serindang Bulan kembali cantik seperti sedia kala. Peristiwa tersebut terjadi berulang kali.

Oleh karena itu, keenam kakak Putri Serindang Bulan mengadakan pertemuan untuk mencari cara agar aib tersebut dapat dihapuskan. Ki Karang Nio, salah satu kakak Putri Serindang Bulan, mengusulkan agar Putri Serindang Bulan diasingkan saja ke tempat yang jauh, namun tidak ada yang setuju. Kemudian, Ki Tago, kakak Putri Serindang Bulan yang lain, menyarankan agar adik bungsu mereka tersebut dibunuh saja. Semua sepakat kecuali Ki Karang Nio.

Meskipun dia raja menggantikan Raja Wawang yang sudah renta, Ki Karang Nio harus menerima keputusan tersebut karena dia kalah suara oleh kakak-kakaknya. Dalam pertemuan itu diputuskan juga bahwa Ki Karang Nio-lah yang harus melakukan hal tersebut, dan untuk membuktikan bahwa dia melakukan tugasnya dengan sempurna, dia harus membawa setabung darah Putri Serindang Bulan.

Setelah pertemuan itu selesai, Ki Karang Nio menghampiri Putri Serindang Bulan untuk berusaha membunuhnya. Namun, dia tidak tega. Pada hari yang telah ditentukan, Ki Karang Nio membawa adiknya tersebut ke pedalaman hutan lebat. Sebelum dibunuh, Putri Serindang Bulan mengajukan satu permohonan kepada Ki Karang Nio: jika dia mati, dia minta dikuburkan bersama sebuah bakoa (tempat daun sirih) dan ayam hirik peliharaannya.

Setelah berpamitan dengan kakak-kakak mereka, Ki Karang Nio dan Putri Serindang Bulan berangkat menuju ke hutan. Selama perjalanan, mereka tidak saling bertegur sapa. Singkat cerita, Ki Karang Nio menyayat tangan Putri Serindang Bulan sehingga keluar darah. Darah tersebut dia campurkan dengan darah ayam hirik peliharaan Putri Serindang Bulan. Mereka pun saling mengucapkan salam perpisahan sebelum akhirnya Putri Serindang Bulan pergi berlalu dengan rakit yang dirakit oleh Ki Karang Nio.

Berhari-hari terhanyut di sungai, Putri Serindang Bulan pun terdampar di Pulau Pagai, di lepas pantai Muara Air Ketahun. Dia ditemukan oleh Raja Indrapura. Putri Serindang Bulan menceritakan semuanya kepada sang raja, yang kemudian menyembuhkannya di istananya di Negeri Setio Barat. Berkat kesaktian Raja Indrapura, Putri Serindang Bulan sembuh total dari sakit kulit. Mereka pun menikah, dan berita pernikahan mereka sampai kepada telinga kakak-kakak Putri Serindang Bulan di Kerajaan Rejang.

Legenda mencatat bahwa Putri Serindang Bulan merupakan lambang kebijaksanaan, keadilan, dan kecantikan bagi suku Rejang Lebong. Ketika kembali ke Lebong bersama sang suami, Putri Serindang Bulan menetapkan Ki Pandan, anak kepada Ki Karang Nio dari pernikahannya dengan seorang putri raja, untuk menggantikan sang ayah memerintah Kerajaan Rejang. Anak Ki Karang Nio yang lain, Ki Pandan, mendirikan biku di daerah Somelako.

Akhir sekali, kita akan mengetahui siapa salah satu pahlawan nasional dari Provinsi Bengkulu. Adalah Fatmawati Soekarno, istri ketiga dari Presiden Soekarno. Beliau adalah ibu Negara Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga 1967. Beliau jugalah yang menjahit Sang Saka Merah Putih, bendera negara kita. Dari pernikahan mereka, Bung Karno dan Fatmawati dikaruniai lima orang anak: Guntur Soekarnoputra (lahir 1944), Megawati Soekarnoputri (lahir 1947), Rachmawati Soekarnoputri (1950-2021), Sukmawati Soekarnoputri (lahir 1951), dan Guruh Soekarnoputra (lahir 1953). Bu Mega kemudian menjadi Presiden ke-5 Republik Indonesia dengan Pak Hamzah Haz sebagai wakilnya, dengan masa jabatan 2001-2004.

Epilog:
Siapakah anggota divisi Indonesia di skuad perlindungan Bluebell City milik Walikota Joost Klein yang berasal dari Bengkulu, yang nantinya akan menemani Jiyoon dan Isa dalam misi penting Weeekly selama fieldtrip di region Baruna? Please welcome... Dara Amalia, gadis berusia 18 tahun dari Kota Bengkulu.

Stay tuned! Episode depan akan membahas salah provinsi "big guys", yaitu Sumatera Selatan.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun