Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenali Indonesiamu! Episode 6: Provinsi Jambi, Miracle on the Batanghari

22 Agustus 2024   22:10 Diperbarui: 23 Agustus 2024   00:07 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Nasional Berbak mencakup sebagian wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur. (sumber: TFCA Sumatera)

Bismillahirrahmanirrahim.

Sesuai janji, episode "Kenali Indonesiamu" hari ini akan membahas provinsi lain di Pulau Sumatera, yaitu Provinsi Jambi. Provinsi ini dijuluki "Miracle on the Batanghari". Mengapa? Kita akan lihat nanti.

Secara geografis, di sinilah letak Provinsi Jambi: di sebelah utara, dia berbatasan dengan Provinsi Riau, di barat dan barat laut dengan Sumatera Barat, di selatan dengan Sumatra Selatan, di barat daya dengan Bengkulu, dan di timur serta timur laut di Selat Berhala. Jambi terkenal dalam literatur kuno, dikarenakan sering disebut dalam prasasti dan juga berita-berita Tiongkok. Ibukota provinsi ini bernama sama dengan provinsinya, yaitu Jambi.

Jambi disebut "Miracle on the Batanghari" karena Sungai Batanghari, sungai terpanjang di Pulau Sumatera, mengalir di sepanjang Provinsi Jambi dan sebagian Sumatera Barat. Sungai ini sangat penting bagi masyarakat Jambi, bahkan seluruh Sumatera karena membawa banyak deposit emas, yang melahirkan nama legendaris Swarnadwipa (pulau emas), yang diberikan dalam bahasa Sansekerta bagi Pulau Sumatera.

Secara administratif, Provinsi Jambi terbagi menjadi sembilan kabupaten dan dua kota.

** KABUPATEN **

1. Kabupaten Batanghari (Muara Bulian):
- Kecamatan Bajubang
- Kecamatan Batin XXIV
- Kecamatan Maro Sebo Ilir
- Kecamatan Maro Sebo Ulu
- Kecamatan Mersam
- Kecamatan Muara Bulian
- Kecamatan Muara Tembesi
- Kecamatan Pemayung

Pasar Keramat Tinggi di Muara Bulian, ibukota Kabupaten Batanghari. (sumber: rakyatjambi.co)
Pasar Keramat Tinggi di Muara Bulian, ibukota Kabupaten Batanghari. (sumber: rakyatjambi.co)

2. Kabupaten Bungo (Muara Bungo):
- Kecamatan Bathin II Babeko
- Kecamatan Bathin II Pelayang
- Kecamatan Bathin III
- Kecamatan Bathin III Ulu
- Kecamatan Bungo Dani
- Kecamatan Jujuhan
- Kecamatan Jujuhan Ilir
- Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang
- Kecamatan Muko-Muko Bathin VII
- Kecamatan Pasar Muara Bungo
- Kecamatan Pelepat
- Kecamatan Pelepat Ilir
- Kecamatan Rantau Pandan
- Kecamatan Rimbo Tengah
- Kecamatan Tanah Sepenggal
- Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas
- Kecamatan Tanah Tumbuh

Air Terjun Telago Jando di Desa Buat, Kabupaten Bungo. (sumber: TempatWisata.pro)
Air Terjun Telago Jando di Desa Buat, Kabupaten Bungo. (sumber: TempatWisata.pro)

3. Kabupaten Kerinci (Siulak):
- Kecamatan Air Hangat
- Kecamatan Air Hangat Barat
- Kecamatan Air Hangat Timur
- Kecamatan Batang Merangin
- Kecamatan Bukit Kerman
- Kecamatan Danau Kerinci
- Kecamatan Danau Kerinci Barat
- Kecamatan Depati Tujuh
- Kecamatan Gunung Kerinci
- Kecamatan Gunung Raya
- Kecamatan Gunung Tujuh
- Kecamatan Kayu Aro
- Kecamatan Kayu Aro Barat
- Kecamatan Keliling Danau
- Kecamatan Sitinjau Laut
- Kecamatan Siulak
- Kecamatan Siulak Mulai
- Kecamatan Tanah Cogok

Danau Kerinci, danau vulkanik terbesar kedua di Pulau Sumatera, yang merupakan asal nama Kabupaten Kerinci. (sumber: Wisato.id)
Danau Kerinci, danau vulkanik terbesar kedua di Pulau Sumatera, yang merupakan asal nama Kabupaten Kerinci. (sumber: Wisato.id)

4. Kabupaten Merangin (Bangko):
- Kecamatan Bangko
- Kecamatan Bangko Barat
- Kecamatan Batang Masumai
- Kecamatan Jangkat
- Kecamatan Jangkat Timur
- Kecamatan Lembah Masurai
- Kecamatan Margo Tabir
- Kecamatan Muara Siau
- Kecamatan Nalo Tatan
- Kecamatan Pamenang
- Kecamatan Pamenang Barat
- Kecamatan Pamenang Selatan
- Kecamatan Pangkalan Jambu
- Kecamatan Renah Pamenang
- Kecamatan Renah Pembarap
- Kecamatan Sungai Manau
- Kecamatan Tabir
- Kecamatan Tabir Barat
- Kecamatan Tabir Ilir
- Kecamatan Tabir Lintas
- Kecamatan Tabir Selatan
- Kecamatan Tabir Timur
- Kecamatan Tabir Ulu
- Kecamatan Tiang Pumpung

Geopark Merangin, salah satu tempat wisata terindah di Kabupaten Merangin. (sumber: Geopark Merangin)
Geopark Merangin, salah satu tempat wisata terindah di Kabupaten Merangin. (sumber: Geopark Merangin)

5. Kabupaten Muaro Jambi (Sengeti):
- Kecamatan Bahar Selatan
- Kecamatan Bahar Utara
- Kecamatan Jambi Luar Kota
- Kecamatan Kumpeh
- Kecamatan Kumpeh Ulu
- Kecamatan Maro Sebo
- Kecamatan Mestong
- Kecamatan Sekernan
- Kecamatan Sungai Bahar
- Kecamatan Sungai Gelam
- Kecamatan Taman Rajo

Candi Muaro Jambi, salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Kabupaten Muaro Jambi. (sumber: sekitarjambi.com)
Candi Muaro Jambi, salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Kabupaten Muaro Jambi. (sumber: sekitarjambi.com)

6. Kabupaten Sarolangun (Sarolangun):
- Kecamatan Air Hitam
- Kecamatan Batang Asai
- Kecamatan Bathin VIII
- Kecamatan Cermin Nan Gedang
- Kecamatan Kota Sarolangun
- Kecamatan Limun
- Kecamatan Mandiangin
- Kecamatan Pauh
- Kecamatan Pelawan
- Kecamatan Singkut

Taman Nasional Bukit Duabelas di Kabupaten Sarolangun, tepat tinggal Orang Rimba yang menjadi latar film
Taman Nasional Bukit Duabelas di Kabupaten Sarolangun, tepat tinggal Orang Rimba yang menjadi latar film "Sokola Rimba". (sumber: RimbaKita.com)

7. Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tungkal):
- Kecamatan Batang Asam
- Kecamatan Betara
- Kecamatan Bram Itam
- Kecamatan Kuala Betara
- Kecamatan Merlung
- Kecamatan Muara Papalik
- Kecamatan Pengabuan
- Kecamatan Renah Mendaluh
- Kecamatan Seberang Kota
- Kecamatan Senyerang
- Kecamatan Tebing Tinggi
- Kecamatan Tungkal Ilir
- Kecamatan Tungkal Ulu

Sungai Pengabuan mengalir di jantung Kabupaten Tanjung Jabung Barat. (sumber: Jambiupdate.co)
Sungai Pengabuan mengalir di jantung Kabupaten Tanjung Jabung Barat. (sumber: Jambiupdate.co)

8. Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Muara Sabak):
- Kecamatan Berbak
- Kecamatan Dendang
- Kecamatan Geragai
- Kecamatan Kuala Jambi
- Kecamatan Mendahara
- Kecamatan Mendahara Ulu
- Kecamatan Muara Sabak Barat
- Kecamatan Muara Sabak Timur
- Kecamatan Nipah Panjang
- Kecamatan Rantau Rasau
- Kecamatan Sadu

Taman Nasional Berbak mencakup sebagian wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur. (sumber: TFCA Sumatera)
Taman Nasional Berbak mencakup sebagian wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur. (sumber: TFCA Sumatera)

9. Kabupaten Tebo (Muara Tebo):
- Kecamatan VII Koto
- Kecamatan VII Koto III
- Kecamatan Muara Tabir
- Kecamatan Rimbo Bujang
- Kecamatan Rimbo Ilir
- Kecamatan Rimbo Ulu
- Kecamatan Serai Serumpun
- Kecamatan Sumay
- Kecamatan Tebo Ilir
- Kecamatan Tebo Tengah
- Kecamatan Tebo Ulu
- Kecamatan Tengah Ilir

Taman Nasional Bukit Tiga Puluh terletak pada lintas provinsi dan kabupaten, yaitu Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Indragiri Hulu di Riau serta Kabupaten Tebo dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat di Jambi. (sumber: RuangRiau.com)
Taman Nasional Bukit Tiga Puluh terletak pada lintas provinsi dan kabupaten, yaitu Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Indragiri Hulu di Riau serta Kabupaten Tebo dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat di Jambi. (sumber: RuangRiau.com)

** KOTA **

10. Kota Jambi:
- Kecamatan Alam Barajo
- Kecamatan Danau Sipin
- Kecamatan Danau Teluk
- Kecamatan Jambi Selatan
- Kecamatan Jambi Timur
- Kecamatan Jelutung
- Kecamatan Kota Baru
- Kecamatan Paal Merah
- Kecamatan Pasar Jambi
- Kecamatan Pelayangan
- Kecamatan Telanaipura

Panorama Kota Jambi di malam hari. (sumber: Good News from Indonesia)
Panorama Kota Jambi di malam hari. (sumber: Good News from Indonesia)

11. Kota Sungai Penuh:
- Kecamatan Hamparan Rawang
- Kecamatan Koto Baru
- Kecamatan Kumun Debai
- Kecamatan Pesisir Bukit
- Kecamatan Pondok Tinggi
- Kecamatan Sungai Bungkal
- Kecamatan Sungai Penuh
- Kecamatan Tanah Kampung

Kota Sungai Penuh dulunya merupakan bagian dari Kabupaten Kerinci sebelum menjadi kota tersendiri pada tahun 2008. (sumber: RRI)
Kota Sungai Penuh dulunya merupakan bagian dari Kabupaten Kerinci sebelum menjadi kota tersendiri pada tahun 2008. (sumber: RRI)

Dan itulah, 11 kabupaten dan kota yang membentuk Provinsi Jambi.

Sebelum kita lanjut ke aspek-aspek sosial budaya yang membentuk Provinsi Jambi, saya ingin sharing sejenak. Dulu ada salah satu anggota keluarga besar saya yang tinggal di Jambi. Adalah Mbak Ita, kakak sepupu saya dari pihak keluarga mama. Sebelum menetap di Jambi, Mbak Ita dan mendiang suaminya, Mas Odi, sering berpindah-pindah kota. Mereka sempat tinggal di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur sebelum menetap di Kota Jambi. Di kota inilah dua buah cinta mereka lahir, yaitu Kirania Utari Syahryandi alias Anya (lahir 2014) dan Khairani Diandra Syahryandi (lahir 2018), dan mereka adalah keponakan saya.

Baik keluarga mama maupun papa saya merupakan keluarga yang masih memegang erat budaya Jawa, namun sudah terakulturasi dengan Islam. Beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan merupakan daerah transmigran. Transmigran adalah orang yang berpindah dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya. Sebagian besar transmigran di Indonesia adalah orang Jawa, dan keluarga Mbak Ita adalah salah satunya ketika mereka bermukim di Jambi. Pulau Jawa merupakan pulau yang paling padat penduduknya di dunia.

Sayangnya pada 12 Januari 2021, Mas Odi merenggut nyawa dikarenakan serangan jantung. Hingga kini peristiwa tersebut masih menjadi salah satu kejadian tersedih yang menimpa keluarga mama saya. Dan hingga kini, Mbak Ita dan kedua anaknya menetap di Kota Depok, sekomplek dengan kedua orangtua dan adik-adiknya, yang saya panggil Mbak Uwi dan Mbak Dini.

Dan sejujurnya saya juga tidak tahu banyak tentang Jambi, karena memang saya tidak pernah ke Sumatera dan hanya pernah berwisata di Pulau Jawa dan ke Bali seumur-umur hidup. Dari Mbak Ita-lah saya mengenal Jambi, itu pun hanya beberapa hal tentang provinsi tersebut saja.

Jadi untuk yang lebih detailnya, saya menghabiskan waktu untuk melakukan research lewat sumber seadanya, yaitu buku dan internet.

Sekian sharing kecil-kecilan tentang keluarga saya yang pernah tinggal di Jambi, sekarang kita lanjutkan pembahasan.

Suku bangsa yang mendiami Jambi ada banyak, seperti suku Melayu Jambi, Batin, Penghulu, Pindah, Kerinci, dan Anak Dalam. Namun untuk mempersingkat waktu, kita hanya akan membahas dua, yaitu suku Melayu Jambi dan suku Anak Dalam.

Suku Melayu Jambi hampir tiada bedanya dengan suku Melayu yang mendiami daerah-daerah lain di Sumatera. Mereka menjalankan prinsip bilateral dengan menempatkan faktor keluarga batih sebagai dasar perhitungan hubungan kekeluargaan dari pihak ibu maupun ayah, yang disebut dengan sanak. Seorang kepala desa di kalangan orang Melayu Jambi disebut datuk.

Setiap 2 Juli selalu diperingati sebagai Hari Adat Melayu Jambi.

Suku Melayu Jambi merayakan adat mereka setiap tanggal 2 Juli. (sumber: Pariwara Jambi)
Suku Melayu Jambi merayakan adat mereka setiap tanggal 2 Juli. (sumber: Pariwara Jambi)
Suku Anak Dalam dikenal dengan beberapa nama, seperti suku Kubu atau Orang Rimba. Mereka hidup di kawasan hutan dataran rendah di wilayah Sumatera bagian tengah, khususnya Jambi. Mayoritas di antara mereka masih menganut animisme atau kepercayaan tradisional. Namun, ada beberapa keluarga suku Anak Dalam yang sudah menganut agama Kristen atau Islam. Kebiasaan mereka berburu, meramu, dan bercocok tanam.

Salah satu adat istiadat yang dilakukan oleh Orang Rimba adalah belangun, atau mengembara untuk pindah dari satu tempat ke tempat lain yang jaraknya relatif jauh karena adanya kematian.

Suku Anak Dalam atau Orang Rimba yang mendiami pedalaman hutan Jambi. (sumber: Desamind)
Suku Anak Dalam atau Orang Rimba yang mendiami pedalaman hutan Jambi. (sumber: Desamind)

Film "Sokola Rimba" karya Miles Films menceritakan tentang kisah nyata Butet Manurung, seorang guru yang mengajar anak-anak suku Anak Dalam di pedalaman hutan Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi. Mereka tidak bersekolah formal, dan Butet sengaja turun ke hutan untuk membantu anak-anak Rimba belajar membaca dan menulis seperti orang kota. Di film "Sokola Rimba", Butet Manurung diperankan oleh aktris Prisia Nasution.


Senjata tradisional Jambi adalah keris Siginjai.

Senjata keris Siginjai, senjata tradisional Jambi. (sumber: kerisjambi.id)
Senjata keris Siginjai, senjata tradisional Jambi. (sumber: kerisjambi.id)

Adapun rumah adat Jambi adalah Rumah Kajang Lako, berbentuk rumah panggung dan biasa dipakai sebagai rumah tinggal. Gambar Rumah Kajang Lako ini saya buat sendiri di Adobe Photoshop.

Rumah Kajang Lako, rumah adat Jambi. (sumber: Dokpri)
Rumah Kajang Lako, rumah adat Jambi. (sumber: Dokpri)

Bagaimana dengan musik dan tarian tradisional Jambi? Oh, jangan ditanya. Lagu-lagu daerah Jambi masih terpengaruh budaya Melayu, dan semuanya enak. Salah satunya adalah lagu "Injit-injit semut".


Tarian adat Jambi yang terkenal adalah tari sekapur sirih.


Biasanya tarian-tarian dan lagu-lagu tradisional Jambi diiringi oleh alat musik cangor dan serdam. Sayangnya mencari video permainan alat musik tersebut di YouTube sangat susah.

Untuk makanan khas Jambi, beberapa di antaranya masih terpengaruh masakan Melayu, seperti nasi minyak, nasi gemuk, dan tempoyak ikan patin.

Nasi gemuk khas Jambi. (sumber: IDN Times)
Nasi gemuk khas Jambi. (sumber: IDN Times)

Nasi minyak. (sumber: Cookpad)
Nasi minyak. (sumber: Cookpad)

Jus pinang khas Jambi. (sumber: RRI)
Jus pinang khas Jambi. (sumber: RRI)

Tempoyak ikan patin yang gurih. (sumber: Cookpad)
Tempoyak ikan patin yang gurih. (sumber: Cookpad)

Makanan-makanan tersebut terasa kurang enak jika tidak ditemani mendengarkan salah satu cerita rakyat Jambi. Dari cerita yang satu ini, kita belajar bahwa jika kita sudah punya seseorang, terlepas dari kekurangan yang dia punya, alangkah baiknya kita menghargai orang tersebut karena dia istimewa, pemberian Tuhan. Hal itu kita pelajari dari cerita berjudul "Ibu Kandungku Seekor Kucing".

Alkisah, Mimi dan Mini adalah sepasang anak kembar perempuan yang hidup di sebuah desa di Jambi. Mereka baik hati serta cantik jelita. Tak heran mengapa banyak lelaki desa yang terpikat akan kecantikan mereka. Mimi dan Mini tinggal bersama ibu mereka di sebuah rumah yang sangat sederhana. Tidak ada siapa pun yang tahu bahwa ibu mereka ini bukan manusia melainkan seekor kucing. Bayangkan! Seekor kucing, hewan yang bunyinya meong, berjalan dengan empat kaki, dan makan ikan, memiliki anak manusia! That is insane! Bahkan Mimi dan Mini tidak tahu mengapa mereka bisa memiliki ibu kandung berupa seekor kucing.

Meskipun begitu, Mimi dan Mini sangat menyayangi ibu mereka. Mereka tidak pernah melawan perintah sang ibu ataupun memiliki pemikiran buruk terhadap beliau, meskipun beliau hanyalah seekor kucing.

Suatu hari, ada sepasang kakak-beradik, lelaki, bernama Jaka dan Putra. Mereka hendak meminang Mimi dan Mini. Setelah mengantongi izin dari sang ibu, Mimi dan Mini hendak memperkenalkan kekasih mereka masing-masing kepada sang ibu. Ayah mereka, manusia, telah tiada, jadi mereka hanya besar dengan seorang ibu. Namun betapa kecewanya Jaka dan Putra saat mendapati calon mertua mereka adalah seekor kucing. Jaka dan Putra terpaksa harus membatalkan pinangan.

Sejak saat itu, Mimi dan Mini jadi membenci sang ibu. Mereka memutuskan untuk mencari ibu baru. Mereka meminta pada matahari, awan, gunung, dan tikus untuk menjadi ibu mereka. Namun sayang, mereka memiliki kelemahan masing-masing. Matahari jika tertutup awan akan kehilangan sinarnya. Awan akan menghilang jika terhempas gunung. Gunung banyak lubangnya karena digerogoti tikus. Dan yang terakhir, tikus sangat takut pada kucing.

Mendengar pertanyaan si tikus, Mimi dan Mini menyesali perbuatan mereka kepada sang ibu. Sejak saat itu mereka terus mencintai dan menghormati ibu mereka tersebut, walaupun ibu kandung mereka hanyalah seekor kucing.

Oh ya, di episode lalu, saya lupa menyebutkan pahlawan nasional dari Kepulauan Riau. Mereka adalah:
- Raja Haji Fisabilillah
- Sultan Mahmud Riayat Syah

Jadi, di episode Jambi ini, kita akan membahas salah satu pahlawan nasional dari Jambi, yaitu Sultan Thaha Syaifudin. Beliau adalah sultan terakhir Kesultanan Jambi. Beliau lahir pada tahun 1816 di Tanah Pilih, Kesultanan Jambi, dan meninggal pada 26 April 1904 serta dimakamkan di Muara Tebo, Jambi. Sepeninggal Sultan Thaha, namanya diabadikan sebagai nama bandara utama di Kota Jambi dan perguruan tinggi Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.

Sebagai penutup...
Anggota subdivisi Sumatera dari divisi Indonesia di skuad perlindungan Bluebell City milik Walikota Joost Klein yang berasal dari Jambi adalah Nadya Salsabila. Nadya berasal dari Kota Jambi, berusia 19 tahun, dan jago meretas komputer serta bertarung menggunakan keris Siginjai. Bersama anggota divisi Indonesia lainnya, dia siap membantu Jiyoon dan Isa saat Weeekly melakukan fieldtrip ke Baruna dan menjalankan misi penting di tengah-tengah fieldtrip.

Stay tuned! Episode besok akan membahas Provinsi Bengkulu.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun