Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Indonesiamu! Episode 4: Pengaruh Budaya Melayu Masih Kental di Riau

20 Agustus 2024   21:54 Diperbarui: 20 Agustus 2024   22:50 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Nasional Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan, tempat pelestarian sejumlah satwa endemik Sumatera, seperti gajah sumatera. (sumber: Tekno Tempo.co - Tempo)

Dari segi seni budaya, Riau masih memelihara akar budaya Melayu mereka, sebagaimana terbukti pada musik dan tarian tradisional mereka. Salah satu lagu tradisional Riau yang hampir semua orang tahu, bahkan menjadi salah satu lagu anak-anak paling bagus di Indonesia, adalah "Soleram". Syairnya berupa pantun, menunjukkan betapa kuatnya budaya Melayu Riau tersalurkan lewat pantun.


Dua tarian tradisional Riau yang paling terkenal adalah tari zapin dan tari mak yong.



Biasanya, dalam mengiringi kedua tarian tradisional tersebut, dipetiklah alat musik gambus, alat musik khas Riau yang mengiringi musik tradisional Melayu Riau.


Untuk makanan khas Riau, saya agak kebingungan mencari sumber terpercaya, karena saya belum pernah ke Riau atau bahkan mencicipi makanan khas Riau. Tetapi, saya punya buku kumpulan cerpen anak bertajuk "My Culinary Journey", keluaran tahun 2010 oleh DAR Mizan, salah satu perusahaan percetakan buku anak Islami ternama di Bandung. 

Salah satu cerpen di kumcer tersebut bercerita tentang kuliner khas Riau, yang ditulis oleh Kak Cut Nisaa, alumna Kecil-Kecil Punya Karya yang asli Pekanbaru, Riau. Kak Cut Nisaa kini berusia 27 tahun dan ketika menulis cerpen tentang kuliner khas Riau di kumcer "My Culinary Journey", usianya 13 tahun dan beliau masih SMP. Dan inilah sejumlah makanan khas Riau yang beliau bahas:

Untuk makanan berat, ada gulai ikan patin. Ikan patin adalah salah satu jenis ikan berdaging putih yang kerap dipakai dalam kuliner khas Melayu atau Sumatera. Gulai ikan patin rasanya asam, pedas, gurih, dan menyegarkan. Mengandung banyak protein yang sangat berguna untuk pertumbuhkembangan anak saat ini.

Gulai ikan patin. (sumber: Katakini.com)
Gulai ikan patin. (sumber: Katakini.com)

Buah durian banyak tumbuh di Riau. Durian, atau yang mana seringkali disebut duren, banyak diolah menjadi berbagai macam makanan, dan di Riau, durian ketan adalah kudapan kegemaran. Durian banyak mengandung kalsium, kalium, serta vitamin B1 dan B2 yang dapat menyuplai pelbagai nutrisi penting yang sangat dibutuhkan untuk menjaga dan mempertahankan kesehatan dan kekuatan tulang dan gigi. 

Namun, jangan kebanyakan makan durian, nanti kepala pening dan badan bisa menjadi panas. Namun, tidak perlu khawatir, karena jika badan panas karena kebanyakan makan durian, air dari kulit durian bisa langsung diminum untuk mendinginkan tubuh.

Durian ketan. (sumber: cookpad.com)
Durian ketan. (sumber: cookpad.com)

Kudapan khas Riau lainnya yang lezat adalah bolu kemojo. Bolu kemojo adalah salah satu oleh-oleh khas Kota Pekanbaru. Rasanya manis dan warna hijau khasnya diperoleh dari daun pandan, yang menjadi salah satu bahan membuat kue ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun