Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Indonesiamu! Episode 2: Katakan Horas, Mejuah-juah, Njuah-juah, Ya'ahowu, Ahoi Kepada Sumatera Utara

18 Agustus 2024   19:21 Diperbarui: 18 Agustus 2024   21:33 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulau Samosir adalah bagian dari kabupaten bernama sama, di tengah Provinsi Sumatera Utara. (sumber: Travel - Tempo)

Suku Batak Mandailing. (sumber: MedanBisnisDaily.com)
Suku Batak Mandailing. (sumber: MedanBisnisDaily.com)

Suku Batak Karo mendiami daerah tempat namesake mereka, yaitu Dataran Tinggi Karo di Kabupaten Karo. Mereka menganut sistem kemasyarakatan atau adat yang dikenal dengan Merga Silima, yang terdiri atas lima marga utama: Ginting, Karokaro, Peranginangin, Sembiring, dan Tarigan. Dari kelima marga tersebut, mereka terbagi lagi menjadi beberapa marga yang tidak Anda jumpai pada nama orang Batak lain. Ada marga Sinulingga, Sinukaban, Sinuhaji, Gurusinga, Pandebayang, Sebayang, Pandia, Barus, Sitepu, Surbakti, Singarimbun, Depari, Meliala, dll.

Lyodra Ginting, juara Indonesian Idol X, adalah salah satu tokoh Karo yang paling tersohor. Karir menyanyinya telah dimulai sejak masih kanak-kanak, ketika dia tergabung dalam proyek "Di Atas Rata-rata" yang digagas oleh musisi Erwin Gutawa dan putrinya, Gita Gutawa. Kini usianya 21 tahun dan ketika dia menyabet gelar juara Indonesian Idol X, Lyodra memecahkan rekor sebagai pemenang Indonesian Idol termuda, pada usia 16 tahun.

Selain Lyodra, ada juga penyanyi Brigitta Sriulina Meliala alias Idgitaf, yang dikenal karena lagu "Takut" dan "Satu-satu". Meliala adalah salah satu marga Batak Karo, cabang dari marga Sembiring.

Suku Batak Karo. (sumber: Radar Seluma - Disway)
Suku Batak Karo. (sumber: Radar Seluma - Disway)
Dari suku Batak kita ke suku Nias. Kelompok etnik ini mendiami Kepuluan Nias di lepas pantai barat Sumatera Utara. Mereka menamakan diri mereka "Ono Niha" dan tanah tempat tinggal mereka "Tano Niha". Mereka menganut agama Kristen, Islam, dan kepercayaan lokal Nias, yaitu Fanomba Adu.

Sama seperti suku Batak, suku Nias juga memiliki marga. Namun, marga mereka lebih unik dan tidak ditemui di dataran utama Sumatera Utara. Suddenly you have surnames like Zebua, Mendrofa, Waruwu, Laoli, Daeli, Lase, Amazihono, dan Zamisi.

Suku Nias. (sumber: Wonderverse Indonesia)
Suku Nias. (sumber: Wonderverse Indonesia)

Dan kita berjumpa dengan suku Melayu. Sebenarnya suku Melayu dapat dijumpai di berbagai daerah di Indonesia, khususnya Sumatera dan Kalimantan, namun suku Melayu juga tersebar di Sumatera Utara khususnya di daerah seperti Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Asahan, dan Kabupaten Langkat.

Senjata tradisional Sumatera Utara ada banyak, salah satunya adalah piso gaja dompak. Bentuknya panjang, pipih, runcing, dan tajam. Piso gaja dompak lebih pendek dari pedang namun sedikit lebih panjang dari belati. Senjata ini diyakini sudah ada sejak zaman Kerajaan Batak, dan menjadi salah satu pusaka.

Piso gaja dompak, senjata pusaka tradisional Sumatera Utara. (sumber: Radio Suara Wajar 96.8 FM)
Piso gaja dompak, senjata pusaka tradisional Sumatera Utara. (sumber: Radio Suara Wajar 96.8 FM)

Dari segi seni budaya, Sumatera Utara sarat akan alat musik dan tarian tradisional. Alat musik khas Sumatera Utara yang terkenal di antaranya adalah garantung, doli-doli, gordang sambilan, faritia, arbab, dan hasapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun