Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mencari Pekerjaan di Industri Kreatif Sangatlah Penting

25 Juli 2024   11:42 Diperbarui: 25 Juli 2024   11:43 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bismillahirrahmanirrahim.

Sebagai lulusan Universitas Widyatama Bandung dengan diploma di bidang desain grafis, tidak mengejutkan bahwa sekarang saya sedang berjuang mencari pekerjaan kantoran, dan sembari menunggu panggilan kerja, saya berusaha mengembangkan portofolio untuk melamar kerja, baik itu portofolio desain grafis maupun videografi.

Kedua pekerjaan tersebut, yaitu desainer grafis dan videografer atau editor video, itu adalah pekerjaan industri kreatif. Zaman sekarang, banyak perusahaan yang membuka lowongan untuk pegiat industri kreatif, seperti desainer grafis, videografer, video editor, dan bahkan social media specialist. Dan saat ini, pekerjaan di bidang industri kreatif sangatlah penting. Seberapa penting? Sangat penting. Mereka menggunakan otak kanan mereka secara dominan untuk berpikir kreatif dan mencipta dan berinovasi demi memajukan industri kreatif negara.

Pegiat industri kreatif dapat bekerja di mana saja, seperti agensi kreatif, agensi periklanan, production house, bahkan perusahaan yang tidak ada kena-mengenanya dengan bidang kreatif juga saat ini membutuhkan orang kreatif. Saya pernah membahas beberapa di antara mereka yang bekerja di Les' Copaque Production dalam proses pengembangan serial Upin Ipin, namun saya akan membahasnya lagi.

Desainer grafis adalah orang yang membuat grafik visual menggunakan software komputer atau dengan tangan, guna mengomunikasikan pesan tertentu secara efektif kepada audiens yang dituju. Beberapa di antara media desain grafis sering Anda lihat ke mana pun Anda pergi, seperti poster, baliho, spanduk, iklan di koran, majalah, bahkan gambar-gambar yang tertera di perlengkapan sekolah anak Anda, seperti tempat pensil, itu adalah buah tangan desain grafis.

Videografer dan editor video sejatinya adalah dua pekerjaan yang berbeda, namun berkaitan. Videografer lazimnya bertugas mengambil gambar dan merekam video dengan menggunakan kamera profesional, sedangkan editor menyortir materi yang dipakai dan diolah menjadi video utuh sesuai arahan. Namun tak sedikit videografer yang juga mahir menggunakan software untuk mengedit video, seperti Adobe Premiere Pro, Final Cut, Wondershare Filmora, dan Davinci Resolve. Kebanyakan di antara mereka bekerja di agensi kreatif atau production house. Iklan di televisi, film yang Anda tonton di bioskop, dan sinetron secara acara televisi lain, itu semua adalah buah tangan videografer dan editor. Videografer merekamnya, sedangkan editor mengeditnya.

Content creator saat ini tengah menjadi pekerjaan primadona. Kerja mereka membuat konten dan memberikan informasi dengan nilai tertentu seperti edukasi maupun hiburan di media digital. Saat ini banyak sekali content creator asal Indonesia yang terkenal lewat YouTube, dan mereka membuat konten dengan berbagai tema, seperti teknologi, seni, memasak, bahkan gaming.

Contoh content creator berbagai tema di Indonesia:
Teknologi: Benakribo
Seni: Aulion
Memasak: Devina Hermawan, Willgoz, Luvita Ho, Moinblog, dll.
Gaming: Reza Arap, DylandPROS, Tara Arts Gaming, Lil Amatsu, Project Burger, Kang Mas San Feng, dll.

Konten yang dibuat oleh content creator berbagai macam, bisa dalam bentuk foto, video, podcast, dll.

Dan terakhir sekali, ada social media specialist. Mereka bertanggung jawab atas pengelolaan konten di berbagai platform media sosial sebuah merek, baik itu perusahaan, organisasi, maupun perorangan. Mereka juga memperhatikan dan memonitor performa akun dan konten yang pernah disebarkan sebelumnya, untuk memastikan apakah konten tersebut layak atau tidak untuk disebarkan. Menyebarkan konten di media sosial juga ada etikanya. Jika konten tersebut melanggar privasi seseorang atau berisi hal-hal asusila, maka tidak layak untuk disebarkan. Hal-hal tersebutlah yang diawasi oleh social media specialist. Social media specialist kurang lebih sama dengan new media specialist.

Semua pekerjaan ini tidak terpaku pada lulusan DKV saja. Bahkan lulusan sastra atau sains dan teknologi bisa menjadi salah satu pekerjaan di atas. Yang pasti, mereka bekerja untuk menafkahi keluarga dan bukan untuk kepentingan pribadi saja.

Bagi Anda yang baru saja lulus kuliah dan sedang mencari pekerjaan di bidang industri kreatif, saya di sini untuk menyemangati Anda. Sesibuk apa pun Anda, jangan pernah lelah untuk berkarya. Lumayan, karya-karya tersebut bisa Anda jadikan portofolio untuk melamar kerja. Yang penting, portofolio tersebut disusun sedemikian rapi agar menarik perhatian tim sukses perusahaan tempat Anda melamar.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun