Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film: Inside Out 2, Ketika Emosi Baru Datang di Masa Remaja Riley Andersen

8 Juli 2024   20:02 Diperbarui: 8 Juli 2024   20:12 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film "Inside Out 2". (sumber: IMDb)

Bismillahirrahmanirrahim.

Hari ini, pada tanggal 8 Juli 2024, setelah hampir setahun tidak menonton film di bioskop sendirian, akhirnya saya kembali menonton film sendirian di mal D'Botanica Bandung (dulu BTC). Film yang saya tonton hari ini adalah "Inside Out 2", kelanjutan dari film "Inside Out" pertama pada tahun 2015. Film ini masih berkisah tentang lima emosi yang hidup dalam kepala Riley Andersen, yaitu Joy, Sadness, Anger, Fear, dan Disgust, serta kemunculan empat emosi baru. Film ini dirilis tanggal 14 Juni 2024 dan masih diproduksi bersama oleh Disney dan Pixar Animation Studios.

Seperti biasa, setelah menonton film, hal pertama yang saya lakukan adalah membuat resensi film tersebut di Kompasiana. Apalagi sejak awal saya lebih ingin menonton film "Inside Out 2" daripada "Ipar Adalah Maut" yang sekarang sedang hangat-hangatnya dibicarakan di komunitas penikmat film Indonesia.

Jadi begini ceritanya: Riley Andersen kini telah berusia 13 tahun dan telah menetap selama dua tahun di San Francisco, California, Amerika Serikat, di mana dia tergabung dalam tim hoki remaja putri, San Francisco Foghorns. Di dalam pikirannya masih terdapat lima emosi: Joy, Sadness, Anger, Fear, dan Disgust. Anda yang menonton "Inside Out" pertama pasti tahu tugas mereka apa:

- Joy bertugas menjaga agar Riley tetap gembira dan positif sepanjang hidupnya;
- Sadness bertugas memperingatkan orang lain saat Riley kewalahan secara emosi dan membutuhkan bantuan;
- Anger bertugas membantu Riley menyuarakan ketidakadilan dan frustrasi;
- Fear bertugas menjaga Riley tetap aman;
- Disgust bertugas mencegah Riley dari "keracunan", secara fisik maupun sosial.

Riley kini beradaptasi dengan kehidupan barunya di San Francisco, dan memiliki dua sahabat bernama Bree dan Grace. Kelima emosi dalam pikirannya kini mengawasi elemen baru dalam pikirannya yang disebut Sense of Self, yang menampung memori dan perasaan yang membentuk keyakinannya. Joy, yang bertujuan mengisi Sense of Self dengan hanya memori positif, menciptakan mekanisme untuk mendorong memori negatif ke belakang pikiran Riley.

Suatu hari, Riley, Bree, dan Grace diundang oleh pelatih hoki mereka, Coach Roberts, untuk menghadiri kemah hoki es akhir pekan di mana Riley berharap untuk lolos masuk tim hoki sekolahnya, San Francisco Firehawks.

Pada malam sebelum kemah, "alarm pubertas" dalam pikiran Riley berbunyi, dan saat para emosi tidur, para pekerja pikiran meng-upgrade konsol emosi. Saat itulah muncul empat emosi baru dalam pikiran Riley: Anxiety, Envy, Ennui, dan Embarrassment. Anxiety berkulit oranye, Envy berkulit hijau toska dan bertubuh kecil, Ennui berkulit violet dan berbicara dengan logat Perancis, sedangkan Embarrassment berkulit pink, bertubuh tinggi besar, serta mengenakan jaket. Anxiety, Envy, dan Ennui berjenis kelamin perempuan, sedangkan Embarrassment lelaki.

Di hari pertama kemah, Riley, Bree, dan Grace dihukum oleh Coach Roberts karena bercanda. Anxiety kemudian memutuskan bahwa Riley harus berubah untuk menyesuaikan diri dengan para pemain yang lebih tua, termasuk Val Ortiz, pemain hoki yang paling populer di Firehawks. Dia memutuskan bahwa Joy dkk tidak dibutuhkan lagi, dan mereka dibawa ke Memory Vault untuk dijadikan sandera. Di sinilah Joy dkk bertemu dengan karakter-karakter dari masa kecil Riley, seperti Bloofy, Pouchy, dan Lance Slashblade.

Joy dkk berhasil melarikan diri dari Memory Vault, namun perjuangan mereka tidaklah mudah untuk kembali ke Headquarters. Anxiety mencopot Self of Sense-nya Riley dan membawanya ke Back of Mind, bersama memori-memori negatif Riley yang lainnya. Mereka harus melewati banyak halangan dan rintangan, seperti Stream of Consciousness, Sar-chasm, dan Imagination Land dengan tambahan-tambahan baru, yaitu Mount Crushmore, Fort Pillowton, dan Parade of Future Careers.

Selama berteman dengan Val, di bawah kendali Anxiety, Riley jadi sedikit demi sedikit melupakan Bree dan Grace. Padahal, mereka sangat baik pada Riley, bahkan mereka sama-sama menyukai Get Up and Glow. Karena bergaul dengan Val inilah Riley sok-sokan "bosan" pada Get Up and Glow, sehingga mengancam persahabatannya dengan Bree dan Grace.

Malam itu, ketika Riley tidur di kemah hoki, dia menyadari sesuatu; Coach Roberts menyimpan sebuah buku catatan merah di ruangnya. Buku catatan tersebut berisi pertanda apakah murid-muridnya dianggap layak atau tidak untuk masuk Firehawks. Di bawah kendali Anxiety, Riley menemukan bahwa dia belum siap masuk Firehawks, dan bertekad untuk berlatih keras. Dia kini jadi semakin menempel dengan Val. Bree dan Grace pun akhirnya dia lupakan.

Dengan bantuan Sadness dan Embarrassment, Joy dkk berhasil kembali ke Headquarters. Saat itulah Sense of Self baru terbentuk dalam pikiran Riley, namun menimbulkan rasa keraguan diri yang menyebabkan Riley bermain dengan buruk saat pertandingan hoki terakhir, tidak sengaja melukai Grace, dan dimasukkan ke kotak penalti. Selama berada dalam kotak penalti, Riley mengalami gangguan panik.

Joy dan delapan emosi lainnya membentuk Sense of Self baru, yang membantu Riley berdamai kembali dengan Bree dan Grace serta menyelesaikan pertandingan hoki dengan sempurna. Di akhir film, Riley masuk tim Firehawks bersama Val dan yang lain sambil tetap bersahabat dengan Bree dan Grace.

Pemeran:
- Amy Poehler sebagai Joy
- Phyllis Smith sebagai Sadness
- Lewis Black sebagai Anger
- Tony Hale sebagai Fear
- Liza Lapira sebagai Disgust
- Kensington Tallman sebagai Riley Andersen
- Maya Hawke sebagai Anxiety
- Ayo Edebiri sebagai Envy
- Adele Exarchopoulos sebagai Ennui
- Paul Walter Hauser sebagai Embarrassment
- Grace Lu sebagai Grace
- Sumayyah Nuriddin-Green sebagai Bree
- Lilimar sebagai Val Ortiz
- Yvette Nicole Brown sebagai Coach Roberts
- Ron Funches sebagai Bloofy
- James Austin Johnson sebagai Pouchy
- Yong Yea sebagai Lance Slashblade
- Steve Purcell sebagai Deep Dark Secret
- June Squibb sebagai Nostalgia
- Diane Lane sebagai Mrs. Andersen, ibu Riley
- Kyle MacLachlan sebagai Mr. Andersen, ayah Riley

"Inside Out 2" berlatar waktu dua tahun setelah peristiwa di film "Inside Out" pertama. Ketika itu Riley masih berusia 11 tahun dan baru pindah dari rumah lamanya di Minnesota ke San Francisco. Beberapa pulau kepribadian di pikirannya masih berfungsi dengan baik, seperti Family Island, Goofball Island, Friendship Island, Hockey Island, dan Honesty Island.

Moral dari film "Inside Out 2" adalah: setiap emosi baik untuk kita, asalkan kita yang mampu menguasai diri dengan mereka, bukan emosi yang menguasai kita. Bisa dilihat dari cara kerja Anxiety yang menguasai Riley hingga dia mengalami gangguan panik saat dihukum selama pertandingan hoki. Juga, setiap perasaan yang Tuhan ciptakan untuk kita manusia membuat kita bangga menjadi diri kita, tak kira baik atau buruk.

Hingga kini, Inside Out bertahta tinggi sebagai film terlaris tahun 2024, mencetak keuntungan sebesar $1.216.923.699.

"Every bit of Riley makes her who she is, and we love all of our girl. Every messy, beautiful piece of her."
- Joy, Inside Out 2

Tabik,
Yudhistira Mahasena

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun