Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Music

Kenali Jakartamu! Episode 13: Nada-Nada Indah Kontemporer Jakarta

18 Juni 2024   22:50 Diperbarui: 19 Juni 2024   00:45 1318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rony Parulian, sang peraih medali perunggu di Indonesian Idol XII. (sumber: Togi Sibuea)

Bismillahirrahmanirrahim.

Harusnya episode ke-13 serial Kenali Jakartamu membahas tempat-tempat wisata di Jakarta bagi Anda yang ingin berlibur di Jakarta, dari barat sampai utara, namun entah mengapa, saya memutuskan untuk membahas ini. Mengapa judul episode kali ini "Nada-nada Indah Kontemporer Jakarta"? Karena hari ini kita akan membahas sejumlah musisi kontemporer dari Jakarta yang sukses.

Setiap kota di Indonesia pasti memiliki musisi hebat, seperti Kahitna dari Bandung, Shaggydog dari Jogja, dll. But what if I told you bahwa Jakarta memiliki sejumlah musisi handal yang beberapa di antaranya sudah go internasional? Kita akan membahas 20 di antaranya... dan hopefully ini tidak akan membuat saya mumet karena musisi yang kita bahas akan banyak sekali, dan Jakarta menghasilkan banyak sekali musisi terhebat di Indonesia. Detailnya yaitu nomor 1-10 berfokus pada grup, dan 11-20 berfokus pada solois.

Dan ini dia mereka...

1. Edane

Bagi Anda yang besar di tahun 1990-an pasti tahu band ini. Yap, Edane adalah salah satu band hard rock asal Jakarta yang melejit di era 1990-an dan 2000-an awal. Edane dirikan oleh Eet Sjahranie dan Ecky Lamoh pada tahun 1992. Hingga kini, di usia band mereka yang tahun ini menginjak 32 tahun, Edane sudah merilis enam studio album, yaitu "The Beast", "Jabrik", "Borneo", "170 Volts", "Time to Rock", dan "Edan".

Salah satu lagu Edane yang paling terkenal adalah "Kau pikir kaulah segalanya", yang dirilis pada tahun 2002. Lagu ini dirilis saat Bang Trison Manurung memegang posisi vokalis. Hingga kini lagu ini masih melekat erat di telinga anak 2000-an.


2. Samsons

Samsons, band pop rock Indonesia asal Jakarta yang melejit lewat hits-hits seperti
Samsons, band pop rock Indonesia asal Jakarta yang melejit lewat hits-hits seperti "Kenangan terindah", "Kisah tak sempurna", dan "Bukan diriku". (sumber: ANTARA News)

Bila yang tertulis untukku
Adalah yang terbaik untukmu
'Kan kujadikan kau kenangan
Yang terindah dalam hidupku

Penggalan lirik lagu di atas adalah lirik lagu Samsons yang berjudul "Kenangan terindah". Berasal dari Jakarta, Samsons sudah aktif sejak 2003 dan saat ini digawangi Adrian Martadinata, Irfan Aulia, Erik Partogi Siagian, dan Aldri Dataviadi. Bagi Anda yang besar atau menghabiskan masa kecil di pertengahan tahun 2000-an pasti hafal dengan lagu-lagu mereka, seperti "Kenangan terindah", "Kisah tak sempurna", "Luluh", "Naluri lelaki", "Di penghujung muda", "Bukan diriku", "Akhir rasa ini", dan "Tak ada tempat seperti surga". Ciri khas musik Samsons adalah menggabungkan musik pop rock dan aransemen orkestral.

Sebelum Adrian bergabung, Samsons sudah berkali-kali ganti vokalis. Pertama Bams, dari 2003 hingga 2012, dan kedua Aria Dinata, dari 2013 hingga 2021. Adrian sebelumnya adalah artis solo yang melejit dengan lagu "Ku ingin kau tahu" dan "Ajari aku".

Ketika masih menulis di akun lama, saya ingat pernah memberikan sejumlah lagu Indonesia untuk dinyanyikan oleh idol K-pop secara individu. "Kisah tak sempurna"-nya Samsons saya berikan untuk Mashiro dari Kep1er, yang Insya Allah bulan depan akan hijrah ke Limelight bersama sesama anggota, yaitu Yeseo.

Berikut adalah hits-hits terbaik Samsons:









3. Kerispatih

Kerispatih, band pop rock yang terkenal dengan lagu sendu mereka. (sumber: ERA.ID)
Kerispatih, band pop rock yang terkenal dengan lagu sendu mereka. (sumber: ERA.ID)
Masih dari band tahun 2000-an, mungkin Anda tahu lagu-lagu seperti "Cinta putih", "Kejujuran hati", "Mengenangmu", "Tapi bukan aku", "Tak lekang oleh waktu", "Kesalahan yang sama", "Aku harus jujur", "Tertatih", "Lihat hatiku", dan "Menyerah di hadapan cinta". Yap, itu semua adalah lagu-lagu dari Kerispatih, band pop rock asal Jakarta yang terkenal dengan lagu-lagu sendu mereka, berkat sentuhan jari-jari ajaib Doadibadai "Badai" Hollo.

Saat ini Kerispatih digawangi Fandy, Anton, dan Arief. Sebelum Fandy maju sebagai vokalis Kerispatih pada tahun 2010, dia adalah alumnus Indonesian Idol musim 4. Fandy menggantikan Sammy Simorangkir, yang mundur dari Kerispatih karena skandal narkoba. Sang bassis, Dika, telah meninggal dunia pada tahun 2018 lalu.

Berikut adalah hits-hits terbaik Kerispatih sepanjang berkarya:








4. Naif

Naif, salah satu band pop rock asal Jakarta yang terkenal dengan liriknya yang kreatif. (sumber: CNN Indonesia)
Naif, salah satu band pop rock asal Jakarta yang terkenal dengan liriknya yang kreatif. (sumber: CNN Indonesia)

Naif juga merupakan salah satu band pop rock asal Jakarta yang hebat. Digawangi David, Emil, Pepeng, dan Jarwo, Naif terkenal karena hits-hits seperti "Posesif", "Piknik 72", "Mobil balap", "Air dan api", "Aku rela", "Televisi", "Benci untuk mencinta", dan "Karena kamu cuma satu". Salah satu di antaranya pernah dinyanyikan Nyoman Paul di Indonesian Idol XII, yaitu "Benci untuk mencinta", sebuah lagu sedih dengan lirik yang sederhana namun begitu menyentuh hati.

Lirik lagu-lagu Naif dikenal kreatif, berkat tangan kreatif seorang David Bayu. Beliau menjadi judge di Indonesian Idol XII, manalah tahu jika nanti di Idol XIII dia menjadi judge lagi.

Berikut adalah hits-hits terbaik Naif:









5. Reality Club

Reality Club, band indie rock yang digawangi oleh content creator asal Jakarta, Fathia Izzati. (sumber: LAzone.id)
Reality Club, band indie rock yang digawangi oleh content creator asal Jakarta, Fathia Izzati. (sumber: LAzone.id)
Mungkin Anda tidak asing dengan Fathia Izzati, seorang content creator asal Jakarta, Indonesia yang dikenal karena kepiawaiannya berbahasa Inggris dan menirukan logat bahasa Inggris dari berbagai negara. Olala, ternyata Fathia adalah frontwoman dari sebuah band indie rock, Reality Club. Fathia membentuk band ini bersama dengan kedua temannya Era Patigo dan Mayo Falmonti pada 2016, dan dia juga mengajak sang kakak, Faiz. Sayangnya, enam bulan setelah terbentuk, Mayo memutuskan untuk keluar dari Reality Club karena kesibukan pribadi dan digantikan oleh Nugi Wicaksono.

Saat ini, Reality Club digawangi oleh formasi Fathia, Faiz, Era, dan Nugi. Mereka terkenal karena lagu berjudul "Elastic heart". Ini lagunya:


6. Element

Element, band pop rock era 2000-an asal Jakarta yang melejit lewat lagu
Element, band pop rock era 2000-an asal Jakarta yang melejit lewat lagu "Rahasia hati". (sumber: ANTARA News)

Kembali membahas band era 2000-an, kita membahas Element. Band ini terdiri atas Ferdy Tahier, Lucky Widja, Didi Riyadi, Fajar Putra Jaya Maringka, Arya Adhi Prasetyo, Irwan Aditya Pratama, dan Muhammad Gibran "Ibank" Aziz. Tiga founding member Element adalah Lucky, Didi, dan mantan vokalis, yaitu Ronny Setiawan. Selain menabuh genderang di Element, Didi juga seorang aktor kawakan Indonesia. Wajah tampannya sering kita lihat di sinetron-sinetron. Band ini lahir di Jakarta pada tahun 1997.

Element terkenal lewat lagu-lagu seperti "Cinta tak bersyarat" dan "Rahasia hati".



7. Pasto

Duo Pasto sudah berkali-kali berganti formasi, dan kali ini digawangi kakak beradik, Sion dan Rohan Simbolon. (sumber: Musik - Kapanlagi.com)
Duo Pasto sudah berkali-kali berganti formasi, dan kali ini digawangi kakak beradik, Sion dan Rohan Simbolon. (sumber: Musik - Kapanlagi.com)

Duo yang digagas oleh mendiang Glenn Fredly ini sudah berkali-kali ganti formasi. Awalnya mereka terdiri atas Leo Colling, Rudloph deQueljoe, Bobby, dan Rayen Pono dan menggunakan nama grup Antero Black. Mereka berganti nama jadi Pasto atas ide dari Glenn Fredly. Pada bulan Desember 2005, Bayu Risa bergabung dengan Pasto. Mereka mengikuti ajang survival show "Bintang Cari Bintang" di Trans TV dan finis di urutan ketiga.

Akhirnya pada tahun 2008, Pasto kembali dengan formasi yang paling utuh, yaitu Meltho dan Rayen Pono. Mereka diproduseri oleh Maia Estianty, dan sejak saat itu terkenal dengan lagu-lagu seperti "Aku pasti kembali", "Tanya hati", "Jujur aku tak sanggup", "Teman atau kekasih", dan "Aku baik-baik saja".

Namun pada tahun 2011, Pasto harus ditinggal Rayen Pono, yang kemudian digantikan oleh Mario Hutagalung. Pasto pun berganti nama menjadi Pasto-1 dan merilis "Salahkah aku terlalu mencintaimu", hasil remake dari lagu Ratu.

Sayangnya pada tahun 2016, Meltho dan Mario keluar dari Pasto untuk membuat grup vokal baru bernama Paskal (bukan, bukan Pasirkaliki). Namun, Le Moesiek Revole selaku label dirian Bunda Maia yang menaungi Pasto menegaskan bahwa duo tersebut tidak bubar dan justru kembali dengan konsep yang fresh. Mereka pun comeback dengan formasi saat ini, yaitu kakak beradik Sion dan Rohan Simbolon. Adapun Sion pernah mengadu nasib di Idola Cilik musim pertama pada tahun 2007, dan finis ke-13 di babak Pentas. Sion lahir tahun 1995, yang berarti usianya 12 tahun saat di Idola Cilik 1.

Adapun Meltho kini aktif sebagai guru vokal bagi para kontestan Indonesian Idol. Sebagai guru vokal, beliau akrab disapa Paptho. Waduh, jika Monday Weeekly ikut Indonesian Idol XIII, apakah dia akan berguru pada Paptho juga?

Berikut adalah hits-hits terbaik Pasto:






8. Garasi

Garasi, Paramore-nya Indonesia yang terkenal dari film yang mereka bintangi pada tahun 2006. (sumber: Hai-Online.com)
Garasi, Paramore-nya Indonesia yang terkenal dari film yang mereka bintangi pada tahun 2006. (sumber: Hai-Online.com)

Sekilas, Garasi tampak seperti band alternative rock pada umumnya, terdiri atas seorang vokalis, gitaris, bassis, dan drummer. Bahkan tak sedikit yang menyamakan Garasi dengan Paramore, salah satu band rock Amerika favorit saya. Akan tetapi, lahirnya Garasi terbilang unik karena disusul dengan perilisan film layar lebar pertama mereka, yang juga berjudul "Garasi". Film ini dirilis pada tahun 2006 dan diproduksi oleh Miles Films.

Ketiga personil Garasi juga ditemukan secara tidak langsung oleh Indra Lesmana, adik Mira Lesmana yang berprofesi sebagai musisi. Awalnya Ayu Ratna, sang vokalis, mengikuti audisi Indonesian Idol, namun tidak lolos. Indra tertarik pada kepiawaian Ayu bermain gitar, sehingga beliau meminta sang kakak, Mira, untuk merekrut Ayu sebagai bagian dari Garasi. Aries sangat berbakat dalam menabuh genderang dan kerap mengikuti festival musik, di mana dia menyabet gelar "best drummer". Fedi Nuril, yang juga berprofesi sebagai aktor dan model, dipercayakan untuk bermain kibor sekaligus gitar di Garasi. Maka, lahirlah band ini.

Jika Garasi adalah Paramore-nya Indonesia, maka Ayu Ratna adalah Hayley Williams-nya Indonesia.

Salah satu lagu Garasi yang berjudul "Hilang", menjadi soundtrack film "Garasi".


9. Maliq and D'Essentials

Maliq and D'Essentials, salah satu band jazz asal Jakarta yang sukses. (sumber: ANTARA News)
Maliq and D'Essentials, salah satu band jazz asal Jakarta yang sukses. (sumber: ANTARA News)

Beralih dari musik rock, kita ke musik jazz.

Maliq and D'Essentials sudah lama adanya. Band jazz asal Jakarta ini sudah aktif sejak 2002 dan saat ini digawangi oleh Angga, Indah, Jawa, Widi, Lale, dan Ilman. Beberapa hits mereka sudah pernah kita dengarkan di radio atau lihat video klipnya di TV, seperti "Terdiam", "The one", "Heaven", "Dia", "Coba katakan", "Pilihanku", "Penasaran", "Berlari dan tenggelam", "Setapak sriwedari", "Drama romantika", "Dunia sekitar", "Ananda", "Aurora", "Semesta", "Senja teduh pelita", "Aduh", dan "Kita bikin romantis".

Di luar Maliq, Lale dan Ilman aktif sebagai bagian dari trio produksi musik, Laleilmanino, bersama Nino dari RAN. Adapun posisi mereka di band adalah sebagai berikut: Angga dan Indah pada vokal, Jawa pada bas, Widi pada genderang, Lale pada gitar, dan Ilman pada kibor serta piano.

Berikut adalah hits-hits terbaik Maliq:















10. The Adams

The Adams adalah salah satu band indie rock favorit saya. (sumber: Pop Hari Ini)
The Adams adalah salah satu band indie rock favorit saya. (sumber: Pop Hari Ini)

Dan grup terakhir yang kita akan bahas adalah salah satu of my all-time favorites. Musik indie rock sudah lama adanya, dari pertengahan tahun 1980-an. Istilah indie rock digunakan untuk menggambarkan musik rock yang dirilis oleh grup yang tidak terikat label mana pun atau melalui label rekaman independen. Indonesia punya banyak, seperti Blue Note, For Revenge, Danger Ranger, Syubidupidapap, dll. Namun, semua band yang saya sebutkan tadi berasal dari Bandung, dan serial Kenali Jakartamu tujuannya untuk merayakan ulang tahun Kota Jakarta, bukan Jakarta.

The Adams adalah salah satu band indie rock asal Jakarta yang menjadi favorit saya. Entah karena sedang bosan K-pop atau apa, ketika saya masih kuliah saya mencoba mendengarkan The Adams, itu pun saat saya harus kuliah di rumah karena pandemi. Dan ternyata musik mereka apik tenan, suara sang vokalis yaitu Pandu Fuzztoni sopan sekali di telinga.

Salah satu lagu The Adams yang sangat saya sarankan adalah "Timur". Ini lagunya:


That covers it for the groups, sekarang kita bahas para solois.

Sejauh ini memang industri musik Indonesia lebih dikuasai solois daripada grup. Padahal, sepanjang tahun 2010-13, itu adalah masa-masa di mana boy group dan girl group terinspirasi K-pop menyerbu Indonesia seperti badai. Sebut saja SMASH, Cherrybelle (atau sekarang Chibi Chibi), 7 Icons, XO-IX, CJR, Dragon Boyz, 6 Starz, Queen 5, Super 7, Swittins, Bessara, dll. Walaupun agaknya era grup sedang mengalami kebangkitan kembali dengan grup seperti UNITY, StarBe, GLAS, Nevel, dll., tetap saja saat ini solois lebih berkuasa di industri musik Indonesia saat ini.

11. Naura Ayu

Naura Ayu dulu dikenal sebagai penyanyi cilik, dan kini dia telah beranjak dewasa. (sumber: VOI.ID)
Naura Ayu dulu dikenal sebagai penyanyi cilik, dan kini dia telah beranjak dewasa. (sumber: VOI.ID)

Ketika saya menulis postingan ini, solois pertama yang akan kita bahas baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-19. Yap, Naura Ayu adalah bekas penyanyi cilik yang kini sudah dewasa. Naura adalah putri sulung pasangan Nola Be3 dan Baldy Mulya Putra. Dia awalnya dikenal sebagai pelantun lagu "Bully" yang menyimpan pesan penting tentang menjauhi perilaku bullying. Sekarang di usianya yang mendekati kepala dua, Naura masih terus berkarya, dengan salah satu lagunya yang paling bagus adalah "Jalan tengah".

Ini adalah salah satu lagu Naura saat masih kecil:


Dan ini adalah salah satu lagunya saat telah dewasa:


12. Ziva Magnolya

Ziva Magnolya, sang peraih medali perunggu di Indonesian Idol X. (sumber: VOI.ID)
Ziva Magnolya, sang peraih medali perunggu di Indonesian Idol X. (sumber: VOI.ID)
Sebenarnya saya sudah mengikuti Indonesian Idol dari musim pertama, musim yang dijuarai Kak Joy Tobing. Tetapi baru saat Idol X saya benar- benar menjadi maniak Indonesian Idol, bahkan topik pembicaraan saya pada masa Idol X pasti bertemakan Idol X. Tidak, X di sini bukan huruf X, tetapi angka 10, untuk menandakan bahwa Idol X berarti musim kesepuluh. Awalnya saya menambatkan hati kepada Novia Bachmid karena dia pernah mengadu nasib di Idola Cilik 4 dan berakhir di top 5, namun setelah dia tereliminasi saya beralih ke Ziva Magnolya, yang kemudian menjadi one pick saya. Dan yap, Ziva berasal dari Jakarta.

Begini, saya ini SM Stan. Di Idol X, setiap kontestan yang maju ke babak Spektakuler Show dipilih untuk mewakili satu agensi hiburan Korea. Tujuannya untuk menunjang karir mereka di luar negeri in case mereka dikontrak oleh perusahaan tersebut. Untuk Ziva, dia mewakili SM Entertainment, rumah bagi artis-artis seperti Kangta, BoA, TVXQ, Super Junior, Girls' Generation, SHINee, f(x), EXO, Red Velvet, semua unit NCT (U, 127, Dream, WayV, dan Wish), Aespa, dan Riize. Namun, ketika Ziva masih berstatus kontestan Idol X, Aespa dan Riize belum ada.

Setelah Idol X selesai, pastilah semua kontestan dikontrak label rekaman untuk karir mereka di dalam negeri. Ziva dikontrak Universal Music Indonesia. Awalnya saya yakin sekali dia bergabung dengan Aespa karena vokalnya yang sangat mumpuni, sering dipuji selama kontes karena bisa menyanyi menggunakan teknik riffs and runs, salah satu teknik vokal tersulit. Namun apa yang terjadi, Ziva tidak debut dengan Aespa, dan hingga kini Aespa berformasi kuartet beranggotakan Karina, Giselle, Winter, dan Ningning. Anda pasti bisa menebak mengapa Ziva tidak debut. Ya, karena Ziva tidak menandatangani kontrak dengan SM Entertainment dan dia ingin fokus berkarya di dalam negeri.

Di usianya yang tahun ini telah menginjak 23 tahun, Ziva masih awet imut seperti anak kecil, dan tingginya sama dengan Syarla Marz, yaitu 153 cm. Salah satu lagunya yang terlaris adalah "Pilihan yang terbaik". Lagu ini sukses meraup lebih dari 54 juta views di YouTube dan merupakan lagunya yang paling banyak di-stream secara legal di Spotify, dengan lebih dari 124 juta streams. Itu hampir setara dengan populasi Jepang!


13. Rio Febrian

Rio Febrian, solois pria era 2000-an asal Jakarta yang tampan dan bersuara merdu. (sumber: Celebrity Okezone)
Rio Febrian, solois pria era 2000-an asal Jakarta yang tampan dan bersuara merdu. (sumber: Celebrity Okezone)

Kembali ke era 2000-an, era di mana saya besar, kita membahas seorang solois pria yang bisa kita juluki Craig David-nya Indonesia. Adalah Rio Febrian, seorang solois tampan dan bersuara merdu kelahiran Jakarta, 25 Februari 1981. Rio dikenal karena hits-hits seperti "Bukan untukku", "Maafkan", "Ku ada di sini", "Jenuh", "Aku bertahan", "Memang harus pisah", dan "Matahari".

Di luar musik, Rio menikmati kehidupannya sebagai ayah dua anak. Di keluarga Rio, toleransi beragama dijunjung tinggi; dia menikah dengan Sabria Kono pada tahun 2010. Walaupun berbeda agama, mereka jauh dari gosip miring dan rumah tangga mereka awet selama 14 tahun.

Rio mengusung genre pop dengan sedikit sentuhan R&B. Berikut adalah hits-hits terbaiknya:








14. Raissa Anggiani

Raissa Anggiani, penyanyi muda asal Jakarta yang penuh talenta. (sumber: IDN Times)
Raissa Anggiani, penyanyi muda asal Jakarta yang penuh talenta. (sumber: IDN Times)

Kembali ke era kontemporer, kita mengintip seorang solois muda yang melejit lewat lagu "Kau rumahku". Adalah Raissa Anggiani alias Rai, seorang penyanyi muda kelahiran Jakarta, 21 Februari 2004. Ayahnya adalah aktor Rommy Sulastyo, yang sering bermain di sinetron seperti "Ikatan Cinta", "Cinta Tanpa Karena", dan "Aku Bukan Wanita Pilihan". Rai pertama kali terjun ke industri musik Indonesia lewat lagu "If U could see me cryin' in my room" bersama Arash Buana pada tahun 2020 di bawah naungan Alfa Records.

Lagunya Rai yang paling populer, yaitu "Kau rumahku", dirilis pada tanggal 13 Januari 2022, yang ditulis oleh Rai sendiri saat masih berusia 17 tahun. Lagu ini di-stream secara legal sebanyak lebih dari 249 juta kali di Spotify, yang hampir setara dengan populasi Pakistan.


15. Noni Dju

Melejit lewat lagu
Melejit lewat lagu "Tikus makan sabun" ketika masih balita, Noni Dju kini tumbuh sebagai singer-songwriter kenamaan Jakarta. (sumber: Pop Hari Ini)
Dulu, saat zamannya acara "Bando" di Spacetoon, kita kerap disuguhi lagu-lagu anak-anak era 2000-an. Artis-artis yang ditayangkan di antaranya adalah Lydia Lau, Rio Bhaskara, Trio Kwek Kwek, Ryan Prakasha (yang sekarang menjadi gamer), Ihsan Amru, dan artis yang akan kita bahas selanjutnya, yaitu Noni Dju. Percaya atau tidak, Noni sudah menyanyi sejak masih balita, dan dia melejit lewat lagu "Tikus makan sabun".


Ketika remaja, Noni menjadi salah satu dari jajaran artis di proyek "Di Atas Rata-rata" yang digarap bersama oleh Gita Gutawa dan ayahnya, Erwin Gutawa. Lagu yang dinyanyikan Noni sebagai bagian dari proyek DARR berjudul "Di duniaku". Noni bercerita, inspirasi terbesar dia dalam bermusik adalah koko-nya (kakak lelaki), karena dia bisa bermain gitar, menyanyi, dan menciptakan lagu. Dia pun terpacu untuk bisa seperti koko-nya. Ketika menjadi bagian dari DARR, Noni berusia 13 tahun.

Jika Indonesia debut di Junior Eurovision Song Contest pada tahun 2013, harusnya dia tampil di Kyiv, Ukraina dengan lagu ini barangkali. Mungkin lagunya hanya harus diperpendek hingga tepat 3 menit, sesuai aturan kontes.


Sekarang dia menjadi salah satu singer-songwriter kenamaan Jakarta dan juga diketahui lulus dari Universitas Tarumanagara, Jakarta Barat. Salah satu lagunya setelah dewasa berjudul "Can't get enough".


Seperti yang dibahas tadi, Noni adalah salah satu dari jajaran artis di proyek DARR garapan Erwin Gutawa dan Gita Gutawa. Ngomong-ngomong soal Gita Gutawa...

16. Gita Gutawa

Gita Gutawa, penyanyi cantik bersuara merdu asal Jakarta yang kini menjadi direktur di Yayasan Anugerah Musik Indonesia. (sumber: Lifestyle Okezone)
Gita Gutawa, penyanyi cantik bersuara merdu asal Jakarta yang kini menjadi direktur di Yayasan Anugerah Musik Indonesia. (sumber: Lifestyle Okezone)

Dia adalah artis yang akan kita bahas selanjutnya. Gita Gutawa pertama kali terjun ke dunia musik saat berusia 11 tahun, lewat kolaborasi bersama Ada Band lewat lagu "Yang terbaik bagimu". Sulit menyangka bahwa Gita sudah bisa bernyanyi dengan kualitas yang setara orang dewasa di usia semuda itu.

Pada tahun 2007, tepat saat Gita berusia 14 tahun, dia merilis album pertamanya yang self-titled. Mengusung genre classical crossover, Gita sukses mencuri hati penikmat musik Indonesia dengan suara soprannya. Musik sudah mengalir deras dalam darah Gita, bahkan ayahnya, Erwin Gutawa, adalah seorang komponis ternama Indonesia. Berbagai hits sudah dia lahirkan, seperti "Kembang perawan", "Bukan permainan", "Doo bee doo", "Parasit", "Harmoni cinta", "Mau tapi malu", "Jalan lurus", "Rangkaian kata", dan "Rumahku".

Pada tahun 2013, bersama sang ayah, Gita membentuk GUT Records dan menggarap proyek Di Atas Rata-rata, di mana deretan penyanyi cilik dan remaja usia 10-15 tahun ikut meramaikan proyek ini. Sebut saja Boy Sopranos, Noni Dju, Rafi Daeng, Theresia Dian, Aorea, Ari Afif, Woro Mustiko, Sensen, dan Kanya Pinandita. Itu semua adalah deretan penyanyi cilik dan remaja yang menjadi bagian dari proyek DARR.

Kini Gita telah menjadi direktur di Yayasan Anugerah Musik Indonesia dan lebih berfokus menjadi seorang produser.

Berikut adalah hits-hits terbaik Gita Gutawa:









17. Natasha Chairani

Natasha Chairani, bekas penyanyi cilik era 2000-an yang sekarang beralih profesi menjadi produser musik. (sumber: Kapanlagi.com)
Natasha Chairani, bekas penyanyi cilik era 2000-an yang sekarang beralih profesi menjadi produser musik. (sumber: Kapanlagi.com)

Satu lagi mantan penyanyi cilik era 2000-an asal Jakarta yang kini alih profesi menjadi produser musik. Natasha Chairani lahir di Menteng, Jakarta Pusat, pada 6 Januari 1992 dan namanya melejit setelah memerankan Peri Amanita di Operet Bobo bertajuk "Rahasia Pika-Pika Kuro" di tahun 2003. Hingga kini dia masih bermusik, namun setelah dewasa, Natasha justru fokus menjadi produser musik.

Saya ingat betul yaelah, pada tahun 2000-an itu penikmat musik anak Indonesia terpecah antara kubu Sherina Munaf dan kubu Tasya Kamila. Jika dibanding mereka, buset, Natasha lebih underrated, namun bahkan ketika masih kecil, dia sudah bisa menyanyi dengan kualitas setara orang dewasa, walaupun tidak berguru kepada mendiang Om Elfa Secioria atau mendiang Eyang AT Mahmud. Album pertamanya dirilis saat dia masih berusia 9 tahun, kira-kira seangkatan dengan Kenny.

Ketika masih kecil, Natasha merilis lagu "Bunda", yang merupakan hasil remake dari lagu Potret berjudul sama. Menurut saya, "Bunda" versi Natasha lebih menyentuh daripada versi asli, dan bahkan di postingan akun lama yang mana saya memberikan sejumlah lagu Indonesia untuk artis K-pop, saya memberikan "Bunda" versi Natasha untuk Dayeon, Glasgow Girl-nya Kep1er yang benar-benar all-rounder.

Ngomong-ngomong soal Dayeon, harusnya dia bergabung dengan girl group baru Jellyfish Entertainment tahun ini, namun tidak jadi sebab Kep1er tidak jadi bubar. Walhasil, artinya Dayeon akan terus berkarya dengan Kep1er hingga tua.

Lagu Natasha favorit saya berjudul "Impianku", yang dirilis tahun 2001.


18. Adera

Adera, musisi pop Indonesia yang merupakan anak dari Ebiet G. Ade. (sumber: Pop Hari Ini)
Adera, musisi pop Indonesia yang merupakan anak dari Ebiet G. Ade. (sumber: Pop Hari Ini)

Jika orangtua kita yang besar di tahun 80-an mengenal penyanyi legendaris Ebiet G. Ade yang dikenal karena suara merdunya dan lirik lagunya yang puitis, kita yang besar di tahun 2010-an mengenal anaknya. Yap, Adera adalah seorang singer-songwriter asal Jakarta yang melejit lewat lagu-lagu seperti "Lebih indah", "Terlambat", "Melewatkanmu", "Melukis bayangmu", "Bahagia bersamamu", "Catatan kecil", dan "Muara".

Berikut adalah hits-hits terbaik Adera:








19. Saykoji

Saykoji, rajanya hip hop Indonesia yang lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur, namun asli Jakarta. (sumber: Pop Hari Ini)
Saykoji, rajanya hip hop Indonesia yang lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur, namun asli Jakarta. (sumber: Pop Hari Ini)

Rapper yang satu ini, dapat dengan mudah dijuluki the king of Indonesian hip hop. Yap, Saykoji, nama panggung dari Ignatius Rosoinaya Penyami, lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 8 Juni 1983, namun asli Jakarta. Beberapa lagunya ditulis berdasarkan realita kehidupan anak zaman sekarang, sebut saja "So what gitu lho", "Online", dan "Go young cop law". Mungkin dia harus berkolaborasi dengan artis K-pop di masa depan karena kita butuh kolaborasi antara artis K-pop dan artis Indonesia. Bisa saja dia menjadi featuring di lagunya Kim Jaehwan (yang by the way sebentar lagi akan wamil) atau Kwon Eunbi.

Berikut adalah hits-hits terbaik Saykoji:




20. Rony Parulian

Rony Parulian, sang peraih medali perunggu di Indonesian Idol XII. (sumber: Togi Sibuea)
Rony Parulian, sang peraih medali perunggu di Indonesian Idol XII. (sumber: Togi Sibuea)

Dan solois terakhir yang kita akan bahas adalah solois asal Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang mana di "A Musical Revolution 2" menjadi antagonis, namun di "A Musical Revolution 3" akan menjadi protagonis. Yap, Rony Parulian Nainggolan lahir di Jakarta pada 9 Juni 2001, yang berarti dia baru saja menginjak usia 23 tahun.

Kembali membahas Indonesian Idol dicampur K-pop, saat zamannya Idol XII, agensi perwakilan Rony adalah Cube Entertainment, rumah bagi 4Minute, Beast, BtoB, CLC, Pentagon, (G)I-DLE, Lightsum, dan Nowadays. Ketika Rony masih berstatus kontestan Idol XII, Nowadays belum ada. Saya juga tidak terlalu tertarik dengan Nowadays, walaupun mereka adalah saingan langsung bagi BoyNextDoor dan juga TWS, lantaran sudah nyaman menjadi girl group stan. Namun saya akan berusaha membahas grup ini untuk Anda semua, kendatipun Rony tidak debut dengan mereka lantaran fokus solo karir di dalam negeri.

Sejauh ini, Rony telah merilis dua lagu: "Mengapa" dan "Sepenuh hati".



Oh ya, sebagai penutup, Rony akan menjadi salah satu protagonis utama di "A Musical Revolution 3", tahun depan. Di serial A Musical Revolution, nama lengkap Rony sama dengan nama lengkapnya di real life, hanya ditambahkan Ahmad di depan. Setelah berpacaran dengan Kim Chaehyun, sang jurnalis remaja Baruna TV yang imut dan berkulit putih lembut, Rony mendengar kabar bahwa Bluebell City dan seluruh region Baruna diserang oleh kawanan rakun yang turun dari pegunungan untuk memprediksi polusi cahaya akibat rencana jahat Tigor Sihombing, sang pengusaha kaya yang ingin membangun hotel bertaraf internasional di samping Observatorium Baruna. Jika hotel itu akan dibangun kembali, Profesor Kris Tomahu, seorang dosen astronomi dan direktur Observatorium Baruna akan kehilangan pekerjaan yang telah dia laksanakan selama 20 tahun, karena tidak mungkin melakukan pengamatan bintang di langit yang terlalu terang.

Hal itu terjadi saat Weeekly tengah melakukan fieldtrip ke region Baruna untuk tugas sekolah. Isa, sahabat Jiyoon yang baru saja menyelesaikan periode pertukaran pelajaranya di Paldea dan kembali ke Asone, akan ikut bersama Weeekly untuk melindungi Jiyoon. Setelah kejadian Jiyoon hampir mati dibanting oleh Paul di "A Musical Revolution 2", Isa berjanji untuk tidak pernah pergi dari sisinya lagi.

Bersama dengan sang pacar, Chaehyun, Rony membentuk tim untuk mengembalikan rakun-rakun ini kembali ke tempat asal mereka: pegunungan. Mereka mengajak tiga anggota Kiss of Life: Natty (putri bungsu Profesor Tomahu), Julie (cucu perempuan Officer Jetje Margaretha), dan Belle (putri tunggal Tigor) dalam misi ini. (Haneul tidak hadir)

Rony cs didukung penuh oleh Walikota Bluebell City, yaitu Mayor Joost Klein, sehingga mereka membentuk Team Klein. Sedangkan Weeekly tergabung dalam Team Tomahu, di mana mereka didukung penuh Profesor Tomahu. Nana dari woo!ah tergabung dalam Team Tomahu pula.

Chaehyun menjadi pacar Rony di
Chaehyun menjadi pacar Rony di "A Musical Revolution 3". Dia adalah jurnalis remaja Baruna TV yang imut dan berkulit putih lembut. (sumber: Fancafe)
Kepribadian Rony berubah 360 derajat di "A Musical Revolution 3", dia masih berhati emas, namun bukan lagi tukang bully pemarah yang kerjanya berurusan dengan Weeekly. Akan tetapi, dia bermusuhan dengan bekas teman dan tentara bayarannya, Peter Holly, yang menjadi sparring partner-nya Jihan dalam seni bela diri campuran. Kendati begitu, Rony masih bersahabat dengan Paul, yang kini menjadi pacar Jaehee.

Rony teramat mencintai Chaehyun dan akan melakukan apa pun demi Chaehyun tidak kehilangan pekerjaannya. Karena Chaehyun harus melakukan liputan eksklusif di Observatorium Baruna terkait perayaan 100 tahun berdirinya observatorium tersebut, dan jika tidak selesai dalam 7 hari, dia akan dipecat. Jika Chaehyun dipecat, artinya dia harus putus dengan Rony. Tentu saja tugas ini jauh dari mudah, karena couple ini, ditemani Natty, Julie, Belle, dan Ruka, seekor bayi rakun jantan yang bisa berbicara bahasa manusia dan bersuara seperti pria dewasa, harus mengembalikan rakun-rakun yang menyerang region Baruna ke habitat mereka di pegunungan.

Kehidupan keluarga Rony tak ubahnya dari "A Musical Revolution 2", dia masih family man yang berbakti pada orangtuanya, dan masih sosok abang yang penyayang bagi adiknya, Rona Nadia. Rona learned from her mistakes and no longer acts mature towards her brother.

Dan itu dia.
20 musisi kontemporer Jakarta.

Fiuh! Saya menghabiskan dua hari untuk menulis episode ini, karena 10 grup di hari pertama dan 10 solois di hari kedua. Tetapi alhamdulillah, saya bisa menulis postingan ini dengan sempurna.

Stay tuned! For real this time, episode depan akan membahas tempat-tempat wisata di Jakarta yang harus dikunjungi, dari barat hingga utara.

Tabik,
Yudhistira Mahasena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun