Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenali Jakartamu! Episode 11: Beginilah Kebiasaan Orang Betawi Saat...

15 Juni 2024   21:41 Diperbarui: 15 Juni 2024   22:06 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Masa dipiare: pada tahap ini, calon pengantin perempuan dirawat oleh tukang piare selama sebulan. Gunanya untuk mengontrol kegiatan, kesehatan, dan memelihara kecantikan saat menghadapi hari pernikahan. Selama masa dipiare, calon pengantin perempuan tidak diperkenankan keluar rumah selama sebulan penuh, yang saat ini sangat sulit dilakukan. Guna menyiasati hal tersebut, tahapan ini dilakukan selama 2-3 hari sebelum hari-H.

5. Siraman dan betangas: mirip dengan tahapan siraman di pernikahan adat Jawa, siraman dalam pernikahan adat Betawi dilakukan agar tubuh calon mempelai wanita wangi dan mengurangi keringat di hari pernikahannya. Sebelum acara siraman, acara pengajian biasanya dilangsungkan untuk mendoakan kelancaran pernikahan.

Perlengkapan yang dibutuhkan untuk acara siraman berupa jeruk purut, daun pandan wangi, akar wangi, daun mangkukan, serai, dll. Prosesi ini biasanya diiringi dengan selawat dan zikir. Setelah siraman itu selesai, calon mempelai wanita akan ditangas (sejenis mandi uap) untuk membersihkan bekas lulur yang masih tertinggal di pori-pori kulit. Tujuannya supaya kulit halus.

6. Ngerik dan potong centung: setelah prosesi betangas, calon mempelai perempuan akan dikerik untuk membersihkan bulu-bulu kalong yang tumbuh di sekitar kening, pelipis, tengkuk, dan leher. Setelah itu, tukang piare akan membuatkan centung pada rambut di kedua sisi pipi dengan uang logam sebagai penjepit. Tujuannya supaya si pengantin selalu mendapatkan keberkahan dan keselamatan.

7. Malam pacar: mirip dengan prosesi midodareni di pernikahan adat Jawa. Ritual ini dilakukan oleh tukang piare serta dihadiri oleh keluarga dan kerabat dekat si calon mempelai wanita. Adapun perlengkapan yang wajib ada di prosesi malam pacar yaitu daun pacar (hence the name), sebakul beras, bumbu dapur, pisang raja, garam kapur sirih, bumbu sirih, kue beras khas Betawi, dan juga alas daun pisang.

8. Ngerudat: di hari-H pernikahan, prosesi ngerudat merupakan awal dari sebuah kehidupan baru. Iring-iringan rombongan calon mempelai lelaki datang menuju rumah dari calon pengantin perempuan untuk melaksanakan pernikahan. Sebagai pertanda rombongan pengantin lelaki segera datang, pada prosesi ngerudat biasanya dinyalakan petasan.

9. Palang pintu: this, this is the part you wanted me to talk about. Ketika saya menjadi bagian dari iring-iringan rombongan calon mempelai lelaki yaitu Mas Tangguh, ada atraksi silat dan berbalas pantun. Itu semua bagian dari prosesi palang pintu. Ini adalah gambaran perjuangan calon mempelai lelaki menghadapi utusan mempelai perempuan. Dalam hal ini, bagaimana Mas Tangguh menghadapi utusan mempelai perempuan, yaitu orangtua Teh Fida.

10. Di puade: dan ini yang terakhir. Ritual ini dilaksanakan di mana kedua mempelai harus duduk di tukang rias, membuka roban tipis yang menutupi mempelai wanita. Mempelai pria memberikan sirih dare lalu kemudian dilanjutkan dengan prosesi sembah-cium mempelai wanita kepada mempelai pria. Kemudian, setelah kedua mempelai bersimpuh kepada kedua orangtua masing-masing, prosesi ditutup dengan suapan nasi kuning sebagai tanda orangtua telah melepas putra-putri mereka.

I actually saw this di puade procession when I saw Mas Tangguh and Teh Fida's wedding. And it was spectacular.

12 Maret 2017, hari yang tidak akan pernah saya lupakan.

2. Ketika hendak khitanan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun